3 | Yang panas hati, yang dibuka kemeja

7.9K 471 5
                                    

Barangkali rasa cemburunya masih terbawa sampai sekarang, laki-laki yang tengah mengemudi itu membuka satu kancing teratas kemejanya. Katanya merasa kegerahan.

Mantep ya. Yang panas hati yang dibuka kemeja.

Mungkin rasa panas di hatinya menembus hingga ke body.

"Walaupun pacarnya Mbak Aya ganteng, tapi gak usah kayak gitu juga kali, Mas," celetuk Sea yang tidak sengaja. Ia berniat membuat candaan saja karena di dalam mobil terasa canggung, tapi balasan Ervan cukup membuatnya menutup mulut.

"Ganteng?" tanya Ervan. "Kamu bilang dia ganteng?"

Dengan perasaan hati-hati Sea mengangguk. Ya memang kenyataannya kekasih Ayana tidak jelek. Tapi kenapa Ervan bisa semarah ini? Apa lelaki itu berpikir kalau yang bersanding dengan Ayana hanyalah dirinya yang pantas?

Detik selanjutnya Sea mendengar Ervan yang berdecih. Gadis itu sampai memicing sinis pada laki-laki yang tengah menatap kusut ke depan.

Apa masalahnya siiiiih?

"Yaudah sih, biasa aja. Lagian kenyataan juga pacarnya Mbak Aya itu ganteng."

"Ganteng-ganteng tapi pacar orang lain. Percuma."

Mata Sea menajam ketika mendengar sahutan Ervan. "Ya emangnya siapa yang niat mau rebut?!"

Dengan wajah tak berdosanya, Ervan mengedikkan bahu. "Mungkin kamu."

"SEMBARANGAN! YA ENGGAKLAH!"

"Biasa aja, kan, bisa. Kuping saya sakit."

Bodoamat!

Sea tidak mengerti, sebucin apa memangnya Ervan pada Ayana? Sampai-sampai laki-laki itu terlalu cemburu melihat Ayana dan kekasih barunya. Walau Sea paham bagaimana rasanya sesaknya, ya tapi Ervan tak sampai sebegitunya.

Dia paham betul. Karena dia pernah merasakan hal yang sama. Bertahun-tahun menyukai seseorang tapi disaat perasaannya semakin hari semakin dalam, orang yang ia cintai justru malah mengenalkan kekasihnya pada Sea.

Sea tersentak ketika ponsel Ervan berdering. Ia mengalihkan sebentar atensinya pada Ervan. Dan berujung laki-laki itu menunjukkan sebuah undangan tunangan virtual pada Sea, yang baru saja dikirim Ayana melalui whatsapp.

Oh god. Ervan berniat menunjukkan kecemburuannya lagi pada Sea, begitu?

Dipikir dirinya saja yang panas melihat Ayana dengan kekasihnya, Sea juga panas melihat Ervan yang cemburu begitu. Karena dia sudah lama sekali menyukai Ervan.

Gadis itu melengos. Menatap ke luar jendela dengan perasaan campur aduk. Sekali saja Sea ingin mengabaikan Ervan. Hatinya dari tadi sakit melihat kelakuan Ervan seperti itu. Ya walaupun Sea juga tau diri. Dia siapa? Calon istri juga cuma pura-pura. Mana berhak dia marah ketika melihat Ervan yang cemburu begitu. Sea, kan, tidak ada hak untuk melarang Ervan peduli sama Ayana.

Jadi sepanjang jalan itu hanya diisi keheningan dari keduanya yang tetap membungkam mulut. Sea yang sibuk dengan pikirannya, Ervan yang kesal karena dibandingkan dengan kekasih Ayana.

----

Saling berbagi kasih sayang. Menyeberangi jalan bersama. Bergandengan ketika berjalan dibawah temaram malam. Saling mengungkapkan betapa dalamnya perasaan masing-masing.

Bayangan itu, terus berputar dikepala gadis yang tengah merebah diatas kasur empuknya. Tapi bayangan itu kini ia tepis ketika mengingat tak ada celah sedikitpun bisa terwujud.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang