20

1.3K 100 1
                                    

Kembali Bersama

10/06/2
11:47 am

....

Pasukan Yan Cheng menyerbu kediaman Tuan Lou. Mereka melumpuhkan satu persatu anak buah Tuan Lou. Di saat pasukannya sibuk berkelahi, Yan Cheng terdiam menatap dua orang di depannya. Salah satunya adalah gadis yang paling dia rindukukan. Satunya lagi, lelaki berumur yang tidak tahu diri. Sudah tua tapi mau beristri muda. Benar-benar tidak tahu malu.

"Menyerahlah...."

Menyerah? Dia bukanlah tipe orang yang bisa dengan mudah menyerah begitu saja. Dia sudah berjalan sejauh ini. Dia tidak mungkin memutar balik.

Yan Cheng mengambil anak panah dan busurnya. Dia membidik Tuan Lou.

"Hahaha... Kau jangan gila. Kau ingin melukai gadis ini, hah?"

Dia tahu, mungkin saja yang dia lakukan ini akan melukai Yin Wei. Tapi dia tidak punya cara lain. Jika dia nekat menggerakkan pedangnya, Yin Wei mungkin akan kehilangan nyawanya.

"Yin Wei. Percayalah padaku. Kita pernah melakukan hal ini sebelumnya." Yan Cheng berbisik.

Yin Wei menutup matanya. Ingatannya kembali ke masa di mana Yan Cheng menempatkannya di depan papan panahan dan meletakkan apel di kepalanya. Dia berpikir waktu itu Yan Cheng akan membunuhnya, tapi melihat kejadian selanjutnya, Yan Cheng berhasil memanah apel tanpa melukainya. Sekarang, Yan Cheng melakukan hal yang sama. Dia hanya perlu percaya padanya.

Yan Cheng menyipitkan matanya. Dia fokus pada tangan Tuan Lou. Tangannya menarik anak panah kemudian melepaskannya.

SYUT....

"AKH...."

Bidikannya tak meleset. Pedang di tangan Tuan Lou lepas. Pria tua itu berteriak kesakitan. Dia meratapi tangannya yang berdarah dengan anak panah yang menancap.

Yin Wei membuka matanya. Yan Cheng tampak berlari ke arahnya.

"Cheng Cheng...." Yin Wei beteriak. Ajaib. Suaranya kembali lagi.

Yan Cheng menarik Yin Wei ke dalam pelukannya. Dia memeluknya begitu erat. Dia sangat merindukannya.

"Cheng Cheng.... Maafkan aku. Jangan tinggalkan aku...." Yin Wei meremas baju Yan Cheng bergitu kuat. Dia takut Yan Cheng akan meninggalkannya lagi.

"Tidak. Akulah yang minta maaf. Maafkan aku telah meninggalkanmu."

"Jangan tinggalkan aku lagi.... Kumohon."

"Aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Aku berjanji." Yan Cheng mengelus punggung Yin Wei. Dia mencoba meyakinkannya.

Melihat mereka berdua saling berpelukan, Tuan Lou tidak tinggal diam. Dia tidak ingin melihat mereka bersama. Dengan tangan yang terluka,  dia menggunakan tangan kirinya untuk mengangkat pedang. Dia ingin membunuh mereka berdua.

Yin Wei melihat Tuan Lou mengangkat pedang. Dia berteriak memberitahu Yan Cheng.

"Cheng Cheng, di belakangmu."

Yan Cheng spontan memutar tubuhnya. Dia menangkis serangan Tuan Lou yang tidak bertenaga itu. Dia kemudian menendang perut pria tua itu hingga tersungkur di lantai. Mengambil pedang yang digunakan Tuan Lou untuk menyerangnya, Yan Cheng menancapkan pedang itu ke tangan Tuan Lou. Lelaki tua itu meraung setelah. Dia tidak bisa bergerak lagi.

"Yin Wei, kau tak apa?" Yan Cheng menghampiri Yin Wei. Dia memegang bahu Yin Wei.

"Ng...." Yin Wei mengangguk.

Yin Wei & Pangeran Ke-9 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang