Ketika gerbang malam menjemput senja dan memintanya untuk pulang..
Kuseruput kopi di balik terali jendela
Bersama angin
Dan rintik hujan membasahi jalanan yang lengang oleh hiruk pikuk
...Hari mulai gelap
Cahaya temaram dan langit kelabu sudah mulai menyelimuti kalbu
Namun aku masih terdiam
Tak tahu ingin apaApa aku harus melanjutkannya?
Atau aku harus menyerah akan belenggu yang terus menghantui pikiranku?
....Hening..
Aku hanya bisa termangu
Menunggu jawaban atas segala pertanyaan yang terus menerus berkejaran dengan waktuTik tik tik...
Hanya tetesan hujan yang menemani sukmaJam pasir terus meneteskan waktu
Memintaku untuk cepat memberikan jawaban
...Ah, hawa dingin ini kian menusuk
Namun tak tahu apa yang harus kukatakan padamu,
hai jiwakuTak kusangka mulut mungilku mengeluarkan kata..
Kau punya harapan
Bangkitlah
Pergilah ke Sang Sumber Harapan
Maka Ia akan menunjukkanmu jalanKini wajahku tak lagi lesu
Secercah harapan mulai timbul mencuat ke permukaan
Senyuman yang dulu hilang sudah mulai merekahYa
Kini ku tahu
Bertahan adalah jawabannya
...Kuharap keputusanku ini tepat
Dan semesta mendukung pilihanku
Bersama hujan dan sendu yang menjadi saksi di keheningan malam ini.
-🌸-
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan literasiku
Short StoryKepada Tuan dan Puan yang bimbang akan pilihan hidupnya. Bertahanlah dan percayalah akan kuasa Sang Pencipta ~berisi tulisan-tulisan yang spontan dari pikiran orang biasa mengenai kehidupan yang pelik~ -dn-