"Kalau begini terus aku akan kehilangan tenaga." Batin Lian. Lalu Lian mencoba menyerangnya kembali sampai pada akhirnya Lian bisa menyayat perut orang itu. Orang itu terjatuh karena sayatan katana milik Lian.Lian ingin membunuhnya namun seseorang menangkis katana milik Lian. Lian memundurkan langkahnya. Orang itu lalu menghampiri temannya yang terkena sayatan katana milik Lian. Dan membuka helm yang di pakai temannya itu. Dan betapa terkejutnya saat orang yang terkena sayatan pedang Lian adalah Alex.
"Alex"kata Lian
Lian memundurkan langkahnya saat mengetahui siapa yang menyerangnya.
"Alex bertahanlah" kata teman Alex.
Teman Alex lalu bangkit dan menyerang Lian dengan katananya. Sontak membuat Lian terkejut,lalu Lian mencoba menghindar dari serangan itu dengan menangkis katana dari teman Alex dengan katananya, dan membuat Lian terjatuh hingga membuat masker yang di gunakan Lian terlepas dari wajahnya. Namun orang itu belum sempat menyerang Lian lagi sudah jatuh tersungkur akibat tendangan keras di kepalanya dari Aaron. Dan membuat helm yang di gunakannya terlepas dari kepala orang itu.
Lian terkejut saat orang itu juga melihat wajah Lian. Mereka sama-sama terkejut.
"Kaibo.." kata Lian lirih.mata Lian memerah dan tubuh Lian bergetar.Begitu sebaliknya.
"Lian" kata Kaibo. Tanpa berfikir panjang Kaibo membawa Alex yang hampir sekarat dan menarik pasukannya menjauh dari Lian."Lian maafkan aku sedikit terlambat" kata Aaron sambil memeluk tubuh Lian.
Lian menatap Aaron menjatuhkan katanyanya ke tanah dan memeluk Aaron. "Aku benci Kai Aaron. Tapi aku masih belum bisa membunuhnya."
"Tenangkan dirimu Lian. Tak apa, suatu saat kau akan mendapat keadilan."
Lian mengangguk. "Secepatnya aku harus menghabisinya Aaron"kata Lian dengan matanya yang masih memerah menahan air matanya agar tak mengalir di pipinya.
"Ya.. sekarang kita selesaikan tugasmu terlebih dahulu" Aaron lalu membawa Lian ke dalam mobilnya. Mereka menuju pelabuhan dan bertemu dengan klien tuan Yan. Dan menyerahkan berlian itu.
Setelah pekerjaannya selesai Lian meminta Jingmin untuk membawa Meilan kepada tuan Yan, agar tuan Yan sendiri yang mengatasi masalahnya dengan Meilan.●●●
Di sisi lain Kaibo yang sudah berada di rumah sakit sedang menunggu kabar dari dokter yang merawat Alex. Kaibo merasa sangat gusar, dia masih terbayang akan pertemuannya dengan Lian, di sisi lain dia juga menghawatirkan keadaan sahabatnya itu.
"Bagaimana keadaan Alex?" Tanya Antoni yang tanpa di sadari Kaibo sudah berada tepat di depan dia duduk.
"Aku masih belum tau keadaannya."
"Kaibo, bagaimana bisa kau menarik pasukan untuk lari dari Geng Long Jian." Antoni tampak kesal atas apa yang telah di lakukan oleh Kaibo.
"Aku tidak bisa melanjutkannya."
"Kenapa?, jumlah kalian lebih banyak dari geng itu, dan kau malah lari terbirit-birit."
"Diamlah Antoni, aku tak ingin membahasnya."
"Dasar kau, lihat apa yang kita dapat karena ulahmu, kita kehilangan uang jutaan dolar. Seharusnya sekarang berlian itu ada di tanganku."
Kai yang tampak kesal akhirnya bangkit dan memilih untuk menjauh dari Antoni.
"Kau bodoh Kai." Ucap Antoni yang bertambah kesal.
Kai berjalan keluar dari gedung rumah sakit itu. Menaiki motor sportnya melajukan motor itu dengan kecepatan tinggi. Mengendarai dengan kebut-kebutan di jalanan. Sampai akhirnya Kai berhenti di depan toko bunga milik Lian. Kai berjalan mendekati toko itu dan memandangi setiap sudut depan toko bunga milik Lian.
"Ternyata kau masih hidup Lian. Syukurlah ternyata aku tidak membunuhmu waktu itu." Kai bersandar di depan pintu toko itu kakinya terasa lemas dan mendudukan dirinya di depan pintu toko bunga Lian. Hatinya terasa sakit saat mengingat apa yang telah dia lakukan terhadap wanita yang sangat dia cintai.
"Maafkan aku Lian, aku mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE IN LOVE
General FictionBalas dendam, itu yang sekarang Lian fikirkan. Untuk membalas rasa sakit atas kematian ibunya. Karena ulah Kaibo kekasihnya. Mampukah Lian membunuh kekasihnya yang bernama Kaibo. Udah cuma segitu aja. Baca kalau mau tau.