"Nyes..." panggil seorang gadis kecil berusia sekitar 4 tahun, sambil berlari kecil menghampiri gadis seusianya yang di panggil Nyenyes.
Gadis yang di panggil hanya menoleh sekilas, lalu melanjutkan kegiatannya. Iya, gadis itu sedang menusuk-nusuk barbienya dengan gunting.
"Nyes.. kok belbinya di lucak lagi cih. Mendingan buat beyla". Omel gadis kecil itu pada temannya.
"Biarin aja". Jawab Nyenyes ketus.
Beyla hanya menatap barbie itu dengan sendu. Tak tega melihat barbie itu rusak. Ini bukan pertama kalinya gadis kecil itu melihat pemandangan seperti ini. Bahkan gadis itu pernah melihat temannya ini menusuk-nusuk tikus hidup dengan gunting.
Saat keduanya sedang asik dengan kegiatan masing-masing, suara seseorang menghentikan kegiatan keduanya.
"Kalian ngapain". Tanya anak laki-laki yang umurnya sekitar 5 tahun pada keduanya.
"Deas, Nyenyes lucakin lagi belbinya". Adu gadis kecil itu yang bernama Beyla, sambil mengerucutkan bibirnya.
"Oh.." jawab Deas sekenanya, sambil duduk di pohon dekat keduanya.
~~~~~
Kringg...kringgg
Bel istirahat berbunyi, nada kemerdekaan bagi para siswa. Hampir seluruh siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke kantin, perpus, taman dan ada juga yang menetap di kelas.
"Huuhhh.....panass bangggeeettt". Keluh Rabella pada Renes saat melewati lapangan. Keduanya baru saja menyelesaikan hukumannya.
"Gue hauuus bangeet.... ngantin kuyyyy". Sambil melangkah cepat dan menarik tangan Renes. Renes hanya bisa menghela nafas pasrah.
~~~
Saat keduanya telah memasuki kantin, mereka dibingungkan akan duduk dimana. Karena sekarang kantin sedang padat-padatnya.
"Ehhh ada Bella, duduk disini aja". Tawar Gami senang hati, karena melihat keduanya celingukan sedari tadi.
Rabella dan Renes hanya menatap kearah Gami, yapp Gami adalah salah satu sahabat dari Andreas. Dimana Andreas dan Rabella jika berdekatan seperti adanya gempa dadakan.
Andreas yang duduk didekat Gami, hanya membuang muka melihat keduanya menatap kearah mereka.
"Makasih Mi, mendingan gue nahan laper". Tolak Rabella mentah-mentah, sambil menatap kearah Andreas sinis.
"Ehh... gue berasa mami lo Bell". Protes Gami yang tak pernah suka dipanggil Mi.
"Yaa abisnya, masa gue manggil lo Gaa.. berasa manggil lady gaga dong". Ucap Rabella mengundang tawa teman-temannya terkecuali Gami, Andreas daannn ya kalian pasti tahu, Renes.
"Satu titik dua kedondong.....Hai cantik temenin aku dong". Ajak Romi, sambil menepuk-nepuk bangku kosong di sebelahnya.
"Gimana nes?". Tanya Rabellla sambil menyingkut Renes.
"Kita gak nyetrum kok". Ucap Gami sambil menatap lembut salah satunya.
"Hmm". Jawab Renes sebagai respon pasrah.
Akhirnya mereka duduk satu meja dengan Andreas. Sialnya Andreas harus duduk berhadapan dengan Rabella. Keduanya sesekali melempar tatapan tajam satu sama lain. Tak lupa juga saling menginjak kaki satu sama lain.
"Nes, lo kok betah sih sama dia". Tanya Andreas dengan senyuman miringnya. Dia yang dimaksud adalah Rabella.
Renes hanya memutar mata malas sebagai respon.
"Nes, pulang bareng yuuk". Ajak Gami dengan nada serius.
"Cieeeeee" sorak mereka serempak kecuali Andreas dan Renes.
"Minum jamu dari singkong..... lihat kamu langsung cintrong". Tawa mereka pecah karena gombalan receh Romi.
~~~~
"Bebel... nanti kalo udah gede mau gak sama Deas?". Tanya seorang anak laki-laki pada gadis kecil didepannya.
"Gak au Deas jelek". Ucap gadis kecil itu sambil menjulurkan lidahnya.
"Ya udah.. nanti kalo gede Deas ganteng, gak bakal Deas mau sama Bebel ompong". Sambil bersedekap dada di depan gadis itu.
HUAAAAA
"Bundaa.... Nyenyes...Deas bilang Bebel ompong" sambil menangis Bebel teriak, berharap ada yang membelanya.
"Mulai cekalang Bebel...Deaas EN". Ucap gadis kecil itu sambil menyilangkan tangannya kedepan wajahnya membentuk huruf X.
Kemudian gadis itu berlari meninggalkan Deas duduk dibangku taman.
Bughhhh
Pukulan yang cukup keras, yang dilanyangkan pada bahu Deas dari belakang.
"Apaan sih Nyes". Omel Deas kesakitan memegang bahunya, yang di pukul menggunakan kayu.
"Siapapun gangguin Bebel, berhadapan padaku". Ucap gadis itu tegas, sambil meninggalkan Deas kesakitan.
~~~~
Deas, Bebel dan Nyenyes adalah tetangga. Rumah mereka berdekatan, disamping rumah Bebel adalah rumah Nyenyes dan depannya rumah Deas.
Mereka sering bermain bersama, sesekali Deas mengusili Bebel dan langsung mendapatkan pukulan dari Nyenyes.
~~~~
Sekarang sudah menunjukkan pukul 17.22 WIB, Rabella mendorong sepedanya sendirian. Dikarenakan Renes jadi pulang dengan Gami atas paksaan Rabella tentunya. Renes memang sulit menolak apapun permintaan sahabatnya, entah apa alasannya.
Rabella dengan lemasnya berjalan, hari ini dia tidak bersemangat untuk mengayuh sepedanya. Hatinya sesak, Rabella teringat kejadian dirumahnya.
Dengan langkah gontai, Rabella sesekali menitikkan air matanya.
"Ngapain" ucap seseorang tiba-tiba, membuat Rabella terperanjat dan segera menghapus air matanya kasar. Lalu menoleh kearah sumber suara.
"Lo yang ngapain.. dateng-dateng gak di undang". Jawab Rabella dengan nada tak santai.
Seseorang itu hanya menatap wajah Rabella datar, kemudian kembali melajukan motornya cepat.
"Dasar gak punya hatii" teriak Rabella yang entah terdengar atau tidak dengan seseorang itu.
Wah wah....
Maap yaaah partnya gaje banget....
Wkwkwk yang penting Up ya kan gais :D
Jangan lupa votee yaaa ganteng, cantik.
Bubaaay gaiiissss.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood of Love
Random"Stop brengseeek...". Suara lantang membuat seisi kantin menoleh ketakutan. Sreekkkkkk....... Renes dengan brutal merobek baju ketat milik Atik, lalu menancapkan pisau ke pundaknya dengan keji. "Permainan baru dimulai sayangg....." bisiknya dengan...