Vision of Gideon
Sinopsis: I have loved you for the last time. Is it a video? Is it a video?
A fanfiction inspired by Sufjan Stevans - Vision of Gideon (Call me by your name), dan referensi dari ending film tersebut.
===========================================================================
.
I have loved you for the last time
Is it a video? Is it a video?
.
Hari ini mendung. Maka dari itu, Eddy mengurungkan niatnya untuk berlatih. Namun tetap saja ruang latihan ia jadikan destinasi untuk menghabiskan hari. Laki-laki bermarga Chen itu menatap nanar layar ponsel di hadapan. Sesekali menggulir linimasa social media. Diawali dengan twitter, kemudian berpindah ke instagram, lalu snapchat—kembali ke awal dan berubah menjadi sebuah siklus. Tiap kali ponsel bergetar lemah, matanya cepat-cepat berpindah dari thread '1001 alasan mengapa viola dicintai semua musisi' menuju bar notifikasi. Alisnya berkedut sebal karena yang masuk hanyalah e-mail sampah seperti promosi pelatihan perfect pitch hingga obat pembersih wajah.
Suara deruman mobil mengundang maniknya melirik keluar jendela—nampak kecewa setelahnya. Tak ada aktivitas didalam ruangan ini. Sunyi dan sepi. Langit dipenuhi awan gelap berlapis-lapis, dilanjut dengan suara rintik hujan yang menghujam kaca. Tak sampai lima menit, rintik berubah menjadi gemuruh. Eddy merutuk karena tahu sinyal internet akan kacau di cuaca begini. Baru saja ingin angkat kaki dan pindah lokasi, ponselnya bergetar. Bukan getaran lemah yang menandakan seseorang menelponnya.
Jantung Eddy nyaris copot saat melihat nama yang tertera disana.
.
For the love, for laughter, I flew up to your arms
Is it a video? Is it a video?
.
'Eddy?'
Suara itu terdengar amat jelas ditelinga Eddy tak peduli derasnya hujan diluar. Napasnya tercekat. Isi kepalanya tiba-tiba kosong. Nyeri menyerang dadanya.
'Eddy?'
Panggil suara diseberang lagi.
"Brett?"
'Ya, Eddy. Ini aku. Apakabar?'
"B-baik. Aku baik, semua baik."
Jeda.
"Brett?"
'Hm?'
"..." Eddy terdiam sebelum mengatakan, "Aku rindu..."
Tak ada jawaban dari ucapannya yang barusan.
'Aku menelponmu untuk memberi kabar,'
"O-oh? Apakah ini saatnya kau mengatakan bahwa kau akan menikah?" Eddy terkekeh diujung kalimatnya. Berharap pertanyaan tersebut akan di sangkal.
'Aku... mungkin akan menikah pada musim semi tahun ini..'
Jeda kedua-atau ketiga. Eddy lost count. Otaknya sedang mencerna ucapan Brett. Dan disaat yang bersamaan, nyeri didadanya menjadi-jadi.
"Oh... berita yang bagus! Jadi... uhm... siapa orang yang beruntung ini?"
.
For the love, for laughter, I flew up to your arms
Is it a video? Is it a video?.
'Ya, aku bertemu dengannya di—'
Sesi penjelasan panjang lebar oleh Brett terdengar decrescendo ditelinganya. Semakin lama semakin menipis, menjadi satu dengan udara. Eddy menatap keluar jendela. Dalam benak berpikir: pemandangan ini sangat mewakilkan perasaannya.
"Aku bahagia mendengarnya, Brett"
Jeda, lagi.
"Eddy..."
Panggil Eddy menyebut namanya sendiri. Yang diseberang menangkap maksud dari lawan bicara.
'Brett... Aku ingat semuanya tentang kita...'
"Eddy... Eddy... Eddy..."
Suara Eddy terdengar lirih. Harap-harap cemas menunggu lawan bicaranya menjawab.
'Kita harus menyudahi ini semua, Eddy.'
Dunia Eddy berhenti untuk sepersekian detik.
.
I have loved you for the last time
Visions of Gideon, visions of Gideon.
Sambungan telepon sudah ditutup sejak lama—tak tahu tepatnya. Derasnya hujan diluar masih sama, membuat Eddy merasa semua ini terjadi baru saja.
Kini ia terduduk dipojokkan. Meringkuk. Menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Mencoba menyatu dengan hampanya ruangan.
Hujan seakan mewakilkan tangisnya.
Seseorang menyalakan televisi ruang tamu dengan suara yang dimaksimalkan, namun dapat terdengar sayup-sayup dari ruangan Eddy.
'Kabar cuaca untuk hari ini, tanggal 14 Desember. Nampaknya kita semua harus waspada cuaca ekstrem dan hujan lebat selama 3 hari kedepan.'
Tiga hari cukup untuk meredam suara tangis memilukannya.
.
And I have kissed you for the last time
Visions of Gideon, visions of Gideon.
===========================================================
K/n:
HAHAHAHA APA-APAAN INI SETELAH SATU TAHUN TIDAK UPDATE MALAH PUBLISH BEGINIAN. Resolusi 2020 setidaknya mau complete-in seri ini dulu lah. Tinggal prompt W, X, Y, Z nih. Tapi ya gitu. Gatau kapan jelasnya update HEHEHE. Lagian udah lama banget ga nulis. Feelsnya udah beda huhu. Send help guis.
Oh ya, sangat dianjurkan membaca fic ini sambil denger lagunya. Mungkin yang udah nonton CMBYN udah gak asing lagi ya sama scene yang ini? Hehehe. Yah cuman pengen bayangin AU dimana Breddy jadi Oliver-Elio hehehe.
Btw Kyuu udah gak aktif juga di akun @/ pracrastinate. Bener-bener vakum dari tuset selama setahun ini. Udah jarang juga tah nonton dan komenin video mereka. Astaga ampuni hamba, Ling-ling!
So, bagaimana kabar self-quarantine kalian? Ada yang marathon video tuset kah? UwU
Luv,
Kyuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRESCENDO [TwoSetViolin Oneshots]
FanfictionPrompt A-Z TwoSetViolin Oneshots. Prompt U, updated! Ucapan - "Kalau besar nanti... aku ingin menjadi soloist yang hebat!" ucap si bocah berkacamata. #RamaikanTwoSetIndonesia