Part 13 : Naya's True Bad Dream?

8.5K 1.3K 62
                                    

Melangkahkan kaki menuju apartemen yang ia kenali, Naya menekan tombol bel kamar apartemen itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melangkahkan kaki menuju apartemen yang ia kenali, Naya menekan tombol bel kamar apartemen itu. Seseorang membuka pintunya, orang itu adalah Jeffrey.

"Hai.." sapa Naya menatap Jeffrey yang masih menggunakan setelan jas kantor, sepertinya pria itu baru saja sampai di rumah.

"Hi, silahkan." Jeffrey mempersilahkan Kanaya memasuki apartemennya.

Kanaya memasuki ruang tengah, melihat Alex yang sedang sibuk dengan beberapa mainan, lalu melihat Nathan yang sibuk juga dengan laptopnya. Jonathan adalah mahasiswa seperti Naya, tentu ia akan mengerti.

Kanaya tersenyum ke arah Nathan yang mengetahui kedatangannya dan setelah itu kembali fokus pada urusannya sendiri, sedangkan Naya berjalan ke arah Alex, meletakan tasnya di atas meja dan duduk di bawah bersama Alex.

"Hai Alex, apa kabar ganteng?" Naya tersenyum, rasanya aneh tapi ia menyukai Alex, ternyata anak kecil ini lebih lucu jika sedang bangun dan beraktivitas.

Kanaya menatap Jeffrey yang tersenyum ke arahnya, gadis itu sedikit bingung namun kemudian membalas senyuman itu.

"Sudah makan malam?" Tanya Jeffrey menyusul Kanaya untuk duduk di sebelah Alex, sekarang mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.

"Sudah.." jawab Kanaya pelan sembari asik bermain dengan Alex.

Mereka berdua menikmati momen itu, Jeffrey hanya menatap kosong ke arah Kanaya dan Alex, mereka berdua terlihat nyaman satu sama lain. Well, Alex adalah anak yang terbuka akan orang baru. Jadi itu bukan sebuah keterkejutan baru untuk Jeffrey.

Jeffrey tak tahu mengapa perasaannya sedikit bergetar saat melihat Kanaya yang tengah bermain bersama Alex.

Teresa bahkan tak pernah menemui anaknya, ia sempat berpikir, apakah Teresa tak merindukan anaknya, sedikit pun?

Jeffrey menyesal karena Alex tak memiliki seorang ibu di sampingnya, ini semua kesalahannya karena menjadi seorang pria pecundang.

Jeffrey melamun untuk beberapa saat, sampai akhirnya Kanaya menepuk pelan pundaknya. "Ayo bicara.." Jeffrey mengangguk, "ayo."

Jeffrey mengajak Kanaya untuk berjalan di halaman depan apartemennya, berkeliling sejenak sembari memikirkan awal pembicaraan yang bagus.

"Jadi.." mereka berdua berbicara secara bersamaan, membuat suasana menjadi kaku dan terutama membuat Kanaya gugup. Ia bingung akan memulai semuanya darimana.

"Kamu duluan." Ujar Jeffrey.

Kanaya tersenyum, "boleh jujur?"

"Ya, tentu." Jawab Jeffrey sembari berjalan mengikuti ritme Naya.

"Kamu itu.. pria yang baik." Kanaya berhenti dan hal itu membuat Jeffrey juga menghentikan langkahnya, Jeffrey terlihat sedikit terkejut, namun ia berusaha menutupinya.

Married A Duda || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang