1

21 6 1
                                    

Happy reading guys

Kelas X IPA 3 baru ramai setelah dekat dengan waktu bell masuk.

Teng..tong..

Bel masuk sudah berdenting. Tanda jam pelajaran pertama akan di mulai. Seluruh murid SMA Bhakti berbaris dengan rapi sebelum masuk ke kelas. Nampak seorang guru perempuan diikuti oleh seorang siswi masuk ke kelas X IPA 3.

Siswi tersebut adalah murid baru. Seluruh mata kelas tertuju pada murid baru tersebut. Senyumnya manis, rambutnya hitam panjang, matanya sipit, dengan kulit putih bersih.

" Ok student, today We have a new student. Aiko introduce yourself ".

" Yes mam," jawab anak yang bernama Aiko itu.

" My name is Aiko Miyuki You can call me Aiko. I come from Bali. Enough here my introduction. Thank you ".

" If you want to ask more about Aiko, please take a break later. Aiko, please sit on the bench. " Tunjuk Bu Rita.

Aiko menurut, lalu berjalan ke bangkunya. Seorang wanita cantik memandang sinis ke arah Aiko. Ia seperti tidak suka dengan Aiko.

" Okey, before we start our lesson today let's we pray together, pray began" ucap Bu Rita memulai pelajaran, " Amin. Today we study about the ..."

Kringggg...

Kringggg...

" Ok I give you homework page 38 and gather at the next meeting. You can do it alone or in groups, it's up to you. Any question?"

" No ma'am, " ucap seluruh kelas serempak.

"Oh yeah, I forgot. Aiko, karena kamu banyak ketinggalan pelajaran, jadi tolong kamu cari buku di perpustakaan untuk mengejar pelajaran yang tertinggal."

" Iya Bu, " jawab Aiko.

Bu Rita berjalan keluar kelas setelah merapikan mejanya.

Meja Aiko langsung di kerumuni oleh seluruh teman sekelas kecuali seorang sekelompok siswi yang salah satu diantaranya memandang sinis ke arah Aiko.

" Aiko, kenalin gue Abel. " Ucap seorang anak perempuan yang rambutnya di gerai.

" Aiko, coba Lo senyum" ucap seorang siswa.

Aiko lalu tersenyum dan bertanya, " ada apa? "

" Gak pa pa. Cuman, senyum Lo itu terlalu manis sampe bikin gue diabetes " ucap anak itu sambil tersenyum. Aiko yang mendengarnya terkekeh pelan.

" Aiko, kenapa Lo pindah ke sini? "

" Papa aku ada tugas yang harus dikerjakan di sini."

Berbagai pertanyaan dari teman sekelas Aiko dijawabnya. Hingga " eh, aku lapar, kantinnya dimana? " Tanya Aiko.

Kesempatan bisik seseorang ke temannya.

" Aiko, mau bareng aku gak? "
" Kalian mau ke kantin? "
" Iya, mau bareng nggak? "
" Boleh, " ucap Aiko menyanggupi tawaran anak itu. Saat ia akan melangkah pergi mengikuti anak perempuan yang mengajaknya, Abel menarik tangan Aiko.

" Ada apa? " Tanya Aiko.
" Eh, enggak " jawab Abel sembari melepas pegangan tangannya.

" Ya udah, kalo gitu aku ke kantin ya, kamu mau ikut? "
" Enggak, Riri udah beliin aku makanan, tadi aku nitip makanan ke dia. "
" Ooh bye "

Aiko melangkah pergi bersama anak yang mengajaknya.

" Ri, kok perasaan gue gak enak gitu ya? Kayaknya ya, mereka bakalan ngapa-ngapain tu anak deh! " Ucap Abel ke temannya yang berambut pendek bernama Riri.

" Iya sih, perasaan gue juga agak gak enak nih. "
" Tuh kan... "
" Udahlah, apapun yang terjadi, kita berdoa aja untuk yang terbaik. "
" Iya deh, " ucap Abel sambil tersenyum.

🍙🍙🍙

Nama kamu siapa? " Tanya Aiko.
" Panggil aja gue Shinta. "
" Oowhh, eh, tunggu, kita bisa lewat perpustakaan sebentar nggak? "
" Hmmm, bisa sih. Tapi nanti kita mutar. Kamu mau? "
" Iya, gak pa pa kok. "

Aiko dan Shinta pergi ke arah yang berlawanan dengan kantin untuk pergi melewati perpustakaan. Shinta tau, nanti Aiko pasti akan ke sini untuk mengejar pelajaran yang tertinggal. Di sebelah perpustakaan terdapat ruang kepala sekolah. Perpustakaan tersebut berada di lantai dua.

" Owh. Eeeh, tunggu, kamu tau toilet ada di mana? " Tanya Aiko.
" Kalo mau ke toilet, lewat sini. Tapi, kalo mau ke kantin kita harus mutar lebih jauh." Tunjuk Shinta ke sebuah persimpangan.
" Gak pa pa. Aku udah kebelet nih. "
" Tapi, toiletnya masih jauh dari sini."
" Apaaa!? "
" Iya, makanya, ayo kita lari. "

Shinta berlari sambil menggandeng tangan Aiko. Aiko hanya menurut sambil menahan pipis. Shinta mengajak Aiko ke tempat diantara gedung SMA dan SMP.

" Kita ngapain ke sini? Aku udah gak tahan Shin! "

" Yang bener? " Ucap Shinta dengan senyum licik.

" Iya, nanti aku ngompol Shin! Aku udah gak tahaann! "

Prok ...

Prok ...

Prok ...

Seorang siswi datang dari arah depan Aiko. Dia berpakaian ketat dengan rambut di gerai dan diwarna ungu di bagian ujungnya. Make up yang sangat menor ~ menurut Aiko

" Bagus, bagus, bagus. Hahahaha. Kamu terjebak Aiko. Bagus Shinta."

" Iyalah! Shinta gitu loh! "

" Eeeh kalian siapa? Apa yang kalian mau? Shinta, dia siapa? " Tanya Aiko dengan wajah ketakutan.

" Hmmm, siapa ya? " Jawab Shinta.

" yang jelas, kita orang yang hanya mau ngingatin Lo biar gak usah cari perhatian di sekolah ini." Ucap salah satu dari mereka yang rambutnya hitam sebahu.

" Iya tuh!!! Biar gak jadi orang caper. " Timpal siswi yang memakai lipstik pink.

duuuh semoga gak dapat masalah lagi. Semoga ni cabe gak gangguin gue. Amin ~ Batin Aiko.

" Udahlah guys, gue gak mau ngotorin tangan gue yang cantik ini. Oh ya, satu lagi buat Lo. Kalo Lo gak mau dapet masalah, ikutin perintah kita. Sin, Can, cabut skuy. " Ucap Cintia panjang x lebar x tinggi. ~ eitss jadi volume nih.

Aiko hanya termenung dan menunduk mendengar ucapan Cintia barusan. Ia lalu berjalan pergi kembali ke kelasnya. Dia tidak tahu dimana kantinnya.

🏫🏫🏫

A

iko berjalan menaiki tangga. Ia tersesat dan tidak berani untuk bertanya dimana kelasnya. Lalu...

TBC
.
.
.
.
.

Guys, don't forget to vote this story.
Maap pendek, soalnya aku masih pemula. Maklumin aja ya kalo ada yang typo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang