PROLOGUE

917 80 55
                                    

halooo semua!!
selamat datang di cerita baruku
semoga kalian suka yaa

happy reading
>ᴗ<

────༻୨♡୧༺────

Terlihat seorang gadis tengah bersantai telungkup di atas ranjang empuknya. Dengan lampu kamar yang remang-remang, gadis itu asik bermain ponselnya entah apa yang sedang dia lihat sampai dirinya tersenyum dan berteriak heboh. Gadis berpiyama polkadot coklat itu membalikkan tubuhnya terlentang sambil memejamkan matanya dengan pipi yang sudah memerah sempurna seperti kepiting rebus.

Karamel Anindya, gadis yang mempunyai kebiasaan membaca cerita romance sebelum tidur itu tidak pernah sekalipun melewatkan rutinitasnya. Seperti yang terjadi saat ini, Karamel tengah asik membaca sampai-sampai dia hanyut ke dalam cerita itu dan ikut salah tingkah ketika membaca adegan yang mampu membuat sensasi aneh di perutnya.

Karamel tidak berhenti tersenyum seperti merasakan gelitikan kupu-kupu yang sedang menari-nari di dalam perutnya, biasanya hal ini sering dirasakan ketika seseorang sedang jatuh cinta atau dilanda kasmaran. Meskipun Karamel tidak pernah berpacaran, gadis itu tidak cupu, bahkan sepertinya dia sudah sangat mengerti dan belajar banyak tentang percintaan karena banyak membaca cerita-cerita romance.

Senyum Karamel memudar saat sesuatu yang sangat dia benci muncul dipikirannya. Dia teringat bahwa besok akan ada ulangan harian dari mata pelajaran yang sangat gadis itu hindari.

Karamel mendecak sebal, ada saja hal yang menghancurkan mood bahagianya, dan itu disebabkan karena pikirannya sendiri.

"Kenapa ingetnya pas gue lagi baca AU, sih? Arghhh sebel banget, bikin nggak mood! Matematika sialan," gerutu Karamel mengomel sendiri.

Gadis itu bangun dan beranjak dari ranjangnya, dia mendudukkan bokongnya di kursi meja belajar, kemudian menompang dagunya dengan bibir yang cemberut. Karamel menghela napas panjang, gadis itu terlihat tidak bersemangat.

"Kenapa harus ada matematika, sih? benci matematika tapi malah masuk ipa? ihh bodohnyaaa..." Karamel memukul kepalanya sendiri, memaki dirinya yang kelewat bodoh.

Dengan malas, Karamel membuka buku catatan matematikanya. Lagi-lagi gadis itu menghelas napas berat, matanya langsung pusing melihat banyaknya angka dan simbol-simbol yang tertulis di buku catatan itu.

Karamel memijat kedua pelipisnya lalu kembali menegakkan posisi tubuhnya dan mulai merenggangkan otot-otot tangannya.

"Huh... yuk bisa yuk," ucap Karamel memberi semangat pada dirinya sendiri sambil tersenyum paksa.

 yuk bisa yuk," ucap Karamel memberi semangat pada dirinya sendiri sambil tersenyum paksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[pict by pin]

Gadis itu mulai menatap buku catatannya, sebisa mungkin Karamel mencoba memahami apa yang dia tulis, bahkan Karamel sampai membuka YouTube dan belajar dari sana. Matanya membulat saat melihat durasi video yang tertera dari hasil pencarian.

"Serius ini durasinya 40 menit? yang ada gue tidur duluan bukannya belajar," celetuk Karamel asal.

Mau tak mau Karamel menonton video itu dan mulai belajar untuk mempersiapkan ulangan harian besok. Namun, baru lima belas menit menonton video pembelajaran itu Karamel sudah dilanda rasa bosan.

"AAAAAKKKK KENAPA GUE NGGAK PAHAM PAHAM SIH???!!!" Karamel berteriak frustasi.

Gadis itu berdiri dari duduknya dan meninggalkan buku catatannya begitu saja. Karamel langsung lompat ke atas kasurnya dan kembali melanjutkan bacaannya yang tadi sempat tertunda.

karamel's room:

     Dia sudah tidak perduli dengan ulangan harian besok, toh sama saja belajar tidak belajar hasilnya pasti remedial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia sudah tidak perduli dengan ulangan harian besok, toh sama saja belajar tidak belajar hasilnya pasti remedial. Karamel sudah tahu kapasitas otaknya sangat lemah dalam hal hitung-hitungan.

Ting!

Karamel membaca pesan yang muncul dari layar notifikasi dan langsung membalasnya. Pesan itu dari Hanum, yang merupakan teman rumah sekaligus teman sebangkunya.

hanum mikhayla
kar
lo belajar ga uh besok?

egk
ak gi baca au

yeeu kebiasaan lo

pasrah aja kaya biasa

Setelah selesai membalas pesan Karamel menutup room chat itu dan kembali melanjutkan bacaannya sambil mendengarkan musik agar dia lebih mendapatkan feel dari ceritanya.

────༻୨♡୧༺────

karamel update:

karamel update:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༻୨♡୧༺

baru prolog yaa
vote juseyooo
arigatouu

follow Instagram:
@i__jihee.h @writersan_

-sankaara

Our Last Season Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang