35

3.2K 339 93
                                    

            BAHKAN di antara tatapan penuh gairah Myungsoo kepadaku, aku masih bisa melihat refleksi diriku yang tergambar dari dalam mata tajam miliknya.

Rasanya sekujur tubuhku panas, sebuah perasaan asing yang muncul, aku tahu perasaan ini—sebuah perasaan yang timbul setiap kali wanita dan pria bersentuhan. Ini perasaan orang dewasa, dan ini sentuhan orang dewasa. Aku sudah pernah merasakan yang seperti ini, namun dengan Myungsoo levelnya mendadak naik. Perasaan ingin disentuh lebih dari ini benar-benar menyiksa, ditambah dengan kecupannya di mana-mana. Oh bercanda, kenapa dia tak juga menarik bra-ku dan membawa kecupan basahnya itu pada dua gunung yang sejak tadi ujungnya terasa tegang ini!

Sialan, apa dia mencoba mempermainkanku!?

Kubawa kedua tanganku menangkup wajah Myungsoo, napasku terengah ulah tangannya yang terus mengusap di manapun yang ingin ia usap—tetap melewatkan dadaku—lalu aku berkata, "Kenapa kau terus-terusan mengabaikan bagian favorit?"

Tangan Myungsoo yang berada di lenganku bergerak naik seringan bulu, aku bisa meyakin kalau aku langsung menggigil. Lalu, jemari panas Myungsoo mengusap bibirku pelan. Sialan, aku mulai berpikir siapa saja wanita yang sudah pernah disentuhnya begini. Aku tidak rela!

"Haruskah?" tanya Myungsoo dengan suara seraknya.

Kupejamkan mata selama dua detik, lalu kembali menatapnya. "Tergantung," ucapku. Tatapan Myungsoo semakin berkabut, namun aku tetap masih bisa melihat refleksi diriku disana. "Kau menginginkannya atau tidak?"

"Amat sangat," bisiknya dengan suara serak.

Kupegang jemari Myungsoo yang sejak tadi mengusap bibirku itu, memberikannya kecupan kecil sebelum membawanya turun agar memegang satu dadaku. Don't study me, aku bahkan tahu kalau apa yang kulakukan ini amat sangat murahan. Bagaimana bisa aku duduk di atas pangkuan pria, dan menyuruhnya menyentuhku.

Oh yeah, kau bahkan pernah dicium oleh Kim Yoongi dengan panas di dalam ruangannya... gadis batinku mengejek.

Benar, aku memang sudah berbakat menjadi seperti ini sejak dulu kala. Baiklah, lanjutkan saja.

"Lakukan dengan cara favoritmu..." bisikku sebelum kembali mencium Myungsoo.

Desahanku lepas tanpa ampun saat merasakan dengan jemari dan otot yang panas itu, Myungsoo meremas dadaku. Menciumiku dari bibir hingga turun ke dada. Bermain-main dengan asetku yang sangat membuatku percaya diri ini, mengecupnya, mengulumnya, meremasnya. Aku semakin basah.

Shit.

"Aku tidak tahan lagi, Myungsoo." aku memaki diriku sendiri saat suara rengekan muncul di sana. Tapi aku benar-benar sudah tidak tahan lagi, ini harus tuntas kalau tidak aku bisa kepikiran!

"Suzy, kita harus menikah dulu."

Persetan! Kugelengkan kepala. "Tidak, kita tidak butuh menikah untuk melakukan ini. Itu terlalu lama, aku butuh pelepasan sekarang."

"Aku akan menyakiti harga dirimu..." ucapnya memohon, tapi aku tahu dia juga menginginkan hal yang sama dengan apa yang kuinginkan.

Aku menggigit bibir bawahku, menatapnya. "Kau akan menyakiti harga diriku jika kau tidak mau menyentuhku sekarang."

"Kau yakin?"

Aku mengangguk semangat. "Ya."

Lalu, Myungsoo membawaku menuju ke kamar, masih dengan ciuman kami yang membawa. Membuka habis pakaianku, dan aku membuka habis pakaiannya. Tempat terlarangku yang sudah basah itu terbuka, siap untuk menerima benda asing tumpul miliknya yang juga sudah siap menusuk ke dalam. Dengan satu sentakan dan erangan kami berdua, aku sepenuhnya memberikan keseluruhan diriku kepadanya. Aku miliknya.

The Celebrity And Her Perfect Match | MYUNGZY COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang