Gatau bagi kalian ini ngefeel atau engga :( tapi untukku pribadi, aku baper :( aneh yekan, nulis sendiri baper sendiri huhu
☘☘☘
Taeil masih enggan berbicara atau sekedar menyapa Doyoung. Ia rasa berbaik hati membiarkan Doyoung berada di samping adiknya saat ini sudah sangat cukup.
Sebenarnya hati Taeil sudah sedikit luluh ketika melihat perhatian Doyoung selama beberapa Minggu belakangan ini. Tapi tetap saja hatinya masih sangat sakit ketika mengingat penghianatan Doyoung kepada sang adik.
Saat ini, Taeil yang sedang menemani sang adik, jika kalian bertanya dimana Kim Doyoung, meski ia merasa tidak ingin meninggalkan sang istri walau hanya sebentar, namun ia harus mengantar sang mama dan kakak ke bandara. Hari ini mereka harus kembali ke Korea karena ada urusan lain.
Kondisi Bora semakin hari juga semakin memburuk membuat semua orang menjadi khawatir.
Ketika monitor mulai berbunyi tanda gawat, dengan sigap Taeil memanggil dokter.
Semuanya menjadi panik, bahkan Mark yang baru saja datang juga ikut panik ketika mendengar kondisi Bora saat ini.
Setelah 3 jam penangan dokter keluar, lagi dengan wajah lesunya.
"Jantung pasien bermasalah, jika tidak diadakan operasi maka kemungkinan pasien sudah tidak bisa bertahan lagi sampai besok" Semuanya panik, siapa yang bisa menemukan pendonor jantung dalam waktu sesingkat itu?
"Ambil jantung saya" Ucapan Mark seketika membuat semua orang mengalihkan atensinya penuh pada Mark.
"Mark, kamu gila?" Kini Wendy yang menghampiri Mark. Ia menyayangi adik iparnya namun Mark juga sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, keputusan tiba-tiba ini tidak bisa diterima Wendy begitu saja.
"Ga" Balas Mark singkat, ia masih bisa memperlihatkan senyumannya.
"Tapi Mark"..." Belum sempat Wendy melanjutkan kalimatnya, Mark sudah memotongnya
"Gapapa, setidaknya aku selalu ada bersama Bora" Mark berucap mantap. Ia sudah menerawang kedepan, jika saja Bora sadar nantinya, pasti Bora akan tetap memilih Doyoung dari pada dirinya yang baru dikenal Bora beberapa bulan belakangan ini.
"Mark" Air mata Wendy sudah mengalir deras. "Kita masih bisa cari pendonor jantung yang lain" Wendy sesegukan.
Mark menggeleng, hatinya begitu mantap memberikan jantungnya untuk Bora. Hanya dengan cara ini saja dia bisa menyatu dengan Bora meski nantinya Bora akan berbahagia dengan pria lain yang tidak lain dan tidak bukan adalah suami Bora sendiri, Kim Doyoung.
☘☘☘
Sebelum operasi dilakukan, Mark sempat menulis secarik surat untuk Bora lengkap dengan foto candid yang sempat ia cetak ia masukkan kesebuah kotak dengan pita warna ungu, warna kesukaan Bora ( fyi dalam bahasa Korea sebenarnya Bora itu artinya ungu huehue )
Mark menyunggingkan senyumannya. Niatnya mantap memberikan organ berharga nya untuk orang yang ia cintai. Mark tidak tahu tapi hidupnya seakan tak tentu arah sejak kedatangan Doyoung yang sudah pasti akan mengambil kembali Bora yang selama beberapa bulan belakangan ini menjadi penyemangat hidupnya.
Setidaknya Mark sudah tahu bagaimana susahnya mengurus wanita hamil meski bukan istrinya, meski bukan Mengandung anaknya, Mark tetap bahagia dengan kesempatan singkat itu. Dunianya begitu berharga ketika bersama Bora.
"Jantungku akan berada dalam tubuhmu, semoga kamu bahagia dan panjang umur" Mark bermonolog.
"Ah senang sekali bisa memberikan jantungku untukmu, andai kamu tahu bahwa aku sangat mencintaimu, perempuan manja yang menggemaskan" Senyum Mark diiringi dengan buliran air mata yang yang jatuh dari pelupuk matanya. Selamat tinggal dunia yang kejam :) dan untuk jantungnya semoga sehat didalam tubuh Bora dan memberinya umur yang panjang.
☘☘☘
Sebentar lagi operasi dilakukan, Mark menitipkan sebuah kotak pada Wendy yang ia amanahkan untuk diberikan kepada Bora setelah perempuan itu sadar nanti.
"Mark" Wendy menangis kencang seraya memeluk Mark erat. Rasanya berat sekali, ia tidak akan lagi mendengar rengekan Mark yang ingin ditraktir semangka dan tawanya yang mengerikan.
"Tidak apa-apa, setidaknya anggap saja aku hidup di dalam tubuh Bora. Jantungku akan berdetak disana" Mark menyunggingkan senyumannya tapi tetap saja sungguh menyakitkan bagi Wendy
"Kau pria yang bodoh. Tapi sungguh sangat baik, sayang sekali umurmu begitu pendek" Wendy sesegukan
"Aku berharap operasinya berjalan dengan lancar, dengan begitu cintaku akan hidup dengan baik, ohiya tolong berikan ini pada Doyoung sialan itu" Mark masih sempat-sempatnya mengumpat.
Sebuah surat berwarna biru yang Mark titipkan untuk lelaki brengsek yang sialnya dicintai oleh perempuan yang ia cintai.
Sebelum Mark masuk ke ruang operasi, ia memberikan senyum tulusnya untuk Wendy.
Senyum tulus dan manis Mark Lee yang Wendy lihat untuk terakhir kalinya~~
Cinta memang membuat orang menjadi bodoh dan nekat...
Dan itulah yang dilakukan oleh pria pencinta Semangka, Mark Lee.
☘☘☘
🍉
KAMU SEDANG MEMBACA
☑PENGANTIN PENGGANTI-[Doyoung+GongMyung] Completed✔
FanficKarena kesalahan fatal yang dilakukan Gongmyung tepat satu minggu sebelum pernikahannya dengan sang kekasih, mau tidak mau Doyoung harus menggantikan sang kakak sebagai pengantin di pesta pernikahan untuk menjaga nama baik keluarga.