Angkasa-Jeon Jungkook

little something

•
•
•

Varrel membawaku ke UKS. Berlari di koridor menabrak orang berlawanan.Hingga membuat sedikit keributan.

"Lett! Bangun terus ya"ucap varrel panik.

Tangannya mulai sibuk di atas kepalaku.Mulai dari membersihkan kepalaku dari darah dan kotoran.Sampai mengobati lukaku dengan telaten.

Kenapa, aku tidak ada rasa apa-apa.

Sungguh, aku tidak begitu menyukainya.Bukan itu maksudku. Kenapa tidak ada keinginan membalas rasanya.Karena perbuatannya sampai kini, kenapa aku masih tidak bisa menyukainya?

"Lo tidur aja, pulang gua anterin ya"ujar varrel sembari mengelus kepalaku.

Entahlah, nampaknya dia akan disini terus menemaniku sampai pulang?itu tidak lucu.

"Lettaa!"

"Bocah!"

Dua orang meneriakiku saat masuk UKS.Sangat Ahlakles.

Itu Alin dan Dhika, aku yakin mereka kesini untuk mengomeliku.

"Letta kan gua udah bilang gausah di samperin!"omel Dhika sambil melipat tangannya.

"Au tuh, dah tahu se-"ucapan alin tertunda lalu menatap pintu UKS dan. .varrel.

"Iya gua bakal diem"respon varrel.

"Sea tuh kan suka bully orang, ga tanggung-tanggung, untung tadi lo ada varrel"ucap alin.

"Coba kalo enggak, di kunciin lo di kamar mandi terus lo mati gentayangin kita. Ga lucu kan"lanjut dhika.

Dasar dhika, dia berharap aku mati, awas aja kalo udah sembuh. Anak ituu.Aku mengumpat dalam hati.

"Kan bisa lapor sekolah"jawabku santai.

"World is money"sahut varrel tiba-tiba.

"Sebenernya sea udah sering di gugat, tapi ya karena uang semuanya selesai"lanjut nya.

Benar juga.Itu kelakuan yang sangat tidak terpuji.Aku harus menghentikan ini.Kalau terus begini, yang di bawah akan terus terinjak. Seharusnya yang di atas melindungi yang di bawah, bukan memanfaatkan yang bawah untuk menambah keuntungan yang di atas.

"Var. ."

"Hmm?"Varrel menyaut panggilanku.

"Kita putus ya?lagian juga dari awal gue belom nerima lo jadi pacar gue"ujarku.