Happy Reading🍒
.
.
.Selalu ada kesan di setiap pertemuan.
~Ika Puspita
"Mami bang Ar mana?", tanya Cheryl ketika ia sudah sampai di meja makan.
"Arya hari ini nggak masuk", jawab Ani sambil meletakkan nasi goreng di piring Cheryl.
"Kenapa?"
"Ada urusan kerjaan sama papi"
"Bang Ar hebat ya masih sekolah tapi udah bisa bantuin papi"
"Haha kamu tahu kan kalau cita-citanya pengen punya perusahaan sendiri"
"Iya, mama udah makan mi?"
"Udah, jangan khawatir mami pasti jagain mama kamu kok. Oh iya kamu gpp berangkat sendiri? "
"Nggak papa mi"
Setelah selesai dengan sarapannya Cheryl segera berangkat ke sekolah barunya, SMA Cakrawala. Setelah 20 menit lamanya ia akhirnya sampai dan segera turun dari mobil supir pribadi milik keluarga. Cheryl menatap bangunan yang menjulang tinggi di hadapanya. Besar dan megah, bahkan sekolahnya yang lama saja kalah dengan sekolah ini. Cheryl baru tahu kemarin bahwa sekolah barunya ini adalah sekolah elite yang ada di Jakarta.
Cheryl melihat jam tangan di pergelangan tangan kirinya, jam masuk sekolah masih kurang 15 menit. Cheryl mengedarkan pandanganya ke segala penjuru mencari mini market terdekat. Namun nihil, tidak ada mini market yang dekat. Ia ingin membeli susu kotak, karena biasanya setiap pagi ia akan minum susu. Sebenarnya di rumah ada, tapi Cheryl merasa sungkan untuk meminta.
Matanya yang berkelana mencari akhirnya menemukan warung di pojok sekolahan. Dengan langkah riang Cheryl berjalan menghampiri warung tersebut.
🍒🍒🍒
"Arya kemana nggak berangkat?", tanya Vano sambil mencomot keripik kentangnya.
"Ada urusan katanya", jawab Rizki yang masih fokus dengan ponselnya.
"Urusan apa?", tanya Vino sambil mengusapkan balsem ke perutnya.
"Heh lo ngapain mainan balsem?", tanya Rizki mengernyit heran.
"Masuk angin dia", jawab Vano.
"Lah nggak elit banget sakitnya, anak sultan tuh kalo sakit yang parah dikit biar sebanding sama pengobatanya", ucap Rizki.
"Heh lo nyumpahin gue sakit parah?", sengit Vino.
"Gue nggak bilang loh ya", ucap Rizki sambil mengangkat dua tanganya.
"Abang! Adek di nakalin sama Rizki", ucap Vino merengek pada Vano.
"Bukan adek gue lo", ucap Vano menggelengkan kepalanya.
"Noh lo aja nggak diakuin sama abang lo", ucap Rizki sambil tertawa.
"Awas lo Van, gue nanti bikin film azab yang judulnya adik yang tidak diakui", rajuk Vino.
"Rey belain gue napa", ucap Vino memelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Подростковая литератураCheryl Anasthasya,gadis manis yang ceria dan penuh tawa. Senyumanya bisa membuat orang di sekitarnya merasa hangat. Namun siapa sangka di balik sikapnya yang ceria ada sejuta luka yang ada dihatinya. Tentang cinta, persahabatan, dan keluarga. Tent...