Tidak ada makhluk Tuhan yang sia-sia dilahirkan ke Dunia. Seperti wanita berbadan tinggi, berkulit coklat sawo matang, senyum manis dan penuh semangat.
Dia adalah sesosok wanita yang bilamana berjumpa dengan lingkungan baru, orang baru, dia tidak segan-segan menyapa seisi dunianya.
Mungkin, orang bilang dia periang. Orang bilang dia begitu bahagia. Nyatanya? Hidup tidak ada yang tau.
Bahkan mereka yang jaraknya bagaikan sendok dan garpuh pun, belum tentu mengetahui seperti apa kuatnya piring menahan dentingan perpaduan atara mereka.
Oke! Sebelumnya perkenalkan nama seseorang itu tak lain, bernama _Khulya Zainan Rahman_. Sering di panggil Khulya. _Aargh apapun itu, kurasa senyaman kalian saja mau memanggil apa geh_.
Dia terlahir dari keluarga Cemara, yang tidak banyak ditumbuhi bunga-bunga mekar. Sebab, masih ada bunga layu yang harus dia rawat hingga mekar mendapatkan kehidupannya kembali.
Dia bersekolah di SMAN. 1 Pelita. Kini dia duduk di bangku kelas tiga SMA nya. Dia mempunyai seorang sahabat, ya. Sebut saja sahabat, karena dia sudah menjalin kekerabatan dekat dari semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar toh.
_Kita perkenalkan terlebih dahulu sahabatnya itu._ Ya, dia bernama Keyna Lukman. Sering di panggil Key, kekey, ataupun Keyna sendiri. Keyna kebetulan orangnya Alim. Bagaimana tidak alim, dia terlahir dari keluarga yang terhormat, ayahnya seorang Ustadz.
Mungkin penampilan Keyna dan Khulya sangat jauh berbeda. Ketika Khulya yang berpenampilan apa adanya, tetapi dia tidak menutupi kemungkinan. Sebab dia masih labil dan tidak seperti Keyna. Sedangkan Keyna sendiri, dia sering memakai pakaian berbusana muslim gamis, kerudung panjang, dan pendiam orangnya.
***
Pagi Hari, seperti biasa Khulya selalu bangun pukul empat subuh. Shalat subuh, mandi dan menyiapkan sarapan paginya. Kurang lebih Begitu setiap harinya, hingga pukul enam pun berlangsung. Dia kali ini akan berangkat ke Sekolah bersama sahabatnya itu, ya ... Dia akan menjemput Keyna.
Rumahnya tidak cukup jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar lima sampai sepuluh menit saja dengan jalan kaki. Tidak lama kemudian, Khulya pun telah sampai. Entah karena haus, atau emang kecapean. Dia datang dengan suara tersenggal-senggal.
" Assa ... La .. Mu ... a'alaikum Key. " Salam Khulya pelan-pelan.
Keyna yang menunggunya, kini mendengar suara Khulya, dan diapun berdiri dari sofa menuju pintu.
" Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, eh Khulya sudah sampai? Mari masuk. " Sambut Keyna dengan tersenyum.
Merekapun saling bersalaman, layaknya anak ke ibu. Kebetulan, orang tua Keyna pagi-pagi sudah berangkat ke Pasar untuk membeli persediaan makanan.
" Alhamdulillah, iya Key. Aku cape, boleh minta minum? " Pinta Khulya tanpa malu-malu dengan mengatur nafasnya untuk normal kembali.
Ya memang seperti itu Khulya, tanpa ragu, tanpa malu. Dia meminta. Terkadang seperti orang malu-maluin. Nyatanya dia bukan seperti itu, hanya saja. Memang orangnya terlalu percaya diri, dan tidak pemalu. Sehingga dia mampu, untuk berbicara tanpa malu-malu. Aisshh, _bukan berarti urat malu Khulya putus ya_.
" Oke, tunggu sebentar aku ambilkan terlebih dahulu! " Perintahnya. Sembari dia pergi ke dapur untuk mengambilkan segelas air putih untuk Khulya.
Khulya pun duduk di sofa, dengan memperlihatkan punggung Key yang sudah menghilang ke dalam Dapur.
Selang beberapa detik, Key pun datang menghampirinya. Dan menyodorkan segelas air putih kepada Khulya.
" Nih Khul. Di minum dulu, sepertinya kamu haus banget. " Sambung Key.
Tanpa babibu, Khulya pun menyambar gelas tersebut. Dan meminum air putih dengan lahap _bagai singa yang kelaparan._ Tetapi ini sedang kehausan ya hihi ...
" Oke, terima kasih key. " Ucap Khulya setelahnya.
Setelah selang istirahat beberapa menit, mereka pun siap-siap untuk berangkat ke Sekolah.
Waktu sudah menunjukan Pukul tujuh lewat tiga puluh menit. Masuk Sekolah sekitar pukul delapan. Mereka hanya membutuhkan waktu dari rumah ke Sekolah dengan berjalan kaki selama tiga puluh menit.
Akhirnya, merekapun sudah sampai tepat pukul delapan dan bel di mulai tanda pertama masuk pembelajaran baru.
Karena kelas mereka dibilang berbeda dan sangat jauh, akhirnya merekapun saling pamitan satu sama lainnya untuk menuju kelasnya masing-masing. Kebetulan kelas Khulya di depan yaitu kelas dua belas Mipa 1 dan Keyna Mipa 5 yang kelasnya di belakang dekat kantin Sekolah.
****
Yuhuuuu, bagaimana? Seru tidak?🤗
Kita lanjutkan ya, jangan lupa semangatin authornya^^
Don't Forgot Vote and Komen❤🌹
Terima Kasih🌹 jangan lupa mampir ke Instagram Author ya hehe^^ @Juwariyah18_
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Lebih Tahu Apa Yang Terbaik Untukmu
Teen FictionSebenarnya, apa yang kamu miliki sekarang. Pada akhirnya akan hilang juga_ Terkadang takdir memang selalu aneh!'-' Kita itu bagaikan Minyak dan Air, dipertemukan tapi tidak dipersatukan. Huft!!! Saat dirimu menginginkan dia menjadi pendampingmu? A...