Delapan belas

265 50 19
                                    

🕊️

Hueningkai dan Beomgyu sedari tadi hanya duduk di sofa yang ada di apartemen Beomgyu, sembari melihat dan mendengarkan Taehyun mengomel dan mengacak-acak rambutnya.

" Sudah hampir sejam kamu begitu, tolonglah berhenti " ujar Beomgyu sembari berjalan menuju dapur.
" Lebih baik kamu hubungin dia atau paling tidak temuin dia dan minta maaf "

" Dia tidak mau memaafkan ku " ujar Taehyun yang kini sudah terduduk di lantai yang dingin. " Apa bercandaku keterlaluan "

" Sangat Hyung " jawab Hueningkai.

" Biasa saja " jawab Beomgyu.

" Hyung menganggapnya biasa saja karena Hyung memang sudah biasa menjahili seseorang, menganggap semua hal itu lelucon bagi Hyung. Hyung itu tak pernah serius " sewot Hueningkai pada Beomgyu.

" Pernah, aku pernah serius? " Kata Beomgyu sembari berjalan kearah Hueningkai dan duduk di sofa samping Hueningkai.

" Kapan Hyung? Hyung saja saat ujian main-main tidak serius? Jadi kapan Hyung serius "

" Saat menatap Yuna " jawab Beomgyu

Hueningkai yang mendengar itu langsung menatap Beomgyu dengan tatapan jijik. Karena kesal dengan tatapan yang diberikan oleh Hueningkai, Beomgyu melempar bantal sofa ke wajah Hueningkai.

" Hyung! " Protes Hueningkai. Beomgyu hanya memeletkan lidahnya.

" Kenapa kalian jadi ribut? Seharusnya kalian membantuku mencari solusi " kata Taehyun yang kembali mengacak rambutnya.

" Taehyun, kamu sadar tidak kamu itu seperti seorang pria yang habis bertengkar dengan pasanganmu. Kamu menyukai Jisoo bukan? " Tanya Beomgyu sarkas.

" Tidak. Tidak sama sekali "

" Jika kamu memang tidak menyukai Jisoo, seharusnya kamu bersikap biasa saja jika dia marah dan mengabaikan mu " ujar Beomgyu sembari meneguk habis jus jeruknya sebelum di minta oleh Hueningkai.

" Jisoo itu hanya teman satu sekolah dan teman sebangku mu Kang Taehyun, dia bukan seseorang yang berperan besar sampai kamu gelisah hanya karena dia marah dan mengabaikan mu " sambung Beomgyu.

" Untuk pertama kalinya seumur hidup ku, aku setuju dengan ucapan Beomgyu Hyung " kata Hueningkai.
" Tidak biasanya kamu bijak Hyung "

Hueningkai kembali mendapatkan lemparan bantal oleh Beomgyu.

" Hyung! Aku pulang saja kalau begitu "

" Pulang sudah sana! Jangan pernah kembali " ujar Beomgyu. " Di apartemen ku, kamu hanya akan mencuri susu pisang ku "

" Hyung, aku tidak mencuri. Aku memintanya " protes Hueningkai tidak terima.

" Meminta tanpa ijin bukankah itu mencuri "

" Berhenti! " Teriak Taehyun. " Aku saja yang pergi "

Taehyun bangkit dari duduknya, meraih tas ranselnya dan segera keluar dari apartemen Beomgyu. Niatnya ingin bertemu dengan kedua temannya adalah untuk mencari solusi. Bukannya membantu mencarikan solusi, kedua temannya justru membuatnya tambah pusing.

Taehyun melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia membelah kota Seoul di malam hari bukan untuk sampai kerumahnya, tapi kesebuah apartemen seorang gadis yang sedari tadi mengusik pikirannya atau bahkan sudah mengusiknya selama tiga hari belakangan ini.

Taehyun memberhentikan mobilnya di sebrang apartemen. Entah keberuntungan dari mana, Taehyun melihat gadis itu keluar lobi apartemen tetapi dengan  seorang pemuda yang begitu ia kenali.

Love Cold Man | Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang