PART 3 - Cinta beda Alam

203 87 81
                                    

Happy reading ❤️

Kamu bilang, kamu tak akan pergi tinggalkan aku, tapi kenyataannya kamu pergi menyisakan banyak pilu di hatiku

Delisha Eluney_

***


"Kemana El?" Tanya Jesy

"Ke pemakaman" lirih Elish pelan

Jesy tak bertanya lagi, ia paham akan tujuan gadis itu. Jesy mengikuti Elish yang sudah berjalan keluar mall dengan langkah lebih cepat dari biasanya.

***

Sekitar 18 menit perjalanan untuk sampai ke pemakaman dengan menggunakan taxi online.

Kini kedua gadis itu telah sampai di salah satu pemakaman umum di kotanya. Pemakaman tampak sepi siang itu, tak ada orang lagi selain penjaga makam dan kedua gadis yang baru saja masuk dikawasan pemakaman.

Elish berjalan lebih dulu dengan membawa lilin dan sebuket bunga anyelir pink langkahnya tampak lunglai, tatapannya sangat datar, entah seberapa banyak yang di pikiran gadis itu.

Sementara Jesy berjalan di belakang mengikuti langkah Elish yang terbilang sangat pelan dengan membawa sekeranjang kecil bunga untuk ditabur.

Saat diperjalanan tadi mereka sempat singgah di sebuah toko bunga dekat pemakaman untuk membeli bunga tersebut.

Cukup jauh kedua gadis itu berjalan hingga mereka terhenti pada makam kedua paling ujung dengan batu nisan yang bertuliskan

Aiden Devano Rahardi
Bin
Andi Rahardi

Elish terduduk di sebelah makam kekasihnya itu, seketika air matanya lolos membasahi pipinya.

"Lo bohong Dev, Lo ingkari janji Lo," teriak Elish sambil memeluk batu nisan disampingnya.

"Dulu Lo bilang Lo gak bakal ninggalin gue, Lo bakal jaga gue terus, tapi apa buktinya?" Sambung Elish dengan suara yang semakin keras

"Lo pergi disaat hari ulang tahun gue,"

Sementara Jesy hanya bisa terdiam melihat sahabatnya yang sampai sekarang belum bisa menerima kenyataan pahit ini.

Jesy ikut duduk di samping Elish, air matanya pum ikut keluar.

"Lo harus kuat El, Devan pasti tetap jaga Lo dari sana" Jesy berusaha menenangkan sahabatnya

Bukannya semakin tenang, malah semakin keras tangisan sahabatnya itu.

"LO JAHAAAT DEV. LO TINGGALIN GUE"

"Elishh" ujar Jesy

"Gue lelah. Gak ada lagi orang yang perhatian sama gue. Cuman Devan yang bisa ngerti gue, Je" Lirih Elish, kali ini suara gadis itu tak sekeras tadi.

"Ada gue yang selalu sayang Lo" jawab Jesy

Elish memeluk Jesy, tangisnya mulai mereda namun gadis itu terlihat sangat pucat tubuhnya sangat lemah.

DELISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang