Sebuah pintu kamar terbuka secara perlahan..seorang pria yang sedang memasuki kamar tersebut melihat lampu kamar nya sudah di matikan, menandakan sang kekasih sudah tertidur dan tidak ingin membangunkan sang kekasih.. pria tersebut berjalan mendekati tempat tidur, melepaskan bathrobe yang tadi di gunakan nya, menyisakan tubuh nya dengan boxer, pria itu masuk ke dalam selimut dan memeluk kekasih nya dari belakang dengan sangat hati-hati.. meskipun begitu,
wanita yang menjadi kekasih nya itu tetap terbangun karena merasakan sentuhan seseorang.. wanita itu ingin bangun dari tempat tidur nya tapi di tahan oleh sang pria yang memeluk pinggang nya lebih erat.."Stay.. aku ingin kau tetap di sini, soojung-ah" ucap yoong yang membuat hati krystal tidak karaun.. dia marah dan kecewa dengan pertengakaran mereka tadi, sampai akhirnya dia tertidur karena terlalu banyak menangis.. tapi pria yang menghancurkan hatinya sekarang meminta nya untuk bertahan sedangkan pria itu? Pergi begitu saja dan membiarkan nya menangis..
"Mianhae.. jeongmal mianhae.. a..aku tidak bermaksud meninggalkan mu dan lari dari masalah ini.. aku..aku hanya bingung. Aku shock.. dan..dan aku takut soojung-ah.." ucap yoong yang terdengar mulai menangis.
"Aku bisa membesarkan anak ini sendiri jika kau takut" ucap krystal yang ingin melepaskan diri dari pelukan yoong dengan hati yang kecewa..
"ANDWAE!" Teriak yoong yang lansgung duduk dan menatap krystal yang kaget karena teriakan yoong..
"Mianhae.. aku tidak bermaksud berteriak.." ucap yoong menunduk kepala nya..
"Soojung-ah, aku tidak takut untuk memiliki anak bersama mu.. hanya saja, aku takut jika terjadi sesuatu yang buruk padamu saat dalam masa kehamilan mu ini, soojung-ah" ucap yoong yang membuat krystal menggerutkan dahi nya.. krystal memilih untuk duduk berhadapan dengan yoong..
"Maksud mu apa oppa?" Tanya krystal.. yoong menarik napas sangat dalam dan melihat krystal.. yoong mengambil tangan krystal dan menaruh tangan krystal di pipi nya, menatap sendu wajah krystal..
"Umur mu masih sangat muda soojung-ah.. aku takut tubuh mu belum siap melalui semua nya.. aku takut jika kau..kau akan seperti..seperti noona" ucap yoong yang sebenarnya merasa cukup berat saat mengatakan hal ini.. krystal hanya menatap yoong dan menunggu yoong untuk meneruskan cerita nya..
"Noona, dia dulu pernah hamil di usia seperti mu, soojung-ah.." krystal terlihat sedikit kaget tapi berusaha untuk tetap tenang mendengarkan cerita yoong..
"Tapi dia kehilangan bayi nya saat memasuki bulan ke tiga.. dokter bilang jika rahim nya belum begitu kuat saat itu.. dan karena dia kehilangan bayi nya saat itu, dokter juga bilang dia akan sedikit sulit dalam mendapatkan keturunan.. noona terlihat sangat frustasi saat itu, dia bahkan takut untuk melanjutkan hubungan nya dengan Changmin hyung.. aku hanya tidak ingin kejadian itu terjadi padamu, soojung-ah.. aku tidak ingin melihat mu menderita seperti noona.. dia terlihat sedih dan terus menyalahkan dirinya saat itu.." ucap yoong mengeluarkan airmata nya yang sudah tidak dapat di bendung lagi.. membayangkan jika krystal mungkin saja mengalami penderitaan seperti noona nya, membuat yoong merasa terluka..
"Jadi apa yang kau ingin kita lakukan pada anak ini? Menggugurkan nya?" Tanya krystal
"aku..aku tidak tau soojung-ah.. aku benar-benar frustasi memikirkan semua ini sejak tadi.. aku.. aku menginginkan anak ini.. tapi.. aku jauh lebih menginginkan mu menjalani hidup dengan baik, soojung-ah.. aku juga tidak ingin karena hamil di luar nikah dan di usia yang sangat muda, pandangan orang lain tentang mu berbeda.. aku yang salah.. harusnya aku lebih berhati-hati lagi agar kejadian ini tidak terjadi.. dan aku ingin kita melupakan anak ini.." ucap yoong yang membuat krystal sangat marah dan menampar wajah yoong..
"Kau pria yang egois, Im Yoong!" Ucap krystal dengan airmata yang berlinang..
Yoong melihat krystal yang menangis dan ingin memeluk krystal, tapi krystal lebih dulu menahan nya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend or Lover
FanfictionTentang persahabat yang melebihi segala nya, termasuk cinta. Mereka bahkan rela melepaskan cinta mereka demi kebahagian sahabat mereka, meskipun mereka merasakan luka yang sangat dalam, tapi bagi mereka, senyum di wajah sahabat mereka adalah hal yan...