Steve

18 4 0
                                    

Namanya adalah Benjamin sebelum Manhattan mengubahnya menjadi Steve—pemabuk kelas atas dan perampok termuda di kalangan para perampok lainnya. Umurnya delapan belas dan mengalami kasus lebih banyak jumlahnya dibanding dengan umurnya. Ialah anak dari keluarga Turner, yang menjadi heboh beberapa tahun lalu karena rumahnya di serang oleh komplotan teroris—membunuh enam orang disana dengan kejam dan menyisakan Ben yang baru berumur dua belas tahun—yang pulang dengan terkejut bukan main karena melihat darah di setiap sudut rumah dan enam orang yang disayanginya tergeletak tak bernyawa berlumur darah.

Dari sanalah, Benjamin berubah menjadi keras. Anak lelaki itu pergi dari rumahnya dan pergi ke Manhattan—tertabrak mobil pada suatu waktu, membuat kepalanya mengalami benturan keras—amnesia merupakan kata yang tepat untuknya. Ia terbangun dan mendapati seorang pria bau bertubuh gemuk dihadapannya. Pria itulah yang menyelamatkan nyawanya, juga membawanya menuju rumah baru—lebih seperti sebuah gubuk tua, dan memberikan nama juga pekerjaan baru.

Benjamin sudah berubah menjadi Steve, dan ia mulai bekerja—merampok tas para wanita atau anak sekolah. Atau mungkin melakukan kejahatan kecil—mencuri makanan orang setelah sebelumnya mengelabui si pemilik makanan.

"Kau kerja dengan sangat baik, dan aku bangga padamu." Kata pria gemuk yang menyelamatkan Steve, namanya Humphrey.

"Trims, tadi aku berhasil mengambil delapan puluh dolar dari kantong seorang nenek, tidak terlalu banyak. Nanti akan kulanjutkan pencarianku ini." Sahut Steve dengan bangga, anak empat belas tahun itu tidak tahu perbuatannya buruk, mengingat bahwa dia mengalami amnesia.

"Aku tadi berusaha mengambil chic n' cheez milik anak perempuan, mungkin seumuran denganku. Tapi dia sangat cepat, dan aku tidak sempat mengambilnya."

"Kau sudah hebat dengan uang, Nak. Kalau makanan, tidak usah terlalu khawatir, semuanya akan baik saja asalkan ada uang."

***

Steve tumbuh menjadi anak yang liar, bahkan pada umurnya yang ke enam belas, dia berhasil menusuk perut seorang pria paruh baya hingga dibawa kerumah sakit karena lukanya parah—Steve tak peduli, ia hanya peduli dengan uang dan kebutuhannya saja.

"Kenapa bajumu?" tanya Humphrey pada saat melihat Steve datang dengan darah kering menempel pada bajunya. Sebagai jawaban, Steve hanya menggeleng sembari tersenyum lalu memberikan setumpuk uang pada pria tersebut.

"Tadi aku tidak sengaja memakai kekerasan pada orang-orang yang tidak ingin memberiku uang, aku menusuknya, kukira tidak parah tetapi ia dilarikan ke rumah sakit beberapa menit setelah aku bersembunyi. Dia tidak melihatku lari ke pinggir tong sampah, jadi mereka tidak tahu bahwa aku menusuknya, dan tidak bisa mengejarku juga." Steve duduk di samping Humphrey, wajah polos kekanak-kanakan miliknya menutupi kenyataan bahwa dia hampir membunuh seseorang. Dan satu hal yang tidak dia ketahui adalah, dia tidak pernah bersekolah setelah kejadian yang menimpa keluarganya itu.

Destinasi (Short Story) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang