Part 05--Heroine--

348 44 10
                                    

🎶Now playing ~ Heroine_Sunmi🎶

<><><><><>

Semilir angin menerpa setiap pori-pori wajah dari perempuan yang kini sedang memandang keindahan kota Suwon dari balik balkon apartemennya. Perempuan itu membiarkan setiap helaian rambutnya diterpa oleh hembusan angin yang damai.

Rasanya sangat menenangkan memandangi langit Suwon yang keemasan disore hari. Perempuan itu menghirup udara dalam-dalam, menikmati setiap udara yang masuk ke dalam paru-parunya.

Namun, berbeda dengan pikirannya yang seolah tidak ingin menikmati suasana hari ini. Dengan gempur, perempuan itu berusaha untuk menghilangkan pikiran-pikirannya itu. Tapi tetap saja pikiran itu tidak mau hilang dan selalu melayang-layang diotaknya.

Kejadian tadi sangatlah mengejutkan baginya, tapi disisi lain, ia juga senang karena telah menemukan orang yang selama ini ia cari. Bagaimanapun juga ia harus memastikan dulu kebenarannya untuk meyakinkan dirinya, bahwa selama ini, bosnya adalah orang yang ia cari.

"Mungkinkah benar Sajangnim adalah Oppa?" Gumam Seulgi pada dirinya sendiri.

Diraihnya ponsel yang tergeletak diatas meja yang tak jauh darinya.

"Aku memberhentikan pencariannya. Aku sangat berterimakasih atas kerja kerasmu selama ini, terimakasih Mark, selama ini kau selalu menolongku mencari keluargaku."

"....."

"Tidak, mungkin aku sudah menemukan keluargaku."

"....."

"Iya Mark, terimakasih."

"....."

"Besok kita ketemu di cafe seperti biasa."

"....."

"Baiklah, sampai jumpa."

Seulgi menatap kembali langit yang ia abaikan beberapa detik lalu, dan menikmati keindahannya lagi.

<><><><><>

Pagi ini sudah terdengar bunyi keributan dari kediaman rumah milik Irene dan Suho. Entah hal apa yang mereka ributkan, sehingga para tetangga saja bisa mendengar keributan mereka.

"Ayo, makan obatnya Suho." Seru Irene pada suaminya itu yang keras kepala, karena sedari tadi pria itu enggan meminum obat yang diberikan dokter.

"Emm, pait!" Ujar Suho sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Hari ini adalah hari kepulangan Suho, setelah 3 hari ia dirawat dirumah sakit. Dokter yang menangani Suhopun sudah mengijinkannya untuk pulang hari ini, karena kondisi Suho sudah semakin baik dari sebelumnya.

Irenepun senang akan hal itu, ia langsung menelepon Sehun untuk menjemputnya dirumah sakit saat itu. Dengan senang hati pria itu bersedia mengantar kepulangan sahabatnya itu.

Namun, baru juga mereka sudah sampai dirumahnya. Irene sudah diberi kekesalan oleh suaminya itu. Memang sudah bawaan dari lahirnya sifat Suho itu keras kepala, sehingga Irene selalu sabar menghadapi suaminya itu.

"Kapan kau akan sembuh jika kau tidak mau makan obatnya." Seru Irene dengan kekesalannya.

"Astaga Suho, kau sudah besar. Jangan seperti anak kecil terus, ingat usiamu. Kau sudah tua." Ujar Sehun yang sedari tadi memperhatikan sepasang suami istri itu dari sofa. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

Suho menatap tajam ke arah Sehun yang sedang memegang sebuah majalah dan duduk manis disofa.

"Sehun, sepertinya aku menyesal telah membawanya pulang. Lebih baik dia tetap dirumah sakit saja tadi." Seru Irene pada pria jangkung itu.

Secret of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang