Chapter 7

25 3 0
                                    

Happy reading:)

-------------------------------------------

Sedikit demi sedikit siswa SMA Nusantara mulai meninggalkan area sekolah.
Begitu juga dengan Alea, dia berjalan menuju parkiran, motornya sudah diperbaiki jadi Alea bisa berangkat sekolah dengan motornya lagi.

Ketika di perjalanan pulang tiba-tiba ada 4 laki-laki berpenampilan hitam-hitam seperti penjahat yang menghadang perjalanan Alea.

Cit...

Alea membuka helm nya dan turun dari motor.

"Siapa kalian dan mau apa kalian hadang jalan gue?." tanya Alea.

"Gak perlu tau siapa kita yang penting sekarang lo ikut kita." kata salah satu penjahat itu.

"Jangan macem-macem lo sama gue." jawab Alea, sebenarnya Alea sedikit takut tapi dia tidak menampilkan ketakutan nya.

"Jangan banyak omong lo." salah satu penjahat itu menarik tangan Alea.

Alea tidak tinggal diam dia berusaha untuk melawan keempat penjahat.

Krekk
Bugh

Alea menggelintirkan tangan dan mendorong penjahat yang tadi menarik tangan nya itu sampai tersungkur ke tanah.

Ohiya sedikit info Alea itu pandai bela diri makanya dia bisa melawan para penjahat itu.

"Berani-berani nya lo lawan gue."

"Serang dia."

"Siap bos." ketua dari penjahat tadi memerintahkan anak buahnya untuk melawan Alea.

Bugh
Bugh
Bugh
Krek
Bugh

Ketiga anak buah penjahat itu melawan Alea yang sendirian, Alea kewalahan melawan ketiga penjahat itu.

Ketika Alea lengah satu penjahat itu berhasil memendam Alea dan dia jatuh ke tanah dan tak bisa melawan lagi karena sudah kehabisan tenaga.

"Sekarang lo ga bisa ngapa-ngapain lagi, Bawa dia." titah bos preman itu kepada anak buahnya.

Alea sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Anak buah preman itu menarik Alea, tetapi...

Bugh...

***










~Devan pov

Ketika di perjalanan pulang gue mendengar ada suara seperti orang lagi bertarung, karena gue penasaran gue mencari sumber dari suara itu.

Ternyata memang benar ada seorang cewe yang lagi di serang sama 4 orang penjahat, tapi gue sedikit kenal dengan cewe yang lagi di serang itu.

Setelah gue perhatikan cewe itu, ternyata itu Alea cewe yang akhir-akhir ini selalu mengisi pikiran gue.

Gue menghampiri Alea dan penjahat itu untuk menolong Alea.
Gue melihat satu penjahat itu menarik Alea sedang cepat gue menggagalkan aksi penjahat itu.

Bugh...

Penjahat tadi tersungkur ke tanah.

Para penjahat itu terkejut dengan kedatangan gue. Bukan hanya penjahat itu tapi Alea juga.

"Lepasin cewe itu." titah Devan.

"Siapa lo."

"Ga penting siapa gue, yang penting sekarang lepasin cewe itu."

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang