Jujur

11 4 1
                                    

"Hmm..tapi kenapa?"

"Gue...habis putus sama Rafa"

Deg!

Sontak mobil yang dikendarai Yohan mengerem mendadak begitu saja,dan menjadikan mobil itu berhenti di pinggir jalan.Anna pun yang duduk disampingnya ikut terkejut akan hal itu.

Anna yang paham dengan situasi ini,sudah mengerti akan mood yang dirasakan oleh lelaki disampingnya itu.tak tau mengapa semenjak perkataan yang dilontarkan Anna membuat Yohan diam tak merenspon.

   Awal hubungannya dengan Rafa,yang sama sekali tak pernah disukai oleh Yohan,akhirnya berakhir begitu saja.mungkin amarah lelaki ini sedang melonjak dan mulai menahan perasaannya itu.

"Maaf.."
Hanya satu kata yang dapat diucapkan Anna saat ini dan tak tau harus berbuat apalagi pada Yohan.

Puk!

"Ehh??"

Tanpa diduga,kini Yohan mengelus rambut atas Anna dengan menarik senyuman kecil di bibirnya.

"Mungkin ini yang terbaik buat lo.."

"Lo..gak marah?padahal kan slama ini yang ngelarang gue buat berhubungan sama Rafa cuma lo doang.."Anna masih tak mengerti dengan sikap Yohan saat ini.

"Nggak harus dengan cara memarahi dapat mewakili semua rasa kesal,apalagi kalau rasa kesal itu pada orang yang kita sayangi.."

Tanpa disengaja air mata Anna tlah menetes dipipinya.justru karna perkataan Yohan itu semakin membuat rasa bersalah pada dirinya.jika saja dulu dirinya mendengarkan perkataan sahabat kecilnya itu,mungkin ia tak akan mengenal Rafa lebih dekat dan meninggalkan rasa sakit seperti ini.

Wajah Yohan mulai mendekat ke arah wajah sahabat kecilnya yang sedang menangis.kini jarak mereka begitu dekat,kedua tatapan matanya saling bertemu.dan dengan perlahan Yohan mengusap air matanya.lelaki ini tak mau air mata itu memudarkan wajah ceria Anna.ia ingin hari ini menghibur wanita itu,walau sebenarnya amarahnya tak kunjung sembuh.ia tetap tersenyum seolah tak terjadi apa-apa.

   Yohan yang slama ini tlah menaruh hati begitu lama pada Anna.tak mengerti akankah dirinya yang salah tuk mencintai,atau wanita ini yang tak peka akan perasaan itu.keberaniannya takkan cukup tuk mengungkapkannya,takut akan Anna yang pergi meninggalkannya begitu saja.

Mungkin lebih baik mencintai dalam diam seperti ini,daripada mengungkapkan jika nanti hasilnya malah menjauhkan.karna sungguh hebat orang yang jatuh cinta dalam dian,mereka bisa menyembunyikan perasaan dibalik senyumannya itu.

"Udah,gak usah nangis lagi,nanti cantiknya ilang lho.."kata Yohan mulai menghibur.

"Biarin!"
Dan Anna pun masih saja melanjutkan tangisnya.

**

"Gue balik ya,habis ini langsung istirahat,gak usah nontonin drakor.."ucap Yohan sembari meledek  Anna yang sedang berjalan menuju pintu pagar rumah.

"Iya iya,lagian nonton drakor tuh istirahat juga tau..thanks ya buat tumpangannya.."

  Yohan hanya membalasnya dengan senyuman.dan
Mulai pergi bersamaan dengan mobil yang dibawanya itu.

*

Krek..

"Gue pulang.."

"Tumben pulangnya lama,habis mampir ya lo?"

Seperti biasa kakak perempuannya ini slalu mengoceh disetiap kepulangannya dari sekolah.mau itu tentang hal baik ataupun buruk.dan Anna yang sering mengalami ini sudah menjadi hal biasa baginya.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang