T W O

24 2 14
                                    

Dance Macabre (Tracking Billy)

Menurut Shiori lagu ini pas banget dengan scene di bab dua kali ini. Bagaimana menurut kalian? 

................................................................................................................................................................

Annisa memang selalu dihantui rasa gelisah namun semenjak pameran yang diadakan oleh Han, kegelisahannya semakin bertambah. Annisa tidak pernah berhenti menatap sekelilingnya. Annisa tidak pernah berhenti memperhatikan sekelilingnya, memperhatikan dengan seksama kegiatan orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Paranoid?! Kehidupan baru yang baru satu tahun ini dimulainya tidak boleh berantakan. Ini kesempatannya untuk memulai kembali semuanya tanpa ada yang tahu siapa dia sebenarnya, apa yang sudah diperbuatnya dan betapa hatinya merepih setiap kali teringat apa yang sudah dilakukannya.

"Tidak akan ada yang tahu kamu disini. Tidak ada." Bagaikan mantra yang terus diucap oleh Annisa.

"Hey!" Annisa langsung menarik dan membanting seseorang yang mengagetkannya. Gerakan membela diri yang selama ini dipelajarinya. "Nisa...its me," Han segera bangun dan menatap Annisa yang menatapnya tajam berbeda dengan Annisa yang biasanya menatapnya lembut penuh keramahan.

"Don't do that again." Annisa mendesis pada Han sebelum meninggalkannya pergi.

Han termangu dengan perubahan tatapan mata Annisa yang menatapnya tajam tadi, terlebih lagi dengan apa yang dilakukan Annisa. Annisa yang berat badannya tidak lebih berat darinya mampu membanting tubuhnya ke lantai. Tidak sedikit mahasiswa yang memperhatikan apa yang tengah dilakukan Annisa tadi.

"Nisa! Wait!" Han menarik lengan Annisa dan memaksanya untuk berbalik dan lagi Han melihat tatapan mata tajam yang menjadi lebih dingin kini. "Forgive me... I didn't mean to do that."

Annisa memperhatikan Han sejenak sebelum menutup matanya dan mengambil nafas panjang yang semakin membuat Han mengernyit heran. "Are you okay?"

"I am fine," Annisa membuka matanya dan menatap Han yang membuat Han mengernyit kembali. "Please jangan mengagetkanku lagi. I do really hate that."

"and you scared me, Nis." Lanjut Han yang membuat Annisa tersenyum kecut. "Seakan-akan aku tidak mengenalmu tadi. Tatapan matamu menyeramkan tadi."

"Sorry." Annisa menatap Han penuh permohonan dan berusaha melepaskan pegangan Han pada lengannya.

"Me too. Kita perlu asupan makanan untuk menghilangkan semua ketegangan ini, setuju?." Annisa mengangguk dan mengikuti Han yang berjalan di depannya.

"Bagaimana dengan sushi? Wasabi and Bento?"

"Asal kau yang traktir Han." Annisa menjawab dengan senyuman ramah yang kembali muncul di paras cantiknya. Han tersenyum lega melihat Annisa telah kembali karena Annisa yang menatapnya dingin penuh ancaman membuatnya takut.

Mereka berdua berjalan meninggalkan Kompleks LSE menuju Wasabi Sushi & Bento. Annisa berjalan disamping Han yang terdiam menikmati keramaian pejalan kaki yang meninggalkan Portugal St menuju Kingsway. Langkah Annisa terhenti begitu dia melihat SUV berwarna hitam yang mulai berjalan pelan meninggalkan Portugal St saat Annisa mendekat. Han tersadar Annisa tidak lagi berjalan di sampingnya dan berbalik menemukan Annisa yang kembali menatap tajam penuh kewaspadaan. Han mengikuti arah pandangan Annisa dan melihat sebuah mobil SUV yang berjalan pelan meninggalkan Portugal St.

London FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang