Keesokan harinya Taehyung kembali mengunjungi rumah sakit setelah ia menyelesaikan jadwal kuliahnya. Ia membawa sebuah kotak bekal ditangannya dan berjalan dengan wajah ceria sambil menimang-nimang kotak makan berwarna pink itu. Ia berjalan keruangan Yooran dan masuk kesana. Dilihatnya Yooran tengah mendengarkan lagu dengan headset berwarna biru dan menatap keluar jendela. Taehyung berjalan pelan dan langsung menarik sumpalan headset yang ada ditelinga kanan Yooran. Gadis itu menoleh, ia menatap tajam kearah Taehyung.
"Darimana kau dapat headset ini?" Taehyung duduk didekat Yooran sambil memperhatikan headset itu. Tidak mungkin gadis itu kembali ke asrama hanya untuk mengambil headset kan.
"Suster Ha meminjamkannya padaku. Sedang apa kau disini?"
"Hah... Pertanyaan itu lagi." Taehyung menghela nafas, dasar gadis ini." Jawabanku akan tetap sama, aku akan menjagamu sampai sembuh. Kau mengerti?"
"Kim Taehyung-ssi..."
"Hei... Panggil aku Oppa. Kau ini."
Taehyung menempelkan headset yang tadi ia tarik keteliganya, ia ingin tahu lagu apa yang sedang didengarkan oleh Yooran.
"Lagu apa ini? Aku tidak mengerti iramanya." Taehyung langsung melepasnya. Musik R&B dan rap bukan seleranya. Ia tidak mengerti kenapa banyak orang yang menyukai genre musik seperti itu, dan lebih membuat terkejut lagi gadis seperti Yooran mendengarkan genre yang bahkan tidak bisa ia nikmati iramanya.
"Diamlah. Kau punya selera musik yang buruk."
Taehyung cemberut karena Yooran meledek selera musiknya. Ia langsung mengalihkan pandangannya pada kotak bekal yang ada ditangannya.
"Hei, aku bawakan kau Tteokpoki pedas. Mirae bilang kau menyukainya. Aku membawanya dari rumah." Dengan antusias ia membuka kotak bekal itu. Aroma Tteokpoki yang lezat langsung memenuhi ruangan itu. Beberapa orang langsung mengalihkan pandangannya kesana dan berbisik mengenai betapa lezat wangi masakan itu. Yooran yang awalnya tidak bersemangat dan kesal langsung berubah antusias. Aroma lezat makanan kesukaannya itu memenuhi indra penciumannya. Alat bantu pernafasan yang kemarin menempel dihidungnya dicabut pagi ini karena pernafasannya mulai membaik.
Mata Yooran tak berkedip. Air liur mulai memenuhi mulutnya. Ia sudah membayangkan bagaimana Tteok yang kenyal itu berpesta dilidahnya. Ditambah lagi ia tidak menyentuh sarapan dan makan siangnya tadi. Ia sangat lapar sekarang. Perasaan senang memenuhi Yooran dan membuat ia tersenyum tanpa ia sadari.
Taehyung memperhatikan senyum yang muncul diwajah Yooran. Ia ikut tersenyum dan langsung mengeluarkan sendok yang ia bawa dari rumah tadi. Ia menyerahkan ke Yooran sambil terus menatap intens dan diikuti senyuman manis yang tak henti muncul diwajahnya.
Yooran menyendok Tteok dengan porsi besar dan langsung melahapnya dengan cepat. Senyumnya semakin mengembang seraya mengunyah makanan itu. Gadis itu sampai menutup matanya dan menggerak-gerakkan tangannya dengan cepat pertanda ia sangat bahagia.
"Waahhh... Ini enak sekali. Dimana kau membelinya? Ini Tteokpoki terenak yang pernah aku makan."
"Sungguh?"
Yooran menyendok Tteokpoki itu dan mengarahkannya ke Taehyung, "Cobalah."
Taehyung membuka mulutnya. Satu suapan besar segera meluncur ke mulut Taehyung. Rasa pedas segera menjalar di tenggorokannya. Ia sedikit mengerutkan dahinya, terkejut dengan rasa pedas yang sedikit menyengat. Dengan segera ia mencari air yang tadi ia bawa didalam tasnya dan langsung meminumnya dengan cepat. Wajah Taehyung berubah merah dan matanya berkaca-kaca. Ia memperhatikan Yooran disampingnya yang makan dengan lahap tanpa merasa kepedasan. Gerakan tangan Yooran yang berulang-ulang dan senyuman nya membuat Taehyung melupakan rasa pedas yang menyiksanya untuk sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]
FanficHidup Min Yooran sudah berantakan dari awal. Ia bosan dengan hidupnya. Terlalu lucu untuk dilabeli sebagai sebuah 'kehidupan'. Hanya satu keberuntungan yang ia miliki, Jeon Jungkook. Hidup Yooran memang tak berubah dengan adanya Jungkook disampingn...