"Gue harap lo nemuin cewe yang terbaik abis ini ya Za. Good luck!", Ujar Tiana sembari menepuk pundak Reza.
Reza menatap dingin Tiana dan mengambil berkas siswa siswi yang telah lulus tes OSIS babak pertama.
"Ti, panggil semua osis buat rapat.", titah Reza.
"Siap waketos ganteng."
Reza memilah berkas tersebut menjadi dua bagian. Berkas perempuan dan berkas laki laki.
Calon OSIS perempuan akan diwawancara oleh anggota OSIS laki-laki dan begitu pula sebaliknya. Reza kembali memecah 80 berkas itu menjadi 23 bagian.
"Bro, OSIS kelas 9 dah nyampe."
Reza menoleh dan melihat seluruh anggota OSIS telah berkumpul. Reza menarik napas panjang dan mulai untuk berbicara.
"Karena hari ini Cantika sakit, jadi gue yang jadi koordinator buat rapat ini. Dengerin gue ya semuanya, gue gabakal ngulang dua kali. Calon OSIS kelas 7 dan 8 udah gua campur, gatau lah itu kelas 7 atau kelas 8, yang pasti gendernya sama. Gue mau lo baris yang rapi buat ngambil berkasnya. Inget gaboleh pilih-pilih. Berkasnya udah gue bagi jadi 23 bagian yang satu bagiannya ada sekitar 4 orang yang di wawancarain, tapi gak semuanya 4 orang juga. Gue minta Chelsea, Reyna, dan Gita buat arahin mereka masuk ke ruangan tes wawancara masing masing. Jumlah OSIS kita ada 26 dan udah gue itung cewe nya berapa dan cowonya berapa. Setelah ngambil berkasnya, Rey data kelas kelas yang bakal dipake sama OSIS kita, Chelsea atur urutan anak2 yang wawancara OSIS, Gita bikin kartu dengan nomor 1 sampai 80. OSIS yang lain tolong ambil list pertanyaan buat wawancara disebelah kiri gue dan latih itu. Keputusan majunya OSIS ada di tangan kalian. Sekian dan laksanain"
Semua anggota OSIS sudah terbiasa dengan arahan Reza. Jelas, padat, dan tegas. Sekarang anggota OSIS sedang melaksanakan arahan dari Reza sementara Reza terus memperhatikan selembar kertas di tangannya.
"Mirip siapa ya?", ujar batin Reza.
Dua hari kemudian, hari wawancara calon pengurus OSIS pun tiba. Semua anggota OSIS kelas 9 telah menempatkan diri di tempat masing masing. Chelsea, Reyna, dan Gita sudah berhasil mengatur jalannya tes.
Reza menempatkan diri di kelas 7.5 menunggu calon pengurus yang akan di wawancara.
Mata Reza tertuju pada satu perempuan yang menuju ke arah kelas 7.5. Reza memastikan perempuan itu melalui pas foto yang ada di tangannya.
"Iya itu orangnya."
Tes pertama sudah dimulai sejak sang calon pengurus OSIS membuka pintu kelas. Apakah mereka akan berkata permisi atau tidak.
Jika calon pengurus gagal dalam tes itu, maka meskipun belum diadakan wawancara, calon pengurus tersebut akan didiskualifikasi.
*Tok tok tok*
"Permisi kak.", ujar wanita manis itu.
"Silakan duduk."
Reza langsung memberi checklist pada test kesopanan. Reza menatap wanita itu.
"Kenapa dia beneran mirip sih.", ujar batin Reza
HAI GAIS
Ini tuh ceritanya masih terhubung sama ceritanya Alesha ya. Cuma yang ini tokoh utamanya Reza. Jangan lupa vote dan comment ya. Hyurin rilis wattpad ini setelah cerita yg kemaren dihapus sm pihak wattpad 😔. Enjoy it!-Hyurin Dokdok 💎
KAMU SEDANG MEMBACA
Rezalesha
Teen Fiction"Lo ada yang tau Alesha kemana gak? Soalnya hati gw diambil sama dia." -Reza Kenandi