PART 2 - Emosi

237 107 60
                                    

Happy reading ❤️


"Jangan biarkan luka lama di hatimu, membuat kamu semakin terlihat lemah"

Danile Petrov_

***

Danil berdiri, mata nya sudah membulat, tangannya mengepal tak terima, mungkin pria ini sudah sangat emosi.

Danil mendorong Elish tanpa aba-aba sampai tubuh Elish terjatuh, bahkan bakso yang saat ini ia pegang terjatuh membasahi sebagian roknya, untungnya bakso itu tidak terlalu panas sehingga tidak melukai kulit gadis itu.

Siswa-siswi yang berada di kantin sontak menoleh ke arah dimana suara pecahan mangkok itu.

"Hanya karna masalah sepele Lo kasarin cewek, gak gentle Lo!" Kata Jesy tak terima akan perlakuan pria berhati batu ini.

"Ajarin temen Lo BICARA, JANGAN KAYAK ORANG BISU"

"Diem Lo. Lo minta maaf sekarang atau gue laporin Lo ke guru BK !" Ancam Jesy

Ini sudah tidak wajar, Jesy tak bisa diam ketika sahabatnya diperlakukan seperti ini. Lagipula ini bukan salahnya, hanya saja pria berhati batu ini yang terlalu membesar-besarkan masalah.

"Beraninya ngelapor, dasar cewek sampah!"

Seketika hati Elish terasa teriris, matanya mulai berkaca-kaca, terlalu lemah, yah itulah Delisha. Sementara Jesy, sepertinya emosi gadis itu sedang menaik.

"Maaf" hanya kata itu yang terucap dari bibir Elish. Elish hanya tak ingin masalah ini semakin menjadi, mengingat sahabatnya yang mulai panas.

"Nih tissue, bersihin sisa baksonya. Lo ke toilet aja, Adik gue punya rok lebih, nanti dia anterin ke toilet." Kata Andrew sambil memberikan sebungkus tissue pada Elish.

Andrew adalah sahabat dari Devan, mantan kekasih Elish, ia tau bagaimana perasaan Elish saat ini, gadis itu masih syok dengan kepergian Devan, itu yang membuat Elish berubah menjadi gadis yang sangat pendiam.

"Orang begitu, ga perlu dikasihani Ndrew" Lagi-lagi mulut pedas Danil mengeluarkan kalimat yang tak wajar

Andrew tak ingin keadaan semakin memburuk, ia menyuruh Elish dan Jesy cepat-cepat pergi dari kantin. Sedangkan Andrew menemui pelayan untuk membayar dan memberikan uang lebih sekalian untuk mengganti mangkok yang pecah.

"Mending Lo minta maaf ke Elish" Kata Andrew sembari duduk disebelah Danil yang tengah menyantap bakso.

"Buat apa? Toh gue gak salah"

Kalau bukan karena Danile adalah sepupu Andrew. Mungkin saat itu juga, Andrew meninggalkan Danil dan tidak mau lagi berteman dengan pria berhati batu itu.

"Jangan samain kelakuan Lo disini dengan di sekolah lama Lo kalau Lo gak mau di keluarkan dari sekolah lagi"

Hanya Andrew yang tahu alasan Danil pindah ke SMA Madani, sebab bundanya menutup semua kelakuan Jelek Danil.

Danil pindah sekolah karena dikeluarkan, untungnya sekolah lamanya masih membuatkan surat pindah, agar Danil bisa diterima di sekolah lain. Tapi, kalau kelakuan nya tidak berubah, mungkin hal yang sama akan terulang kembali.

"Delisha itu salah satu murid berprestasi di sekolah ini dan Jesy bisa aja melaporkan Lo ke guru BK, Lo pikir sendiri akibatnya"

Setelah kalimat itu terucap dari bibir Andrew, Andrew keluar dari kantin meninggalkan Danil yang masih duduk disana.

DELISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang