DUAPULUH SATU

203 18 0
                                    

Yooran kembali beraktivitas seperti biasa. Ia sudah kembali kuliah bersama Mirae dan mengejar ketertinggalan pelajaran beberapa hari lalu. Sudah 4 hari sejak ia keluar dari rumah sakit. Ia menuruti saran dokter Kang untuk tidak terlalu memaksakan dirinya. Yooran tidak pergi ke perpustakaan beberapa hari belakang. Alhasil Jungkook yang merasa kesepian sering menelpon Yooran malam-malam hanya untuk mendengar pemuda itu mengoceh tentang game yang baru saja ia mainkan.

Yooran dan Mirae sudah selesai dengan kuliah mereka. Mirae berencana mentraktir Yooran beberapa makanan enak dan bergizi sore ini direstoran didekat kampus. Mereka berdua langsung menuju tempat yang dimaksud begitu keluar dari kelas.

"Wah... Aromanya enak kan Yooran?" Mirae tampak membolak-balik daging yang ada dipanggangan dihadapan mereka berdua. Yup! Mirae membawa Yooran ke restoran daging panggang yang lumayan terkenal disana. Suasana yang tidak terlalu ramai membuat mereka betah berlama-lama disana.

Yooran membantu Mirae memotong daging menjadi potongan kecil dan dengan wajah bersemangat dan bahagia, kedua gadis itu segera menyantap daging yang telah matang itu dengan beberapa bahan pelengkap yang hampir memenuhi meja mereka berdua.

"Emm... Ini enak sekali." Mirae dengan mulut penuh kembali menyumpit sepotong daging dan langsung memasukkannya kemulut mungilnya itu.

Yooran mengangguk pelan. Sudah lama ia tidak makan daging kualitas terbaik seperti ini. Sepertinya energinya dan kebahagiannya terisi penuh karena daging yang sepotong demi sepotong masuk ke perutnya.

"Makanlah yang banyak, kita harus memulihkan tenaga dan pikiran kita. Kau tahu kan sebentar lagi kita ujian. Kau harus memberi makan otak jeniusmu itu, dengan begitu kau bisa mengajariku banyak hal untuk ujian nanti."

"Wah... Jadi kau sedang menyuapku ya?" Yooran dengan tatapan tajam menatap Mirae yang masih sibuk menumpuk daun selada dan daging serta beberapa bahan lainnya.

"Tentu saja."

"Wah... Kau ini. Sering-seringlah menyuapku seperti ini. Aku akan dengan senang hati membagi ilmuku dengan mu." Yooran terkekeh pelan.

"Wah wah wah, lihat siapa yang sedang makan daging enak disini." Suara seorang pria membuyarkan konsentrasi makan mereka berdua. Mereka langsung menoleh kearah pria tinggi berambut ikal yang berdiri di samping Yooran itu. Yooran yang melihat kehadiran pria itu langsung terperanjat, dengan refleks ia menjatuhkan sumpitnya ke meja. Suasana makan mereka berubah menegangkan begitu pria itu sampai disana.

"Kau bilang pada Eomma-mu kau sedang sakit. Apa-apaan ini? Kau malah menikmati daging enak di restoran mahal." Pria itu membanting mangkuk besi berisi bawang putih iris yang ada di hadapan Yooran. Wajah Yooran pucat pasi. Ia tidak bisa berkata apapun lagi.

"Permisi, ta-tapi aku yang membawanya kemari. Aku yang mentraktir Yooran. Dia baru saja sembuh jadi butuh banyak nutrisi untuk tubuhnya." Mirae angkat suara. Ia melihat wajah Yooran yang berubah ketakutan didepannya. Tangan Yooran gemetar, wajahnya tertunduk.

"Menurutmu aku akan percaya?!"

"Gitae Oppa. Ku mohon, jangan buat masalah disini." Yooran dengan suara pelan mencoba untuk memperbaiki keadaan.

Han Gitae tersenyum sinis, ia menarik rambut Yooran hingga gadis itu mendongak kearahnya. Mirae yang melihat hal itu langsung mencoba menghentikan, namun dengan cepat Han Gitae mendorong Mirae menjauh. Suasana restoran berubah mencekam. Semua mata mengarah kepada mereka. Restoran mendadak hening dan tegang.

"Apa ini yang kau lakukan pada uang Appaku? Menghabiskannya dengan cara bersenang-senang dan makan makanan mahal? Hah... Kau sungguh sampah busuk yang tidak berguna."

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang