Kise Ryota menapakkan kakinya di rumah abu Manhattan bersama dengan Seijuro. Kakinya berhenti tepat di depan sebuah tempat penyimpanan abu yang memajang foto lelaki berambut biru kehijauan. Dia menyunggingkan senyuman tipis melihat foto itu.
"Kau benar-benar mengubah penampilanmu, Kuroko-cchi," gumamnya.
Dalam ingatan Ryota, Tetsuya yang dikenalnya memiliki tubuh yang sama persis dengan milik Keith Wilson. Perbedaan mereka hanya ada pada warna mata. Sejak awal, Tetsuya dan Keith memiliki benang takdir yang terhubung. Anehnya, mereka tidak mengenal satu sama lain. Bahkan tidak pernah dipertemukan.
Ryota memiliki kemampuan itu. Dia memiliki kemampuan indra keenam yang membuatnya bisa melihat benang takdir seseorang. Benang takdir itu biasanya akan terdapat pada jari atau sekitar tangan pemiliknya. Semakin putih warnanya, maka semakin baik takdir orang itu. Namun, apa yang Ryota temukan pada benang takdir Tetsuya berbeda.
"Pertama kali aku bertemu denganmu saat kau masih duduk di sekolah dasar, apa kau benar-benar melupakanku?" bisik Ryota.
Ryota tersenyum tipis mengingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan Tetsuya. Tetsuya yang dengan polosnya menunduk menjatuhkan semua buku-buku yang ada di tas besar yang dibawa Tetsuya. Saat pertama kali melihat Tetsuya, Ryota ingat sekali dia hampir menjerit pada ibunya. Benang takdir Tetsuya berwarna samar dan hampir berwarna putih sempurna, namun benang takdir melilit tubuh Tetsuya. Ketika itu, Ryota tidak mengerti apa maksudnya.
Baik? Atau buruk?
Di saat Ryota sudah menginjak usia enam belas tahun, dia menjadi model yang terkenal. Dia sedang naik daun. Popularitasnya tidak bisa diremehkan. Dia diharuskan menghadiri berbagai acara. Salah satunya adalah acara peresmian kerjasama antara perusahaan yang menaunginya dan perusahaan keluarga Wilson. Dia bertemu dengan Keith Wilson di sana. Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dia melihat benang takdir yang sama dengan milik Tetsuya pada Keith Wilson.
Ryota sangat ingat betapa marahnya Seijuro ketika dia memberitahukan apa yang dilihatnya pada Seijuro. Keluarga Akashi, keluarga Midorima, dan keluarga Kise sudah berteman lama. Seijuro dan Ryota adalah sahabat sejak kecil bersama dengan Shintaro, namun semuanya retak dan itu karena keegoisan Seijuro sendiri.
"Sejak kecil, kau adalah orang yang mengerikan Akashi-cchi," kata Ryota mengingat kembali masa kecilnya bersama Seijuro dan Shintaro.
"Aku melakukannya untuk Tetsuya," ujar Seijuro dengan tak berdosanya.
Ryota tidak akan berkomentar apa pun. Dia sangat mengerti sifat alami Seijuro. Seijuro benci ditentang. Dia benci dibantah. Dia benci diperlakukan seperti anak kecil. Seijuro bukan orang yang baik. Dia sama sekali tidak baik. Tapi, setelah bertemu Tetsuya, dia berubah. Seijuro yang kejam dengan segala kelicikan dan kemutlakannya berubah menjadi sosok Seijuro yang baik hati dan penuh kelembutan.
Namun, takdir tidak sebaik itu. Saat Ryota membawa Seijuro, Shintaro, dan Tetsuya untuk menghadiri acara bersamanya karena orangtuanya tidak bisa ikut, Ryota kembali melihat benang takdir Tetsuya. Benang itu terikat kuat dengan benang lain yang jelas baru pertama kali dilihatnya. Warnanya semerah darah dan hampir hitam kental ketika kedua benang takdir itu terikat kencang.
Hanya saat Seijuro berada di antara kedua takdir itu, maka benangnya akan melonggar dan kembali pada warna aslinya yang samar. Susah payah Ryota menjauhkan kedua pemilik benang takdir itu, Ryota pada akhirnya harus menentang hubungan Seijuro dan Tetsuya. Hanya karena benang takdir Tetsuya menghitam setiap berdekatan dengan Seijuro sejak kecelakaan besar yang menimpanya, Ryota sangat menentang hubungan kedua lelaki itu.
Ryota terus melakukan apa yang ia bisa lakukan untuk meyakinkan Seijuro. Namun, yang didapatnya hanyalah rasa marah Seijuro. Dengan segala cara, Seijuro menjatuhkan karir Ryota. Dia membuat Tetsuya melupakan Ryota meski amnesia ringan yang dialami Tetsuya masih bisa mengembalikan ingatan Tetsuya mengenai Ryota. Seijuro tidak pernah membiarkan Ryota mendekati Tetsuya lagi. Keberadaan Ryota seolah dilenyapkan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Second Chance |AkaKuro|
FanfictionKuroko Tetsuya, seorang polisi yang bekerja pada distrik sembilan Manhattan. Dia memiliki reputasi yang sangat baik dan keahlian yang tinggi. Bakatnya menjadi seorang polisi bukanlah hal yang bisa disepelekan. Namun, tidak selamanya semua berjalan d...