Hari ini bisa jadi kita menjadi segala nya, tapi besok mungkin kita tinggal raga nya. Tetap bersyukur dengan hari hari yg penuh misteri, walau pun dengan rasa sakit yg bertubi tubi.
***
"HUAAAAAAAA- Mphh"
Zizi menyumpal mulut Cia dengan tak berperasaan nya, membuat Cia meronta akan kehabisan nafas detik itu juga.
Saat di rasa Zizi sudah melepas tangan nya yg menyumpal Cia, gadis itu memandang sinis Zizi "Tangan Cia rasa ikan asin, Asiiiinnnnnn"
Zizi menatap kesal Cia, terlalu jujur dengan ucapan nya itu, seperti langsung dari hati nya. Padahal memang benar, Zizi habis makan ikan Asin.
"Lo juga, kenapa nangis lebay kaya gitu?!"
Cia menyengir lebar, kemudian menunjuk laptop milik Zizi yg menampil kan sebuah drama yg berasal dari negri gingseng itu. "Lagian cerita nya lucu, kan ja-
"Kalo lucu, kenapa lo nangis coba?!" Kesal Zizi, ia menutup laptop nya dengan kasar membuat Cia menatap kasihat laptop itu. Bukan, bukan kasihan malainkan sayang. Kan sayang kalau di perlakukan kasar, laptop di bayar daun tak akan bisa di beli kan?
"Jiji, kasian laptop nya, jangan kasar dongg" Ucap Cia, menatap kasihan laptop itu, Zizi memutar bola mata nya malas. "Zizi, bukan Jiji Cia!!"
"Udahhh, sekarang waktu nya les dengan ka Dingin!!"
***
"Kita mau kemana?"
Cuaca dingin malam ini, membuat dua insan berbeda jenis kelamin itu tengah berduaan. Kalian tahu pasangan Goblin? Maksud nya Goblok Nyebelin.Wkwk.
"Diem, jangan banyak tanya!"
Tak ada suara lagi ketika pria berwajah datar itu menggertak gadis yg sedari tadi bertanya itu. Telinga nya serasa panas ketika pertanyaan yg selalu terlontar, seperti nya gadis tu tak kehilangan pertanyaan.
"Mana sempat keburu telat, heem"
Sean memandangdatar Cia, padahal pria itu sedang mengemudia mobil nya, namun sempat saja dia memandang datar Cia seperti itu.
"Kenapa?" Tanya Cia dengan wajah polos nya. Bukan kah dia di suruh jangan bertanya, bukan berartu dia harus berbicara yg lain bukan? Maksud nya, yg tak di boleh kan Sean adalah bertanya, dan Cia tadi bukan bertanya.
Tanpa di suruh, Cia membuka jendela mobil, kemudian mengeluar kan kepala nya, menikmati angin malam. Namun sebuah tarikan membuat kepala Cia tertarik juga. "Sakitt kak!" Ringis Cia memandang Sean kesal .
"Nanti kalo kepala lo di keluarin kaya gitu, mau putus itu kepala?!"
Cia lantas dengan cepat memegang kepala nya, lalu menggeleng dengan wajah takut. "Gk mau, seremm"
"Yaudah, mending lo duduk, diem diem. Sekali kali jadi cewek feminim ok" Perintah Sean di balas anggukan oleh Cia, Sean mengangkat kecil bibir nya ke atas, tersenyum sangat tipis dan mungkin tak akan ada yg tahu jika dia tengah tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Stupid!
Fiksi Remaja"Kak Sean, lima kali enam, lima enam kan? " Sean,si pria Multitalent. Tampan? Iya! Kaya? Jangan di tanya! Dingin? Kutub aja kalah! Pinter? Piala di sekolah itu hasil dari siapa?! Namun sayang,Sean masih sendiri! Ada yg mau daftar jad...