O4. Lomba

50 10 5
                                    

Sebelum membaca, tekan tombol vote dulu kuy! Biar aku makin semangat buat update hihi 🌻
.

.

.

Zeo merobek snack dengan giginya tanpa melepas pandangan dari buku biologi yang tebal. Walaupun semalam baru sampai setengah buku, Zeo masih belum puas untuk mempelajarinya. Sekarang jam menunjukan pukul 6 lewat 20 menit, masih terlalu pagi untuk ukuran siswa berangkat ke sekolah. Tetapi, Zeo sudah berada di kelas sejak 10 menit yang lalu.

Sebenarnya Zeo tidak sendiri. Sudah ada beberapa siswa yang datang walaupun bukan teman sekelasnya. Lambat laun suara sepeda motor mulai terdengar dari sela-sela jendela kelas yang terbuka. Suara apapun itu tidak akan membuat seorang Zeonard Pangestu mengalihkan kegiatan belajarnya.

"Widih! Tumben pagi amat, Ze? Ada lomba?" Tanya Yola─si ketua kelas─yang baru saja datang. Rata-rata teman terdekat Zeo sudah hafal alasan jika ia berangkat sepagi ini, pasti ingin mengejar materi untuk lomba.

"Iya nih, Lak!" Jawab Zeo tanpa melihat lawan bicaranya.

Yola berjalan menuju belakang kelas mengambil sapu untuk mengerjakan piket, "Semangat ya! Pasti menang deh. Kapan sih lo kagak menang kalau masalah lomba-lomba, ye gak?"

Zeo tersenyum sambil menggelengkan kepalanya "Bisa aja kamu, aamiin!"

Satu per satu siswa mulai berdatangan. Tidak terasa 10 menit lagi sudah bel untuk pelajaran pertama. Sekali lagi, Zeo masih setia membaca buku yang tebal itu.

"Lomba apaan, sih, Ze? Kok masih diajak lomba? Bukannya kalau udah kelas akhir gak boleh ikut kan? Ngapain lo terima? Gimana misi deketin Natha kalau lo lomba kayak gini?" Barusan yang bertanya adalah Josua. Sedari tadi melihat Zeo hanya membaca buku saja, Josua pun merasa diabaikan.

"Zeo harus jawab pertanyaan yang mana?"

"Semua. Urut. Satu-satu" Jawab Josua penuh dengan penekanan.

Zeo memutar bola matanya malas, "lomba biologi. Zeo juga gak tau kenapa diajak, yang jelas kurang personil. Soal Natha gampang. Kenapa sih kok kayaknya Jojo ngebet banget pengin deketin Zeo sama Natha? Ada maksud terselubung ya?" Zeo memicingkan mata sambil menunjuk Josua menggunakan telunjuk tangan kanannya.

"Idih, enggak ya! Gue niatnya baik. Mumpung lo suka sama cewe nih, biar gak jomblo mulu. Sekalian ngerubah lo biar gak culun lagi" Zeo mendengus kesal.

"Tapi, Ze ada yang lain juga sih sebenernya"

"Tuh kan! Makanya gak usah pake bilang gak ada. Niat baikmu pasti ada maunya, Jo, Zeo udah tau"

"Hehehe baik deh aku jadi sayang"

"Ih! Zeo emang culun tapi Zeo masih normal ya!"

"Gue juga normal keles!" Sengut Josua, "gue pengen pdkt juga sama temennya Natha, Ze sebenernya. Udah dari kelas sebelas jadi stalker-nya doi"

"Kok Josua gak pernah bilang? Temennya Natha yang mana? Zeo gak pernah lihat"

"Lo terlalu ambis, makanya gak gue kasih tau. Lagian Natha sama doi bareng terus kok," Jawab Josua agak membelalakan matanya

Zeo mulai kesal karna Josua tidak memberitau langsung, "Siapa sih?!"

"Permisi! Ada yang namanya Zeonard gak?"

Sontak seluruh siswa di kelas termasuk Zeo dan Josua melihat kearah pintu. Keadaan menjadi sunyi berkat seseorang yang baru saja datang.

"C-cari siapa tadi?" Tanya salah satu teman satu kelas Zeo. Se-isi kelas merasa heran, jarang ada orang yang mencari Zeo. Apalagi yang mencari adalah teman dari Nathalia Belinca.

Si Culun, ZeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang