32. Surat cinta untuk Venus

617 69 45
                                    

Semenjak desir hati mendentumkan satu nama..
Kugenggam risau dan simpan kedalam rasa..
Sekokoh itu kasih yang kugantung setinggi asa..
Karena selamanya hanya kau yang kupinta dalam doa..

-Surat cinta untuk Venus — BWL#32

...

Rafathan Adhitama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafathan Adhitama

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rafathan menghentikan lantunannya pada ayat ayat suci Al-Qur'an ketika dering ketiga kalinya berbunyi pada ponsel keluaran baru yang dikirim ibunya seminggu lalu –sebagai permintaan maaf karena kedua orangtuanya kembali harus menunda kepulangan mereka.

"Shadaqallahul 'adzim..."

Pemuda itu menutup Al-Qur'an ditangannya, setelah sejenak menciumnya ia meletakkannnya pada rak gantung pada dinding kamarnya sejajar dengan dimana biasanya ia meletakkan peci.

Rafathan tidak langsung membereskan gelaran sajadahnya karena dering ponselnya kembali meraung diatas ranjang.

"Halo?"

"Halo... Atan! Koen nangdi Le?" (Kamu dimana?)

"Dirumah mas, ono opo?" (Dirumah mas, ada apa?)

"Radhitya ke Surabaya, aku dapet special order.."

"Nyanyi?"

"He eh.. koen paham lah, ada yang anniversary gitu.."

"Jam piro mas?" (Jam berapa mas?)

"Abis magrib koen stand by kene ya?" (Abis magrib kamu stand by sini ya?)

"Oke.."

Fathan menurunkan ponselnya, kemudian melemparnya ke kasur lagi, berikut dengan tubuhnya yang telentang menghadap langit-langit.

"Ataaan..."

Baru sekejap ia terbuai dengan suasana hening dan hampir terbawa arus mimpi, panggilan itu menyentaknya pada kesadaran.

"Iya maa.." Jawabnya sekenanya.

Ia bangkit duduk kemudian hendak bangkit berdiri dan melepas sarung kemudian membereskan sajadahnya ketika pintu kamar terbuka tanpa ketukan.

Hanya ada satu tersangka yang membuka pintu kamarnya seenak jidat.

Azura berdiri diambang pintu dengan tas yang ia seret dilantai.

"Oh, udah sholatnya?"

Rafathan melepas sarung, menyisakan celana pendek selutut sembari menjawab pertanyaan sang kakak dengan gumaman.

{✔️Complete} Boy With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang