TBLOB: 37.Why?

1.3K 69 0
                                    

Hai readers,selamat membaca!jangan lupa tinggalkan jejak yah.
Sudah?
Terimakasih!

Note:Typo komen/inline.

❤❤


Seorang pria sedang berdiam diri ditemani dengan segelas wine,jujur ia mencintai gadis itu,tetapi itu dulu,setelah ia mendengar wanita itu dimiliki seorang pria kaya harapannya sirna. Apa ini saatnya peluang ia untuk membuka hatinya dan memiliki cinta pertamanya?,sahabat kecilnya?,baiklah jika dikatakan ia masih memiliki perasaan walaupun tak seperti dulu,tetapi bagaimana dengan alessia?,ia tak ingin alessia menerima semua ini dengan keterpaksaan.untuk apa adanya sebuah keluarga jika di dalamnya semua bersandiwara memainkan perannya masing-masing.menyimpan perasan sendiri tenyata menyakitkan,ia terlambat,ia yakin alessia tak memiliki perasaan yag sama terhadapnya.andres pun membanting gelas yang ia pakai.wanita benar-benar berbahaya bagi kaum pria.

Andres yang sedang memperhatikan sekitar club pun melihat seorang pria,lihatlah,dengan cara ia minum,ia begitu rapuh,tetapi postur itu dari samping sepertinya ia pernah mengenalnya tetapi dimana?.andres yang penasaran menghampiri pria itu dan—dugaannya benar,pria yang ia kenali itu ternyata ernest.

"Ernest?."

Ernest pun yang merasa terpanggil menoleh.
"untuk apa kau menghampiri ku?,ingin mengejek bahwa aku pria paling menyedihkan?."

"aku tidak bermaksud seperti itu
kak!,"kesal andres.

"kau berhasil menghancurkan ku andres,orang yang telah ku anggap sebagai adikku melakukan ini?,"ucap ernest sambil berkaca-kaca.

Ernest,Dmitry, andres dulu mereka disaat masih kecil sering bersama,bermain,bahkan tidur bersama.eits,bukan berarti tidur dalam hal itu.mereka tidur bagaikan seorang kakak yang begitu menyayanginya adiknya. Canda tawa yang mereka hadapi seketika sirna disaat andres pindah ke Moskow. Akhirnya hanya ada dmitry namun tak lama Dmitry meninggalkannya untuk pelatihan menjadi seorang Agen CIA.

"baiklah aku memang jahat kepadamu,jujur aku dijodohkan olehnya! Dan ak—

"Dan kau menerimanya bukan?."

"ya,aku menerimanya karena jika aku menolak maka ada nyawa yang akan di korbankan,dan—dulu aku pernah mencintainya."

Ernest pun menampilkan smirknya.wajar saja andres menerima kekasihnya,sekarang wanita itu kaya,tak ada janin lagi di dalam rahim itu,lebih tepatnya tak ada penghalang baginya.apalagi ia pernah mencintainya.

"tetapi aku ingin mem—

"cukup! Andres,pergi jika kau hanya ingin menyombongkannya!."

"bukan itu maksud—

"pergi!."

Andres pun yang sadar dengan kondisi ernest ia pun beranjak pergi.

Demian yang sadar dengan kondisi tuannya langsung membawa pergi ernest ke mansion utama,dimana mansion yang ditinggali oleh kedua orang tuanya. Ernest kali ini tidak berkutik dengan perlakuan demian,yang hanya ada di dalam pikirannya alessia,alessia dan alessia.

Demian yang melihat tuannya dari kaca spion dalam mobil miris.seperti inikah,jika mencintai seorang wanitar terlampau berlebihan?.jika seperti ini ia tak jadi menginginkan memiliki kekasih.

Tak sadar mereka telah sampai didepan mansion jarak yang di tempuh dari club lumayan dekat sehingga demian bersyukur dengan situasi saat ini. Demian membawa tuannya yang sudah sedikit mabuk.

Allendra yang tersadar ada seseorang yang datang langsung menghampirinya.

"Astaga ya tuhan!,bagaimana ia bisa sekacau ini?,"tanya allendra.

"tuan bertemu dengan tuan andres Mrs."

"Andres?,teman semasa kecilnya?,mengapa ia bisa kacau karenanya."

"sebelumnya maaf saya tak  menceritakan ditelfon dengan Mrs. Jadi sebenarnya tuan andres pria yang akan nikah dengan nona alessia.mereka di jodohkan."

"Baiklah,terimakasih.bawa ia kekamarnya."

"siap Mrs."

Setelah Demian meletakkan ernest allendra membawa obat pereda mabuk.

"Minum,agar mabuk mu reda."

"dad dimana mom?."

"ia sedang pergi sebentar,ceritakan semuanya kepadaku sayang."

Ernest yang tak tahan langsung menumpahkan buliran air matanya dan memeluk wanita separuh baya di depannya.

"mengapa ia Membunuh anakku mom?, jika ia tak menginginkannya seharusnya biarkan janin itu hidup sampai ia lahir pada waktunya,dan aku yang akan merawatnya."

"apa kau sendiri yang menginginkan janin itu nak?."

"yes mommy."

"apa kau sudah menyatakan cinta kepadanya?."

"aku mengatakannya,tetapi mengapa ia tetap pergi?,"

"sayang,jika kau tak memberinya kepastian mungkin ia tak akan pergi,baiklah jika ia tak menginginkan bayi itu.setidaknya ia masih ada disampingmu.ia butuh kepastian nak,menikah dengannya."

"menikah? Itu bukan dalam kamusku dan kata cinta? Bukan kah itu perasaan sayang yang berlebihan seperti aku mencintai jalang itu dulu?"

"bukan nak,cinta adalah dimana seseorang rela melakukan apa saja demi orang yang kita sayang,walaupun taruhannya nyawa. Kau akan melakukan apapun demi dirinya.

"jadi selama ini aku salah mengartikannya,aku begitu bodoh mom."

Allendra yang melihatnya miris,bagaimana bisa anaknya tak menyadarinya setelah pengorbanan yang ia lakukan demi alessia.ia merasa anaknya berubah drastis disaat bersama alessia,kebiasaannya yang selalu tidur dimana-mana tak dilakukannya lagi.tapi,ia tidak yakin alessia menggugurkan janinnya,jika ia menggugurkannya,mengapa ia merasa rapuh disaat beberapa bulan yang lalu jika ia hanya cemburu dengan apa yang keira lakukan seharusnya tak sampai seperti ini.sepertinya tidak ada yang beres.

❤❤
Bagaimana dengan part ini?

The Bitter Life Of Billionaire [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang