Tak Mungkin Bersama.

115 12 8
                                    

Kim Taeyeon dan Tiffany Hwang...dipasangkan sejak dalam rahim ibunda mereka masing-masing, mereka tumbuh bersama menjadi sepasang sahabat yang sangat dekat dan sulit dipisahkan. Dimana ada Taeyeon, disitu ada Tiffany, begitupun sebaliknya.

Mereka berdua selalu saling melengkapi dan melindungi satu sama lain dan dengan ikatan batin yang kuat, mereka bisa saling mengerti dan mereka pun berjanji bahwa mereka tidak akan menyembunyikan rahasia. Tetapi, ada 1 hal yang tidak pernah terungkap dari dalam diri Taeyeon. Yaitu perasaan cintanya yang terlarang. Ya, Taeyeon menyimpan perasaan lebih dari sahabat kepada Tiffany, sekuat mungkin berusaha ia tahan. Bahkan ketika mereka menempuh pendidikan di sekolah menengah, Taeyeon berusaha melawan rasa sakit hatinya ketika Tiffany mengatakan bahwa dia baru saja menerima ajakan kencan dari kakak kelas mereka yang tampan dan terkenal di sekolah itu. Tentu saja Taeyeon harus memalsukan dirinya dan mengatakan bahwa Ia pun ikut bahagia, tetapi ketika Ia sudah sampai di kamarnya, hal yang pertama Ia lakukan adalah menangis seorang diri. Hal itu pun berjalan selama 2 tahun, sampai akhirnya Tiffany harus putus dengan kekasihnya karena alasan pacaran jarak jauh yang tidak bisa Tiffany tempuh.
.
Memasuki masa Sekolah Menengah Atas, hubungan persahabatan Taeyeon dan Tiffany semakin akrab saja, bahkan teman-temannya yang lain, sering memanggil mereka dengan sebutan TaeNy, singkatan dari nama mereka berdua. Tiffany sangat senang dan Taeyeon hanya bisa menahan senyum malunya.
.
Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini pun kebiasaan mereka masih sama, duduk dibawah pohon rindang di taman samping gedung sekolah seusai lonceng tanda pulang berdering. Taeyeon duduk bersandar ke tubuh pohon, dengan kedua kaki selonjor yang saat ini digunakan oleh Tiffany sebagai bantal penopang kepalanya. Tiffany sedang sibuk membaca buku novel yang baru saja dia beli 2 hari lalu, tipikal Tiffany Hwang, dia ingin menyelesaikan bacaannya secepat mungkin, tapi tentu saja Taeyeon selalu mengingatkannya untuk membaca buku pelajaran juga, gadis yang lebih pendek dari Tiffany itu memang selalu juara kelas sejak sekolah dasar, sedangkan Tiffany selalu berpindah-pindah posisi di 8 besar tetapi tidak pernah berhasil menginjak posisi pertama atau bahkan kedua.

"Tae ?" Tiffany memanggil, tidak ada sahutan, Tiffany pun menyingkirkan buku bacaannya yang sejak tadi menghalangi pandangannya dari wajah Taeyeon. Ternyata mata gadis itu terpejam dengan dengkuran halus, sahabatnya itu tengah terlelap.

"1 ditambah 1 sama dengan dua....hhhmmm." Taeyeon bergumam. Tiffany bersikeras menahan diri untuk tidak terbahak atau Taeyeon akan terbangun. Tidak tega membangunkan sahabatnya itu yang akhir-akhir ini sedang bekerja keras untuk Olimpiade Matematika yang akan diadakan bulan depan.
Tiffany menatap wajah Taeyeon, masih dengan posisi kepalanya yang menempel di paha Taeyeon. Baginya, Taeyeon bukan hanya sekadar sahabat dekat sejak kecil, Taeyeon lebih dari itu. Bahkan perasaannya pada Taeyeon pun sudah lebih dari perasaan kepada sahabat...

Ya, Tiffany menaruh rasa spesial kepada Taeyeon, sahabat wanita-nya. Entah sejak kapan perasaan tersebut dimulai, tetapi Tiffany akan sangat cemburu berlebih ketika ada yang mendekati Taeyeon, bahkan ketika jarak orang lain itu adalah 2 meter dari Taeyeon ketika sedang berbincang, tetap saja Tiffany cemburu berat. Namun dia sadar, itu adalah perasaan yang salah, hal itu sudah menentang norma sosial dan agama. Tetapi Tiffany tahu bahwa perasaannya pada Taeyeon tidak bisa hilang begitu saja, bahkan ketika ada 1 pria yang berusaha mendekatinya, yang terlintas di benak Tiffany hanyalah Taeyeon dan bagaimana pikirannya selalu membanding-bandingkan pria itu dengan Taeyeon yang menurutnya sangat jauh kualitasnya meskipun pria itu cukup tampan dengan tubuh ideal. Tapi tetap saja, hatinya tidak bisa diubah hanya dalam jentikkan jari.
.
Berlanjut ke dunia perkuliahan, hubungan mereka masih tetap akrab, bahkan teman-teman baru yang mereka temui, berucap takjub tatkala mereka menceritakan perihal persahabatan mereka yang sudah terjalin sejak dari rahim. Cerita tentang bagaimana mereka pernah bertengkar gara-gara sebuah es krim, tentang Taeyeon yang tidak sengaja pernah mengompol di bantal kesayangan Tiffany, tentang bagaimana Tiffany mengajari Taeyeon mengendarai sepeda, tentang bagaimana Taeyeon yang menangis merajuk ketika Tiffany harus tinggal dirumah sakit untuk beberapa hari dan masih banyak hal-hal lainnya yang sering mereka ceritakan kepada teman-teman mereka yang lain. Tapi tentu saja, perihal perasaan istimewa yang mereka pendam satu sama lain, itu hanya akan tetap menjadi rahasia terdalam yang mereka kubur di relung hati masing-masing.
.
"Stephanie, perkenalkan, ini adalah Steve. Dia adalah putra teman Daddy yang baru saja pindah dari London, dia juga akan menjadi tetangga baru kita." Tuan Hwang memperkenalkan pria tampan, memiliki tubuh yang cukup tinggi, sekitar 5cm lebih tinggi dari Tiffany, memiliki kulit yang putih dan mulus dan tubuh atletis.

Tak Mungkin BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang