Follow Your Order

1K 107 23
                                    

Tetsuya bisa dibilang terlihat sangat kacau hari ini. Kantung matanya lebih tebal dari biasanya. Rambut acak-acakan dengan tatapan menyeramkan. Aura gelap menguar di sekujur tubuhnya membuat setiap orang yang berniat mendekatinya harus mengurungkan niat mereka. Kecuali untuk dua orang.

"Ayolah Keith, aku ingin ke kantin!" yang pertama adalah Momoi Satsuki dengan ambisinya mengajak Tetsuya ke kantin.

"Aku tidak bisa. Kakiku terlalu sakit untuk bergerak," jawab Tetsuya sambil menahan suara aneh yang akan keluar dari bibirnya.

Pagi ini, Tetsuya terbangun dengan tangan terikat dan kaki yang diikat tertekuk. Oh benar. Dia kembali diberi 'hadiah' kecil dari Seijuro. Seijuro, dengan jahatnya, membuat Tetsuya mengenakan cockring di penisnya dan juga mini vibrator di lubangnya selama dia berada di kampus. Ini menyiksanya. Lubangnya terasa nikmat, namun tidak bisa mencapai pelepasan membuatnya frustasi.

"Ck ah! Pasti Akashi itu membuatmu seperti ini ya?!" seru Satsuki.

Dengan omelan terang-terangannya, Satsuki pergi dari kelas. Dia menghentak-hentakkan kakinya terlihat jika sedang kesal. Tetsuya meringis merasakan getaran cepat di lubangnya. Masalahnya di sini, ada yang mengawasinya dan memegang kendali alat di tubuhnya. Jika sampai dia ketahuan melepasnya, Seijuro pasti akan memberikan hal yang lebih menyakitkan.

"Yo Keith," oh, jangan lupakan orang kedua yang gigih mendekati Tetsuya meski aura seram Tetsuya sudah keluar, Richard Lang.

"Apa?" balas Tetsuya datar.

"Aku kagum kau bisa bertahan sedatar ini dengan dua alat itu di tubuhmu," ujar Richard kemudian bertopang dagu di depan Tetsuya.

Lalu, Tetsuya tersadar siapa yang sejak tadi memainkan volume getaran vibrator di lubangnya. Jelas sekali itu adalah Richard Lang. Dengan marah, Tetsuya meraih kerah baju Richard, namun ia harus menelan dalam-dalam keinginannya meninju wajah Richard.

"Hnghh ahhk! Matikan! Matikan sekarang juga bajingan!" ujar Tetsuya dengan suara tercekat.

"Kenapa aku harus melakukannya?" Richard dengan santainya menepis tangan Tetsuya dari kerah bajunya.

"Kau... ba... Tch!" Tetsuya mengurungkan niatnya untuk kembali mengumpati Richard.

Dia beranjak menuju toilet. Melihat reaksi dari Tetsuya, Richard tersenyum puas. Seijuro benar, ada yang salah dengan Keith. Keith yang dilihatnya saat ini jelas bukan Keith yang ia ketahui.

"Padahal dulu kau anak yang manis," kata Richard sambil bertopang dagu tepat sebelum Tetsuya keluar dari barisan mejanya.

"Oh benarkah? Maka aku akan menghajarmu sekarang sebagai penyesalan menjadi anak manis sebelumnya," kata Tetsuya datar.

Richard tertawa puas dengan reaksi Tetsuya. Dia berdiri tegak kemudian merangkulkan tangannya pada pundak sempit itu.

"Well well, you are really something right now," tawa Richard.

Tangan Richard turun menyentuh pantat Tetsuya kemudian menampar tepat di belahan pantat itu dengan keras. Tetsuya berjengit merasakan hal itu. Dia menatap Richard tajam dan hanya dihadiahi tatapan mesum dari lelaki itu. Richard kembali menaikkan volume getaran alat itu.

"Ups, tanganku tergelincir," ujar Richard dengan senyum puas.

"Si-sial... nghh," Tetsuya menggigit bibirnya sendiri merasakan kejantanannya kembali menegang.

"Hei, banyak yang memerhatikan," peringat Richard kemudian kembali merangkul bahu Tetsuya.

Richard menarik tubuh Tetsuya agar semakin menempel padanya. Tetsuya merenas pakaian Richard. Dia kesakitan. Sangat kesakitan. Wajahnya memerah dengan keringat menghiasi.

Living Second Chance |AkaKuro|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang