しぬ 47 : REGRET

5K 498 428
                                    

"Selamat datang Mr. Handerson,"


Gio berjabat tangan dengan seorang pria yang umurnya hanya satu tahun diatasnya. Dengan senyum hangat Gio mempersilakan Mr. Handerson untuk duduk disofa.

"Kau membuang waktu ku, Gio." kata Hander dengan rawut wajah dinginnya.

"Hahaha, suatu kehormatan kau ingin menungguku," kata Gio seraya terkekeh pelan.

Mereka berdua memang akur didalam dunia bisnis, selain mereka saling menguntungkan, kedua pihak yang disatukan ini bisa jadi membahayakan untuk seluruh perusahaan bisnis didunia.

"Boleh aku lihat barangnya?" kata Gio tak sabar. Sungguh, rakitan senjata api buatan Hander tak pernah mengecewakan.

"Dengan senang hati,"

Hander membuka satu koper berwarna hitam diatas meja, lalu menyerahkan kepada Gio untuk melakukan kesepakatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hander membuka satu koper berwarna hitam diatas meja, lalu menyerahkan kepada Gio untuk melakukan kesepakatan.

"Senjata itu hanya ada satu didunia, satu peluru mengenai tubuh seseorang, akan kupastikan langsung mati kaku tak bergerak." kata Hander pada Gio.

Gio meraih senjata itu dengan mata berbinar.

"Deal!" putus Gio cepat. Karena ia sudah naksir senjata itu dari lama. Hander merakit satu senjata bisa sampai satu bulan, dan- Gio mendapatkan duluan sebelum Hander menjual secara ilegal di website perusahaan dia.

Gio memberikan satu koper berisi jutaan dolar keatas meja.

"Kau memang pria yang sangat ambisius, Gio." kata Hander tak menyangka, jika partner kerjanya selama ini sudah tumbuh dewasa.

"Tak kusangka kau sudah sebesar ini," kata Hander lagi. Gio berdecak.

"Oh ayolah, umurmu satu tahun diatasku. Jangan bersikap seperti orang tua yang mengagumi putranya," Gio tertawa kecil dengan sedikit gelengan kepala.

"Oh iya, bagaimana kabar istrimu?" kata Hander memecah keheningan saat Gio sedang asik melihat senjata barunya.

"Baik." kata Gio, "Bukankah kau sudah menikah?" tanya Gio ketika ia mengingat bahwa Hander telah melaksanakan acara pernikahan.

Hander tertawa lepas, "Kau bahkan tidak datang diacara pernikahanku!"

"Saat itu aku sedang ada masalah di Italy." seru Gio mengingat kejadian dimana si brengsek Lucky menculik Ara.

"Istriku sedang mengandung, belum lama. Baru sebulan ini," kata Hander berbasa-basi.

"Oh ya? Semoga saja anakmu tidak mengikuti sisi keji ayahnya," kata Gio dengan tersenyum simpul.

Hander berdiri diikuti Gio.

"Kalau begitu, aku pamit." tutur Hander dengan menenteng satu koper yang isinya uang.

しぬ SHINU (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang