Part 10 - SEHUN

13 3 1
                                    

HAPPY READING!

Playlist | Punch ft. Loco — Say Yes

***

"Lo gak dingin, She?" tanya Sehun begitu motor ninja yang mereka naiki memasuki jalanan utama Seoul. Merasa tak ada jawaban dari orang yang kini tengah duduk di belakangnya, Sehun menaikkan suaranya, "SHE?"

Shannon yang baru saja mendengar suara Sehun nampak membuka kaca helm bogonya, "Sehun manggil Shannon?"

Cowok berhelm fullface itu mengangguk, "Lo gak dingin?"

Shannon mengerutkan dahinya—tak mendengar jelas ucapan Sehun karena berisiknya jalanan, "APA, SEHUN? SHANNON GAK DENGER SUARA SEHUN!"

Sehun terkekeh geli mendengar teriakan Shannon, "LO GAK KEDINGINAN?"

Shannon menggeleng, "ENGGAK KOK, SHANNON GAK DINGIN."

Begitu motor mereka berbelok memasuki jalanan yang lumayan sepi, Sehun menghentikan motornya di pinggir jalan.

"Kenapa? Sehun kebelet pipis?" tanya Shannon begitu Sehun mematikan mesin motornya.

Cowok itu melepas helmnya, kemudian terlihat turun dari motor yang sebelumnya sudah ia standarkan. Shannon yang masih duduk di atas motor hitam Sehun hanya mengamati apa yang cowok itu lakukan. Sehun melepaskan jaket kulit warna hitamnya, kemudian nampak memakaikannya pada tubuh mungil Shannon.

"90 persen orang yang bilang 'kok' itu pasti boong," jelas Sehun begitu selesai memakaikan jaketnya pada tubuh Shannon.

Shannon yang sedari tadi hanya diam menerima perlakuan Sehun mulai bersuara, "Sehun nanti kedinginan, liat tuh cuman pake kaos doang!"

Sehun mengacak surai Shannon gemas, "gue cowok, jadi kuat."

Gadis itu memanyunkan bibirnya, merasa tak enak karena Sehun saat ini hanya memakai kaos hitam polos yang kontras dengan kulitnya yang putih.

"Jangan manyun-manyun gitu, ntar gue suka." Sehun tersenyum manis pada Shannon yang saat ini tengah memasang raut bingungnya.

"Suka apa?" tanya gadis itu tak paham.

Sehun hendak menjawab sebelum sebuah nada dering terdengar. Cowok itu kini beralih pada ponsel bercase warna hitam polos itu.

"Halo?"

Shannon memandangi wajah Sehun karna tiba-tiba cowok itu merubah ekspresinya menjadi serius dengan telinga yang masih tertempel pada ponsel.

"Oke, Thank you."

Kemudian ia mematikan sambungan, masih dengan ekspresi dinginnya dan Shannon rasa pasti ada sesuatu.

"Sehun gak pa-pa?"

Cowok itu kembali menyadari kehadiran Shannon, kemudian tersenyum yang ia paksakan, "gak pa-pa."

Shannon nampak menuruni motor Sehun, menghampiri Sehun yang kini tengah duduk di kursi yang tak jauh dari motornya, kemudian duduk di samping cowok tampan itu. Dari pandangan Shannon, ia tahu kalau cowok di sampingnya ini sedang 'kenapa-kenapa', sangat terlihat dari raut wajah dan tingkahnya yang mendadak berubah.

Badannya berada disini, namun pikirannya sedang terbang jauh ke langit, memikirkan sesuatu yang berat. Tatapannya kosong, sudah lima belas menit sejak duduk di kursi, ia juga tak mengeluarkan suaranya.

"Sehun... lagi ada masalah?" gadis itu mulai bertanya walau dengan ragu-ragu sembari melepaskan helm yang masih setia berada di kepalanya sejak tadi.

Dear ShannonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang