CHAPTER 12

137K 6.3K 140
                                    

Bianca berlari terburu keluar dari lobby hotel, ia berlari seperti ini karena ia baru saja melihat handphone-nya dan mendapati bahwa ternyata ada banyak panggilan tak terjawab dari Elora dan juga dari Herald

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bianca berlari terburu keluar dari lobby hotel, ia berlari seperti ini karena ia baru saja melihat handphone-nya dan mendapati bahwa ternyata ada banyak panggilan tak terjawab dari Elora dan juga dari Herald.

Awalnya Bianca makan dengan santainya bersama dengan Lucius setelah mandi, namun saat mengecek handphone-nya ternyata sejak semalam Elora terus berusaha menghubungi Bianca namun tak kunjung Bianca terima.

Bianca menggerak-gerakan tangannya cepat, berusaha untuk menyetop taksi yang lewat. Ia harus segera menemui Elora, Bianca yakin pasti terjadi sesuatu dan hal itu sepertinya ada hubungannya dengan Herald.

Karena tidak biasanya Elora menelepon sampai berkali-kali begitu.

***

Lucius menatap kesal piring di hadapannya yang masih terisi makanan, ia kesal lantaran Bianca pergi begitu saja sebelum menyelesaikan makanannya.

Bianca pergi tanpa mengatakan apa-apa, dan yang lebih membuat Lucius kesal itu saat Bianca melihat handphone-nya.

Lucius yakin ia mendengar Bianca menyebut kata ‘Herald’ sebelum Bianca berlari mengambil tas nya dan pergi begitu saja.

Pasti itu semua menyangkut dengan laki-laki yang menelepon Bianca sebelumnya, entah mengapa Lucius merasa kesal sekali padahal tidak seharusnya ia merasa kesal hanya karena hal seperti ini.

***

“Kau dari mana saja Bianca, aku sudah berusaha menelepon mu sejak semalam.” Elora yang melihat Bianca baru sampai langsung memarahi wanita yang lebih muda darinya itu. “Aku juga sebenarnya tidak ingin mengganggu mu, tapi semalam tak lama setelah kau pergi Herald justru kembali dengan keadaan tidak baik, saat ku tanya kenapa ia tidak mau menjawab dan hanya minum-minum sampai ia mabuk berat.”

“Mabuk? Kenapa Herald kembali, tapi dia sendiri mengatakan kepada ku kalau ia akan pulang ke rumahnya. Bahkan saat aku merengek agar kami bisa bersama lebih lama pun Herald menolak.” Bianca bingung sekali, seingatnya semalam tidak ada hal yang aneh pada Herald. “Sekarang dia ada dimana?”

“Dia masih berada di ruang VVIP, ku pikir ia hanya stress karena pekerjaan dan minum-minum untuk melepas penatnya. Tapi kau tahu sendiri Herald bukan tipe orang yang minum berlebihan, semalam ia sangat kacau, dan bahkan pagi ini bukannya pulang ia justru kembali melanjutkan minum-minumnya. Saat ku tanya dia kenapa, dia tidak menjawab dan hanya bertanya kau dimana.”

Mendengar penjelasan Elora membuat Bianca semakin khawatir, Bianca segera berlari menuju salah satu ruang VVIP, ruang yang selalu Herald tempati tiap kali kemari.

Sesampainya disana, yang Bianca dapati adalah Herald yang tengah berbaring di sofa dengan keadaan yang persis seperti apa yang Elora katakan. Herald terlihat kacau, jas mewah yang biasa ia kenakan kini teronggok di lantai.

“Herald, kau baik-baik saja?” Bianca melangkah mendekat, ia berlutut di depan Herald yang berbaring di atas sofa. Herald yang sebelumnya sedang melamun menoleh kearah Bianca, seolah baru menyadari keberadaan Bianca di ruangan ini.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang