Hari ini Jiae berencana akan memasakkan sup iga sebagai menu sarapan pagi, entah Jungkook akan memakannya atau tidak yang terpenting Jiae sudah memasakkan makanan kesukaan Jungkook. Dulu ibu Jungkook pernah mengajari ia untuk membuat sup iga kesukaan Jungkook beruntunglah Jiae masih mengingat semua itu.
Jungkook turun dengan setelan baju kerjanya seperti biasa saat pergi ke kantor, saat turun Jungkook melihat Jiae menyajikan sup iga kesukaannya. Huhh! Sudah lama Jungkook tidak memakan sup iga, Jungkook pun memutuskan untuk makan di rumah hari ini.
Saat ini Jungkook sudah duduk di kursi makan dan menyiapkan piringnya. Jiae sangat senang karena Jungkook hari ini mau memakan masakannya. Namun tiba-tiba terdengar suara bel dari luar, Jiae lalu bangkit dari tempat duduknya untuk membuka pintu.
"Eonnie, ada apa pagi-pagi kemari?" tanya Jiae pada Hyeyeon.
"Ji, apa aku boleh minta tolong padamu? Aku dan Seokjin harus pergi ke Busan karena kerabat Seokjin meninggal tetapi aku tidak bisa membawa Yeola dan Gail jadi apa kau mau merawat Yeola dan Gail selama aku pergi?" tanya Hyeyeon dengan penuh harap.
Jiae tampak berpikir sebentar, lalu ia menganggukkan kepalanya sebagai persetujuan. "Baik eonni, kau bisa menitipkan Yeola dan Gail disini, aku akan sangat senang karena tidak akan kesepian."
"Terimakasih banyak Jiae, maaf jika aku merepotkan mu. Aku sudah membawakan barang-barang Yeola dan Gail di tas ini," ucap Hyeyeon sambil memberikan Gail ke gendongan Jiae. Sedangkan Yeola sudah berdiri di sampingnya dengan wajah yang masih mengantuk.
Setelah kepergian Hyeyeon Jiae mengajak Yeola dan Gail ke kamar tamu, Jungkook yang melihat Jiae hanya acuh dan lebih memilih melanjutkan makannya. Setelah selesai makan Jungkook memutuskan untuk segera pergi ke kantor karena Jiae belum muncul juga sampai sekarang.
Saat Jiae keluar untuk menghampiri Jungkook ia sudah tidak melihat pria itu di meja makan, mungkin saja Jungkook sudah berangkat ke kantor, pikir Jiae. Akhirnya Jiae pun memakan makannya tadi yang sempat tertunda, sedangkan Yeola dan Gail kembali tidur karena hari masih cukup pagi dan belum waktunya mereka bangun.
Setelah membersihkan meja makan Jiae memutuskan untuk membuat cookies untuk Yeola, semua bahan-bahan sudah ada dan Jiae tinggal membuatnya. Selesai dengan acara membuat cookies terdengar suara belum berbunyi yang menandakan ada tamu yang datang. Jiae pun menghampiri pintu dan membukanya untuk melihat siapa yg datang pagi-pagi.
"Hai!" sapa seorang pria yang tidak lain adalah Jaehyun, pria yang baru ia kenal kemarin.
"Jaehyun? Untuk apa pagi-pagi datang kemari?" tanya Jiae sambil menatap heran pada Jaehyun.
"Eum, aku mendapatkan kabar dari kakaku kalau keponakanku dititipkan di rumahmu. Apa benar?" tanya Jaehyun. Jiae masih bingung maksudnya siapa keponakan Jaehyun? Apa Yeola dan Gail. Saat Jiae berniat untuk bertanya Jaehyun lebih dulu mengangkat suara dan menjawab kebingungannya.
"Maksudku Yeola dan Gail," ucap Jaehyun menjawab kebingungan yang sedang terjadi saat ini.
"Eoh, jadi kau pamannya? Baiklah, silakan masuk kalau begitu," ucap Jiae mempersilahkan Jaehyun untuk masuk ke dalam."Silakan duduk dulu, aku akan membuatkan minuman untukmu," ucap Jiae lalu pergi ke dapur untuk membuatkan minuman.
"Aunty Ji, Ola ingin minum susu," ucap Yeola yang baru bangun dari tidurnya.
"Baik Yeola duduk dulu di ruang tamu ya, ini bawa cookiesnya untuk menemani Yeola nonton TV," ucap Jiae sambil memberikan satu toples cookies yang di buat Jiae tadi.
Yeola langsung duduk di depan TV tanpa menyadari adanya orang lain disana, anak kecil itu sibuk dengan TV dan cookies yang ada dalam dekapannya.
"Hai manis! Tida rindu dengan uncle Jae ya? " tanya Jaehyun pada Yeola yang masih fokus menonton TV .
Yeola yang mendengar suara yang tak asing baginya pun langsung menoleh ke sumber suara, matanya berbinar melihat ternyata pamannyalah pemilik suara itu.
"Wah, uncle Jae. Aku rindu dengan uncle Jae, hiks." Ucap Yeola sambil terisak, mungkin karena ia sangat merindukan pamannya itu.
"Hey! Princess kenapa menagis, kalau menangis nanti tidak ada pangeran yang mau dengan princess bagaimana, heum?" bujuk Jaehyun agar Yeola berhenti menangis.
"Baiklah, Ola akan berhenti menangis," ucap Yeola sambil menghapus air matanya.
"Anak pintar," puji Jaehyun lalu mencium pipi Yeola.
Jiae yang berada di dapur dan melihat kedekatan Jaehyun dan Yeola merasa sangat senang, andai saja Jungkook bisa bersikap ramah seperti itu kepada anak kecil, jika suatu saat mereka memiliki anak maka Jungkook pasti akan menjadi ayah yang sangat baik.
Jiae lalu membawakan minuman untuk Jaehyun, dan beberapa camilan.
"Aunty Ji ternyata temannya uncle Jae ya? Kenapa tidak bilang sama Yeola?" tanya anak kecil yang kini mulutnya penuh dengan cookies.
"Aunty Ji juga tidak tahu ternyata Jaehyun adalah unclenya Yeola, aunty baru saja mengetahuinya tadi," jawab Jiae.
Lalu suara tangisan Gail membuat perbincangan mereka terhenti. "Aku akan menemui Gail dulu."
Jaehyun hanya menganggukkan kepala. Pandangan Jaehyun tidak berhenti menatap sosok wanita cantik itu. Apakah salah jika ia mencintai istri orang? Yang pasti tentu saja salah, tapi Jaehyun tidak tahu bukan jika pernikahan Jiae dengan sang suami tidak baik-baik saja.
Ditempat lain Jungkook sibuk berkutat dengan berkasnya. Hari ini Jungkook memiliki janji akan mengantarkan sang ke kasih untuk berbelanja.
Perhatian Jungkook teralihkan dari berkas yang ada dihadapannya. Ia melihat Yera yang kini tengah berjalan menuju arahnya.
"Jung, ayo kita berangkat sekarang," Ucap Yera yang di balas anggukan oleh Jungkook.
Saat mereka berdua keluar dari ruang puluhan pasang mata tak terlepas dari Jungkook dan Yera yang kini tengah berjalan berdua sambil bergandengan tangan. Tak hayal para karyawan menatap jijik ke arah mereka lebih tepatnya kepada
Butuh waktu 10 menit untuk sampai ke pusat perbelanjaan yang Yera mau, setelah memarkirkan mobil mereka berdua masuk dengan Yera yang menggandeng Jungkook selayaknya pasangan kekasih atau bahkan suami istri walaupun pada kenyataannya mereka terikat hubungan yang salah.
Yera sudah berbelanja banyak sekali barang, mereka pun memutuskan untuk makan terlebih dahulu di salah satu tempat makan yang ada di mall tersebut.
Saat akan menuju tempat makan itu pandangan Jungkook tidak sengaja menangkap wanita yang ia kenal. Ia melihat Jiae istrinya sedang bersama seorang pria dan dua anak yaitu Yeola dan Gail.
Entah mengapa Jungkook merasa geram melihat Jiae yang dekat dengan pria lain, sampai akhirnya suara Yera membuat Jungkook tersadar dari lamunannya.
"Jung, kau sedang melamunkan apa?" tanya Yera.
"E-eoh, tidak ada. Ayo kita masuk dan pesan makanan."
Jungkook dan Yera pun masuk ke dalam tempat makan itu, namun pikiran Jungkook masih tertuju pada Jiae bersama pria asing itu. Ck! Kenapa ia jadi perduli jika Jiae dekat dengan pria lain. Jungkook pun mencoba melupakan hal tadi dan fokus kepada Yera yang kini tengah bersama dirinya.
Jangan lupa Vote & Coment!!!!
See you 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hurt Wife ( On Going )
Acak" Maaf,aku menyerah! Mungkin Tuhan memang menciptakan kita untuk tidak bisa bersama. Sekeras apapun aku berusaha meluluhkan hatimu sekeras itulah dirimu justru menolak ku dan membuat luka baru setiap saatnya." ~ Yon Jiae. " Berilah aku kesempatan un...