三十八 | Another Romeo and Juliet Story

3.6K 710 252
                                    

Playlist :

🎵 Lee Hi - Breath
🎵 Ye Dam - Wayo
🎵 Lee Suhyun - Sori

Jangan lupa pegangan yak, takut keguncang ntar bahaya :v

Suara ketukan antara sepatu dan lantai terdengar di tangga menuju lantai dua di bangunan barat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara ketukan antara sepatu dan lantai terdengar di tangga menuju lantai dua di bangunan barat. Suara pada pagi itu merupakan suara yang berasal dari langkah kaki Issabel. Ia baru saja kembali dari dapur kerajaan untuk mendapatkan segelas sari buah apel. Ia mengidam minum minuman itu. Issabel yang terlalu antusias meminum sari buah apel, tidak sengaja menumpahkan minuman ke bajunya. Alhasil ia bergegas ke kamarnya untuk berganti pakaian.

"Astaga!"

Issabel dibuat terkejut ketika dirinya membuka pintu kamarnya. Johannes sedang bertelanjang dada di depan cermin. Lelaki itu menoleh saat melihat Issabel masuk ke dalam kamar dengan gugup. Johannes tersenyum mendapati pipi Issabel bersemu merah ketika tatapan mereka bersirobok.

"T-tidak berangkat kerja?" tanya Issabel pada Johannes yang kembali mengaca. Suaminya itu sedang menggunakan pelembab badan dan pewanginya sebelum berpakaian.

"Aku minta cuti pada Raja. Hari ini aku ingin mengajakmu jalan-jalan di taman bunga. Apa kamu mau?" Johannes menjawab sekaligus bertanya.

Issabel terdiam sejenak. Bukannya ia heran karena Johannes tiba-tiba ambil cuti dan akan menghabiskan waktu dengannya, melainkan karena taman bunga. Issabel tidak pernah pergi ke taman bunga lagi semenjak insiden Johannes ketahuan berselingkuh. Tempat itu menjadi trauma sendiri untuknya. Issabel bahkan memasukkan taman bunga ke dalam catatan hitamnya.

"Apa tidak ada tempat lain yang menarik?" Issabel mencoba bernegosiasi. "Sungai mungkin?"

Johannes berbalik sembari mengoleskan sebuah krim dari ekstrak bunga mawar di ketiaknya. "Dan membiarkanmu menceburkan diri ke sana?"

Issabel sontak meringis. Johannes masih saja ingat bagaimana kekeuhnya Issabel dulu untuk berenang di sungai.

"Tapi aku tidak mau ke taman bunga," Issabel membuat gestur seimut mungkin agar Johannes mau menurutinya. Kalaupun tidak, yah, tidak masalah. Issabel akan menghabiskan waktunya dengan membaca buku di perpustakaan.

"Usia kandunganmu sudah sembilan bulan. Aku tidak mau kamu jauh dari istana saat ini, Issa. Sekarang pilih, taman bunga atau di bangunan selatan,"

Johannes mengambil kemejanya di kursi meja rias kemudian memakainya seraya menatap Issabel dari cermin. Ia menatap istrinya yang tampak berpikir. Johannes diam-diam tersenyum melihat istrinya menyebikkan bibirnya yang tebal.

"Di bangunan selatan kita akan melakukan apa? Di taman bunga juga akan seperti apa?" tanya Issabel dari tempatnya berdiri.

"Apa saja yang kamu mau. Hari ini aku akan menemanimu."

Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang