karna kalian semua pada gak terima dengan ending 'Seonsaengnim'
Akhirnya gue milih buat bikin nih sequel.
minat?
oke lanjut...
.
.
.Pria mungil, bernama Byun Baekhyun itu sedang berjalan cepat membelah kerumunan orang yang berlalu lalang di areal koridor sebuah fakultas dari universitas terkemuka di Jerman. Bibirnya tersenyum merekah. Wajahnya nampak sangat bahagia. Apalagi ketika mengingat bahwa pria jangkung kesayangan sedang menunggu nya di depan gerbang sana. Membuatnya tidak sabar untuk menemui sosok tersebut dan memeluknya seerat mungkin.
" By! "
Panggil dari suara berat tersebut membuat Baekhyun langsung menoleh kan kepala dengan semangat ke arah sumber suara tersebut. Dan benar saja sosok pria bertubuh tinggi nan tegap itu sedang memandang nya dengan penuh senyuman tepat di depan sebuah mobil hitam mewah. Tanpa banyak bicara, Baekhyun langsung berlari ke arah pria tersebut. Lalu memeluk sosok tersebut dengan sangat erat.
" Kangen ". lirih Baekhyun sambil mendongakan kepalanya untuk menatap wajah yang sangat ia rindu rindu kan. Pria itu tersenyum lebar lalu mengusak rambut coklat madu Baekhyun dengan penuh kasih sayang.
" gue kagak. hehehe... "
pletak!
" bisa gak sih lo, sekali sekali menghargai gue sebagai kakak?! ". Kata Baekhyun nge gas sambil dorong sosok manusia tinggi nan tampan yang sayang nya adalah adik kandung nya sendiri. Yap, Byun Taehyung.
" canda elah. sensitif banget. sini sini peluk lagi "
" ogah! ilang mood! "
Dengan muka cemberut. Buru buru Baekhyun nyingkirin adeknya itu dari depannya dan langsung ngebuka pintu mobil hitam di depannya. Dan gak lama kemudian, Taehyung dengan cengiran khasnya ikut masuk ke dalam mobil tersebut. Lalu mengendarai nya keluar dari areal kampus Baekhyun.
" gak usah cemberut gitu jijik setan ". Gak usah ditanya lagi siapa manusia yang paling kejam dan demen banget mencibir seorang Byun Baekhyun, udah pasti Taehyung.
" bodo "
" ih.. ngambekan kayak lucinta. ini mau langsung pulang atau mampir dulu ke toko bunga? "
Baekhyun yang tadinya sibuk ngeliatin pemandangan dari kaca. Akhirnya noleh ke arah Taehyung dengan mata membulat. Seakan akan dia gak percaya apa yang diomongin Taehyung selama ini.
" Selow elah. lo kira ampir setahun kita gak bareng, gue gak tau gitu kebiasaan lo gimana. Semua keluarga juga tau kali kalo lo tuh rajin banget nyambangi dia setelah pulang ngampus sambil bawa bunga.. mmm... kalo gak salah bunga juliet juliet gitu bukan sih? btw napa kembang itu sih kagak ada yang lain, mana mahal banget ". Ujar Taehyung panjang lebar dengan mata fokus ke jalanan tapi sesekali ngelirik ke arah kakaknya yang cuman mematung di sampingnya.
" dia ngelamar gue pake bunga itu "
" oh yang itu! iya iya gue inget! yang lo tolak mentah mentah itu kan?! tapi gue radak heran sih ke lo, kak. apa enaknya coba nyambangi orang yang mm.. gitulah, terus lo kasih bunga, lo ngajakin dia ngomong. padahal lo tau dia gak bakal nyautin lo atau pun ngeliat semua kebaikan lo? heran, masih ada aja orang sebucin lo "
" itu gak seberapa tae. gak seberapa sama apa yang dia udah lakuin ke gue "
---
Baekhyun sekarang udah berdiri di suatu tempat yang udah beberapa bulan terakhir ini dia kunjungi setiap hari. Biasanya dia setiap kesini tuh bakalan bawa bunga dan cerita cerita kesehariannya yang diomongin panjang kali lebar kali tinggi ke sosok yang sebenarnya gak ada tapi bagi dia masih ada. Huhuhu :( sedih mengingat nya.
" Heran ya gue. Di Korea tuh banyak tempat buat istirahat kayak gini. Napa nih orang kudu banget di bawa ke Jerman sih "
" Taehyung! "
" eh maaf "
Baekhyun balik lagi natap sesuatu di hadapannya. Sesuatu yang berhasil buat dia netesin air mata setiap kali ngeliat nya. Karena emang setiap Baekhyun ngeliat itu, memori nya seakan berputar kembali ke hari terjadi nya kecelakaan di Seoul. Dimana harusnya dia bersama Sehun yang tertabrak oleh truk besar itu, tapi digabtikan oleh sosok pria jangkung yang amat disayangi nya.
" hiks.. daddy.. maafin baby... ". lagi lagi cuman kata itu yang keluar dari mulut Baekhyun ketika mengingat kejadian tersebut. kadang dia berkhayal, semisalnya ia menerima lamaran tersebut mungkin mereka tidak akan berakhir seperti ini. semisalnya, mereka langsung menepikan mobil pada waktu itu, maka kejadian ini tidak akan terjadi. Dan semisalnya, pada waktu itu para petugas dengan cepat mengevakuasi para korban, mungkin...
Pria nya masih akan berdiri sama sama bersamanya di sini.
" hiks... daddy.. i miss you. maafin baby gak dengerin daddy selama ini. maaf karena udah bikin daddy jadi kayak gini, maaf-- "
drap
drap
drap
Bunyi langkah kaki memenuhi lorong sunyi tersebut. Sosok manusia berjas putih dengan stetoskop mengalung di leher terlihat sedang berlari ke arah Baekhyun dan Taehyung berdiri saat ini. Ah mungkin tidak, buktinya sosok tersebut memilih berbelok dan masuk ke sebuah pintu besi yang berada tepat di hadapan Taehyung.
Taehyung mengernyit heran. Tapi Baekhyun memilih diam dan terlarut dengan pikirannya sendiri. Mata sipitnya memandang ke sebuah kaca dihadapannya yang tertutup dengan tirai transparan yang hampir memperlihatkan kegiatan sosok manusia berjas putih tadi yang kini sedang sibuk dengan seseorang yang terbaring di sebuah ranjang serba putih.
Beberapa menit berlalu. Dan mata Baekhyun masih fokus memandang ke dalam ruangan tersebut. Sampai akhirnya, bunyi pintu besi itu terbuka dari dalam, dan...
" Keluarga pasien? "
" Y-ya "
" Kabar baik, kondisi tuan muda Park mengalami peningkatan "
.
.
.Puas? :/
KAMU SEDANG MEMBACA
Seonsaengnim 2 || ChanBaek
Fanfictionsequel dari ' Seonsaengnim ' . . . " ketika gue hampir selangkah lagi buat jadiin dia milik gue seutuhnya napa lo balik lagi sih jingan?!!! "