Tatto✓

8.1K 343 6
                                    

"Tae, tato kamu bagus. Kamu ditato dimana? Aku juga ingin, terlihat bagus."ucap Jimin.

"Hm, aku menato di temanku, kau mau juga? Jika begitu bagaimana jika pulang kuliah aku antar kamu ke temanku?"ucap Jimin.

"Iya, aku ingin ditato di bawah tulang rusuk kanan seperti bagus, bagaimana menurut mu?"tanya Jimin.

"Seperti nya bagus."

~~~

Mereka berdua telah sampai didepan tempat tato dimana Taehyung menato lehernya. Jeykey Tato, adalah nama tempat teman Taehyung. Mereka berdua masuk kedalam dan terlihat seorang pemuda sedang duduk bersantai.

"Hei Kook, aku bawa temanku yang aku katakan di pesan, tumben tempatmu sepi."ucap Taehyung.

Jungkook, yang dipanggil Taehyung mengalihkan pandangannya kearah mereka berdua, "Oh Hyung, kau datang? Entahlah aku juga tidak tau tapi aku bersyukur karena aku bisa istirahat."

"Hm begitu, ini temanku ingin ditato di bawah Tulung rusuk kanan katanya."ucap Taehyung.

"Kau yakin ingin ditato dibawah Tulung rusuk? Lumayan sakit jika ditato disana? Kau mau menanggung resikonya?"tanya Jungkook pada Jimin.

"Hm, tapi apakah begitu sakit? Aku akan menanggung resiko."ucap Jimin.

"Baguslah, jika begitu kita keruanganku sekarang."ujar Jungkook.

"Hm Jimin sepertinya aku tidak bisa menemani mu, aku harus menjemput Yoongi."ucap Taehyung.

"Tidak apa-apa, aku bisa sendiri."ucap Jimin.

"Baiklah, Kook jaga dia yah, jika kau tidak sibuk antar dia pulang, kalo begitu aku pergi dulu."

"Yak aku bukan anak kecil."dengus Jimin.

"Sudahlah, ayo lakukan sekarang."

~~~

Jimin dan Jungkook berada didalam ruangan Jungkook, Jimin sudah duduk dikursi agar Jungkook bisa menato Jimin. Dan Jungkook sedang membereskan alat-alat sepertinya untuk mentato tapi dirinya tidak tau apa nama alat itu.

"Buka bajumu."ucap Jungkook.

Jimin mengangguk lalu membuka bajunya, Jungkook meneguk ludahnya saat melihat tubuh Jimin yang putih seperti susu dan tanpa cacat sama sekali dan jangan lupakan puting yang pink itu sangat menggoda dirinya untuk menghisapnya. Jungkook menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran kotor.

"Baiklah, simpan tanganku diatas, jika sakit beritahu aku."ucap Jungkook.

"Apakah tidak ada obat bius?"polos Jimin.

"Kau pikir ini rumah sakit? Oh ya kau ingin menato apa?"tanya Jungkook.

"Kan aku hanya tanya saja, aku ingin tulisan Nevermind saja."ucap Jimin.

"Baiklah, kita mulai."

Jungkook mendekat kearah Jimin dan mulai menato tubuh Jimin, Jimin sedikit meringis karena jarum menusuk kulitnya, walaupun sakit pasti hasilnya akan memuaskan. Bahkan Jungkook harus terus meneguk ludahnya karena tubuh Jimin yang sangat menggoda dirinya dan siapa yang tau jika penis Jungkook sudah setengah menegang. Sudah 30 menit lamanya Jungkook menato Jimin dan akhirnya selesai juga. Namun Jungkook merasa heran karena puting Jimin keras.

"Putingmu menegang? Apakah sakit?"tanya Jungkook.

Jimin mengangguk, "Iya entah kenapa rasanya sakit dan gatal."ucap Jimin.

"Mau aku bantu?"tanya Jungkook lagi.

"Bantu bagaimana?"ucap Jimin bingung.

Jungkook membereskan alat-alat yang digunakannya untuk menato Jimin, lalu melepaskan sarung tangan yang dipakainya, mencuci tangannya dan menghampiri Jimin yang masih duduk ditempat tadi.

Tangan Jungkook bergerak kearah puting Jimin lalu memelintir kedua puting Jimin hingga Jimin mendesah dan menggelinja. Jungkook terus merangsang puting Jimin dan membuat Jimin keluar hanya dengan rangsangan di kedua putingnya. Jungkook menyeringai dibuatnya, Jungkook mendekatkan wajahnya kearah puting Jimin dan bibirnya menjilat puting Jimin. Jungkook juga menyusu pada puting kanan Jimin, terus menghisap sampai Jimin meremat rambut belakangnya. Jimin terus mendesah karena rangsangan dari Jungkook.

"Jungkookhhhh aku eunghh sudahhh."

Jungkook melepaskan puting Jimin lalu menatap Jimin dengan mata yang sayu, "Jimin aku sudah tidak kuat, apa kau mau melakukannya?"tanya Jungkook.

"Apakah sakit?"tanya Jimin saat tau kemana arah pembicaraan Jungkook.

"Yeah sedikit, tapi aku jamin kau akan mendapat kenikmatan."ucap Jungkook.

"Hum, tapi pelan-pelan saja ya."ucap Jimin.

Jungkook mengangguk lalu melepaskan semua celana milik Jimin bahkan dirinya membuka seluruh pakaiannya membuat keduanya tidak menggunakan sehelai benang pun. Jungkook bisa melihat penis Jimin yang kecil masih menegang dengan precum dikepala penisnya, Jungkook memasukan penis Jimin kedalam mulutnya dan mengoral penis Jimin.

Jungkook melepaskan penisnya Jimin dari mulutnya saat Jimin kembali keluar didalam mulut Jungkook, Jungkook mencium bibir Jimin lalu mengarahkan kedua jarinya untuk dikulum Jimin.

"Kulum ini Jim."ucap Jungkook dan Jimin menatap bingung.

"Penetrasi."ucap Jungkook.

Jimin mengangguk lalu mengulum kedua jari Jungkook, dirasa sudah basah Jungkook mengeluarkan kedua jarinya dari mulut Jimin lalu diarahkan kedepan lubang Jimin. Jungkook memasukkan kedua jarinya langsung kedalam lubang Jimin.

"Akhhh no keluarkan jarimu akhh sakit."

"Aku harus melakukan ini."ucap Jungkook sambil mengecup bibir Jimin.

"Tahan ok, aku melakukan ini supaya kau tidak merasa sakit yang sangat."ucap Jungkook dan Jimin hanya bisa mengangguk sambil meringis.

Jungkook terus mengoyak lubang Jimin sampai dirasa lubang Jimin terbuka, Jungkook melepaskan kedua jarinya dan membawa penisnya yang sudah menegang kedepan lubang Jimin.

"Rileks, aku akan masuk sekali hentak supaya tidak terlalu sakit. Kau bisa menggigit bahuku."ucap Jungkook.

Jimin mengangguk, "Lakukan sekarang."

Jungkook mencoba memasukkan kepala penisnya kedalam lubang Jimin, Jungkook merasakan punggungnya yang dicakar oleh Jimin, lalu Jungkook memasukkan penisnya dengan sekali hentak membuat Jimin meringis sambil mendongak.

"Akhh.."

Jungkook menatap Jimin yang masih meringis dirinya kembali mencium Jimin untuk mengalihkan rasa sakitnya. Jungkook merasakan lubang Jimin menghisap penisnya dan membuat Jungkook menggerakkan pinggulnya untuk membuat penisnya masuk lebih dalam.

"Ahhh Jungkookhhhhh fasterhhhh."

"Jimin lubangmuhhhh enak sekalihhh."

Jungkook mempercepat gerakannya membuat Jimin mendesah ribut, Jungkook meraup puting kanan Jimin yang menggoda sedangkan puting kiri Jimin dimainkan oleh tangan Jungkook, dan sebelah tangan Jungkook meraih penis Jimin yang menegang, Jungkook mengocok penis Jimin mengikuti gerakan tusukannya.

"Ahh cum Jungkookhhhhh cum."teriak Jimin keluar.

Cairan Jimin mengenai tangan dan perut mereka berdua, Jungkook mempercepat tusukannya hingga kepala penisnya menusuk titik prostat milik Jimin. Penis Jungkook makin membesar didalam lubang Jimin dan Jimin menjepit penis Jungkook karena dirinya tau jika Jungkook akan keluar.

"Arghhh."erangan Jungkook karena keluar.

Jungkook menyatukan kening mereka dengan nafas yang memburu, Jimin membuka matanya dan tersenyum, Jungkook membalas senyuman Jimin dan diakhiri dengan kecupan pada bibir Jimin.

"Kau hebat Jimin, kau mau menjadi kekasihku kan?"tanya Jungkook.

"Kita sudah melakukan ini. Apakah harus dijawab?"ucap Jimin.

Jungkook tersenyum, "Terimakasih, aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu Jungkook."

Kedua bibir itu kembali menyatu, namun ciuman ini mengalirkan rasa cinta mereka bukan karena nafsu ataupun gairah.




END
Eh bagaimana? Puas tidak? Semoga puas ya. Selamat membaca.
Aku lupa siapa yang request ini

[END] GWAENCHANH-A? || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang