🎗️ happy reading 🎗️
.
.
.
.
.Dia Olivine Melura, ratu bully SMA Pancasila, sudah beberapa siswi yang keluar dari pancasila akibat tidak tahan dengan Oliv, begitu ia disapa. Jangan salahkan Oliv karena keluarnya mereka, Oliv hanya menjalankan kesenangannya.
pagi itu ditengah ramainya koridor kelas XI, Oliv berjalan menuju kelasnya, XI A 5. Dia tidak cukup pintar untuk ditempatkan di A 1, begitu kata wali kelasnya. Dengan tampang tidak peduli Oliv berjalan membelah koridor dan tidak segan menabrak siswa – siswi yang menghalangi jalannya. Tujuannya hanya satu, cepat ke kelas dan tidur.
Tidak ada yang ingin bertegur sapa dengan Oliv kecuali satu orang, salah satu siswi dikelasnya yang dikenal paling bodoh diantara semua murid A 5, tapi tetap saja Oliv mengabaikannya.
Tidak jarang ada yang mencibir penampilannya, baju ketat tanpa dasi, rok pendek, sepatu warna – warni dan rambut yang dicat dark blue.
Semua peringatan guru hanya dianggap angin lalu. Walau begitu dia tidak akan dikeluarkan dari Pancasila. Mungkin hanya menerima skorsing paling lama satu minggu, karena donatur terbesar SMA Pancasila adalah papanya, Haryasa Hartana Jaya.
Jangan tanyakan mengapa Oliv tidak memakai nama belakang Hartana. Dia tidak akan memberitahukan alasannya. Setidaknya tidak untuk sekarang karena ceritanya masih panjang.
Dengan menenteng tote bagnya dia berjalan dengan santai.
Ting!
Suara notifikasi handphone-nya.
Oliv merogoh tas, membuka handphone iPhone Xs nya. Pesan dari sahabatnya yang berada di Singapura, Emely.
Tanpa sengaja dia menabrak bahu seseorang yang kira-kira memiliki postur badan yang lebih tinggi darinya, dan sepertinya orang itu laki-laki.
Handphone nya dan buku
yang dipegang seseorang tersebut terjatuh. Dan jangan lupakan tiga pasang mata yang sedang duduk di bangku koridor itu. Dia menabrak seseorang yang sedang berdiri memegang buku dihadapan tiga orang itu.“Ishh.”
Oliv menyibak rambut yang menutupi wajahnya, berdecak kesal dia mengambil iPhone yang tergeletak mengenaskan di dekat kaki cowok itu.
Tanpa repot-repot meminta maaf, Oliv langsung saja berjalan kembali menuju kelasnya sembari menggerutu. Dia mencoba menghidupkan kembali handphonenya namun tidak bisa.
Oliv menghela napas, dia melihat tempat sampah didepan kelasnya. Dia menginjak bagian bawah tempat sampah, tutupnya terbuka dan tanpa pikir panjang dia menjatuhkan iPhone Xs nya yang baru diberikan papanya seminggu yang lalu ke tempat sampah. Oliv berlalu masuk begitu saja kedalam kelasnya.
Ketiga pasang mata yang melihat betapa entengnya Oliv membuang iPhone Xs hanya melongo dibuatnya. Sedangkan seseorang yang ditabrak Oliv hanya menatap datar apa yang dilakukan Oliv. Tipe tipe orang yang tidak bisa menghargai bagaimana keras dan beratnya mencari uang, batinnya.
“Speechless gue,” ungkap salah satu dari mereka yang duduk di bangku koridor.
“Enteng banget tangannya buang barang mahal, iPhone Xs bro, gue aja pake esia hidayah,” ucap orang yang duduk dikanan. “Kagak ada ucapan maaf?, main nyelonong aja gitu habis nabrak orang?”, lanjutnya.
“Kayak gak pernah dengar gosip tentang dia aja,” ujar orang yang duduk ditengah. Dia sedikit tahu tentang siswi paling dibicarakan di Pancasila yang terkenal sebagai Ratu Bully itu, hanya sekilas saja sih.
Mungkin dia hanya sekali dua kali berpapasan, namun tidak benar benar bertemu secara langsung seperti sekarang. Memang benar apa yang pernah dia dengar tentang gadis itu. Tidak heran jika dia selalu jadi bahan gosip anak – anak hits di Pancasila. Mungkin mereka merasa kalah populer dengan Oliv.
Kring...kring...kring
Mereka yang duduk dibangku beranjak berdiri. Salah satu dari mereka menepuk bahu seseorang yang sedari tadi berdiri dihadapan mereka sembari membawa buku yang sedang dipelajarinya itu.
“Lang, ayo masuk. Dia mungkin gak berangkat hari ini,” ucapnya pada seseorang yang dipanggilnya “Lang” itu.
Seseorang tersebut menoleh menghadap orang yang menepuk bahunya, “Hmm, kalian duluan saja ke kelas,” ucapnya, akhirnya dia buka suara. Mereka bertiga mengangguk pelan, berjalan menuju kelas XI A 1 di ujung koridor sebelah utara di lantai 2 gedung utama.
Seseorang tersebut bergerak dari tempatnya berpijak, mengambil bukunya yang terjatuh dan menuju kearah kelas XI A 5. Pintunya sudah tertutup yang artinya pelajaran sedang berlangsung.
Seseorang tersebut membuka tempat sampah yang berisi banyak sampah kertas dan mengambil handphone yang dijatuhkan pemiliknya kedalam sana, tidak ada yang retak, untung saja.
Dia memasukkan handphone itu di saku celana, memandang sendu pintu kelas tersebut dan membalikkan badan menuju kelasnya.
To be continued.....
.
.
.
.Gila gila gilaaa... Mending kasih ke author aja iPhone-nya daripada dibuang...
Gak sayang duit emang Oliv tu.
Selamat membaca kisah Oliv yah, jangan lupa juga buat vote cerita ini.
Kalau nanti ada part yang gak ada berarti cerita ini di private makanya follow juga yah akun wattpad author @adillatina
Semoga cerita aku berkenan di hati kalian.....
Share juga ya cerita ini ke temen-teman kalian kalau cerita ini bagus. Terimakasih Readersss
Rabu, 10 Juni 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen B
Подростковая литератураOlivine Merula.... Badgirl SMA Pancasila. Baju ketat tanpa dasi, rok 15 cm diatas lutut. Rambut ombre warna dark blue. Siapa yang tak kenal Oliv di Pancasila. Dari yang cupu sampai kebanggaan guru tahu siapa dia, gadis misterius yang suka membully k...