Lo tau gak sih gimana rasanya janjian yang dibatalin padahal lo udah sampe dilokasi? Iya rasanya kesel terus pengen makan orang yang ngebatalin. Tapi berhubung yang ngajakin janjian adalah salah satu klien VVIP ditempat gue kerja maka jadilah rasa lapar mau makan orang harus gue tahan.
Sebenernya udah sarapan sih tadi, hasil malak bubur ayam punyanya Nara. Tapi ya gimana ya, mana kenyang gue kalo cuma makan bubur doang? Apalagi dari kantor sampe Transmart sini gue jalan karena males bawa kendaraan. Jadilah bubur yang gue makan tadi keburu menguap sebelum nutrisinya sempat diserap.
Mungkin ini yang namanya rejeki anak soleh, pas gue buka wasap ternyata Aksa nge-pap lima box pizza ukuran besar yang berada diatas meja yang biasanya ada dipojokan. Memang baik hati dan budiman istri Nara yang satu itu, mau deh gue daftar jadi simpenannya.
Nggak jadi deng. Aksa galak soalnya.
Setelah sampai dikantor, gue disambut dengan berbagai makhluk yang astaghfirullah, bikin gue pengen ngelus dada ngeliatnya. Ada Bang Saka yang gue nggak tau dia abis ngeronda dimana sampai sarung tersampir di lehernya. Bang Hansa dan Ares yang entah baru bangun tidur apa gimana hingga mereka cuma pake kolor sama kaos doang. Sampai Daru yang kayaknya abis olahraga dilihat dari sleeveless shirt sama training serta keringat yang membasahi kaosnya.
Orang gila mana yang olahraga di jam mendekati siang bolong begini?
Sisanya alhamdulillah nggak malu-maluin kantor banget lah.
"Lo jogging, Ru?" tanya gue pada manusia jelmaan boneka chucky itu.
Daru mendongak menatap gue, "Yoi, dari kosan kesini gue lari. Jogging kan?"
Gue cuma mendengus kesel mendengarnya. Ya gimana ya, kosnya Daru cuma belakang Transmart, paling lima menit doang jalan kaki makanya laki-laki itu sangat jarang bawa kendaraan sehingga motornya diambil alih sama Chandra saking nggak pernah dipake.
Gue duduk lalu mencomot satu paperoni pizza yang dihadiahi oleh delikan dari Ares.
"Punyha ghue, Bwang!"
Anjing, muncrat semua ke baju gue. Padahal baru kali ini gue pake baju bagus.
"Isinya muncrat semua, bego," ujar gue kesal seraya menoyor kepalanya yang membuatnya nyaris menubruk kaki Adam yang duduk di sofa.
Sini, gue jelasin posisinya bentar. Didepan gue ada sofa panjang yang diduduki Nara, Aksa, dan Bang Jo. Ranu dan Arga duduk disandaran kanan kiri kursi. Ditengahnya terdapat meja yang memisahkan dua sofa ukuran satu orang yang diduduki Adam dan diseberangnya ada Chandra sama Bang Hansa. Sisanya lesehan dibawah termasuk gue yang duduk diantara Ares dan Bang Saka.
Kurangajar emang ye. Yang tua disuruh duduk di bawah.
"Lo gajadi ketemu klien, Wir?"
Gue mendongak lalu menatap Aksa dengan kesal. Padahal gue udah lupa, malah diingetin, "Gajadi. Pak Aryo nggak bisa, ada kunjungan mendadak dari Dikbud katanya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Up!
FanfictionKeseharian tiga belas programmer tampan dalam mengembangkan startup digital. - Lokal - Slow update