Hallo assalamualaikum, guy's. Aku punya cerita baru nih. Semoga suka dan mudah-mudahan dilancarkan hehe.. jangan lupa vote and coment. Satu dukungan dari kalian, seribu dorongan buat aku.. Happy reading❤️
_______________________________ Tangisan itu mengacaukan segalanya, sementara senyuman dapat membuat mereka paham, aku seseorang yang tegar.
-Hanna GriseldaChapter 1. Part 1
********
Tali sebuah ayunan nampak berayun mengikuti arah tarikan seorang gadis yang tengah menaikinya. Tangannya memegang tali ayunan sangat erat, seakan tengah berpegangan kepada satu tiang yang jika lepas, ia akan
jatuh dari atap gedung yang sangat tinggi.Matanya terpejam kuat, menolak kejadian yang tengah berputar di depan matanya. Mulutnya tak berhenti meringis. Nafasnya begitu memburu.
"Ayaaah!" Jeritnya seketika.
Hanna terengah-engah sendiri di atas sebuah ayunan tua belakang rumahnya. Tak lama kemudian, rasa sakit menjalar di setiap inci kepalanya.
Tangannya terangkat memijat pelipisnya yang sangat sakit. Bibirnya memucat menahan sakit, dengan tak berhenti meringis.
Sakit vertigo nya sering kumat ketika ia ingat salah satu kejadian yang terjadi di masa lalunya. Masa lalu yang tidak semua ia ingat. Ya, dia mengalami amnesia ringan.
Setelah lumayan lama, rasa sakitnya sedikit mereda. Hanna mengerjap-ngerjapkan matanya untuk melihat dengan jelas.
"Ayah" gumamnya.
Bayangan itu seakan kembali lagi mengintai setiap ingatan Hanna. Membuatnya harus merasakan rasa sakit yang begitu menusuk bagai jarum di kepalanya.
Merasa akan berterusan, Hanna beranjak dari ayunan itu dan melangkah masuk kedalam rumahnya.
Rumah megah nan mewah berada di pinggir sebuah jalan komplek yang lumayan ramai.
Namun suasana sepi menyelimuti rumah itu. Seperti tidak ada kehidupan disana. Pagar yang mulai melapuk sangat terlihat jelas dari arah jalan.
Bak rumah kosong, namun masih berpenghuni.
Seperti yang tertera di atas, gadis itu bernama Hanna. Tepatnya Hanna Griselda Hartanto Anak kedua dari pasangan Hadi Hartanto dan Elvina Hartanto. Sebagai anak kedua, tentu ia memiliki seorang kakak, bernama Alfan Hartanto.
Sekarang usianya menginjak umur 17 tahun, tepatnya kelas 2 SMA. Dengan prestasi yang ia raih, Hanna bisa diterima sekolah dimana saja. Tapi ia memilih sekolah yang lumayan dekat dengan rumahnya
Alasannya tiada lain tiada bukan, karena ia sekolah menggunakan sepeda. Meskipun keluarganya bisa dibilang kaya, tapi dirinya tidak pernah mendapat fasilitas terbaik dari mereka.
Ayahnya telah meninggal 2 tahun yang lalu, Karena kecelakaan bersamanya waktu itu. Sayangnya, ia tidak mampu mengingat semua hal yang telah terjadi pada diri dan ayahnya waktu itu. Benturan keras pada kepalanya itulah penyebabnya.
Semenjak itu, ibu dan kakaknya sangat membencinya. Terlebih, waktu kecelakaan bukan hanya Hadi yang meninggal, melainkan Alfan yang waktu itu ikut celaka menjadi cacat. Alfan harus menggunakan tongkat tunggal untuk berjalan.
Mereka berpendapat, bahwa Hanna lah yang telah mencelakakan ayah dan mencacatkan kakaknya. Padahal ia tidak tahu apa-apa.
Hidupnya memang sudah sedikit canggung dirumah ini. Semenjak ia kecil, ibunya kurang memberi ia perhatian entah kenapa. Ditambah lagi semenjak ayahnya meninggal, ia harus hidup dengan ketegaran yang ia hadirkan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA ( End + Completed )✅
Teen FictionTAHAP REVISI Ketika perjuangan Hanna tak pernah dihargai. Tapi ia tak berhenti berjuang, di sanalah hukum karma yang akan bertindak. Agustian Lionel Martha. Cowok dingin dengan segudang pesona ini, pernah menyia-nyiakan orang yang sangat mencintainy...