[JANGAN LUPA VOTE]
"Nyatanya semesta selalu menyiapkan halaman tak terduga untuk setiap manusia."
Setelah menghilang selama hampir enam bulan, lelaki bernama lengkap Kaisan Tibramose itu muncul kembali. Kali pertama yang dilakukannya setelah pengurungan adalah melakukan night ride. Menyapa jalanan. Tidak hanya itu, ia juga harus mengambil hasil final dari sebuah penyelidikan yang selama ini ia tunggu. Jalan seolah menyambutnya dengan karpet merah tak kasat mata. Aura misteriusnya menyebar sepanjang jalan.
Kecepatan motornya bertambah saat melintasi jalanan lebar nan sepi. Ah, Kaisan hanya sedang menjajal kemampuannya. Kuda besi itu mengalami penurunan kecepatan saat jalanan berubah lengang. Kaisan tentu tahu aturan.
Sampai akhirnya, ia berbelok untuk memasuki parkiran bawah tanah dari sebuah gedung apartemen tiga puluh lantai lebih itu. Kaisan masuk ke dalam apartemen, segera menuju unit yang menjadi tujuannya. Unit itu ada di lantai tiga. Begitu sampai, Kaisan mengetuk pintu berbahan kayu itu beberapa kali sampai akhirnya terbuka. Orang yang membuka pintu tampak terkejut.
"Kaisan, lo udah boleh keluar?Kenapa gak info kalau mau kesini."
"Gue bisa masuk dulu?"
"Oh iya. Masuk dulu."
Usai Kaisan masuk, penghuni apartemen itu kembali mengunci pintu dari dalam. Tersenyum menyambut kedatangan Kaisan. "Jadi, lo udah bebas lagi."
"Ya. I'm back." Kaisan tersenyum kecil di akhir ucapannya.
"By the way, setelah lo sadar apa ada dampak yang fatal buat kesehatan lo?"
"Aman."
Sahabat Kaisan itu menghela nafas lega. Bagaimana tidak, ia masih ingat saat Kaisan mengalami hal tragis saat tengah menjalani karir nya sebagai seorang pembalap. Ia juga tak bisa membantu saat Kaisan dalam kondisi yang gawat dan kritis.
"Jadi, udah beres?"
"Udah. Bentar Kas, gue ambil dulu."
Kas!Ya itu adalah panggilan pendek Kaisan. Memang agak tidak nyambung. Mungkin lumrahnya, panggilan pendeknya itu 'Kai' atau paling tidak 'San'. Alih-alih mengambil salah satu dari dua referensi itu, ia malah memilih 'Kas' katanya biar sedikit kreatif.
Demi agar orang-orang memanggilnya Kas, Kaisan sampai memasang nama 'Kas' di Instagramnya. Sehingga orang-orang akan tahu bagaimana panggilan pendeknya.
Penghuni apartemen itu datang kembali menemui Kaisan yang duduk di sofa.
Namanya--Diran Samudera. Sahabat se-karir, se-perjuangan, dan se-sirkuit Kaisan. Intinya, Diran adalah sahabat baik Kaisan. Sahabat Kaisan yang juga seharusnya menjadi anggota Raksi.
Diran yang duduk di sofa samping Kaisan itu memberi minum lebih dulu berupa es teh botolan. "Minum dulu biar ada tenaga buat nonton."
Kaisan meneguk teh kemasan botol itu sekali. Menutupnya kembali. Diran menyodorkan laptop ke arah Kaisan setelah memasangkan flashdisk.
"Lo tonton videonya. Total ada delapan video."
Kaisan mengangguk. Menekan play. Matanya memfokus ketika layar laptop sudah memutar video cctv. Di video pertama yang disaksikan Kaisan, ia bisa melihat sekitar enam orang tengah berunding di sebuah ruangan. Satu orang yang duduk di posisi nomer tiga dari kiri tampak memegang pulpen dan beberapa kali menuliskannya diatas kertas putih. Itu strategi! Terencana dan tertulis.
Kaisan tahu orang-orang itu. Kaisan juga tahu di ruangan mana rencana itu dilahirkan. Kaisan memutar video kedua.
"Ok. Mulai video kedua ini gue bakal jelasin."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAISAN ; s e r a p h i c
Fiksi Remaja[SUDAH GANTI JUDUL] Ini adalah cinta yang datang tanpa butuh waktu yang benar-benar lama. Munculnya memang singkat, tapi jalannya sangat berat. Kisah ini bukan hanya tentang bunga cinta yang tumbuh perlahan di halaman rumah yang bernama "perasaan ci...