Baru Kenal

98 36 17
                                    

Hp ku berdering...

Aku yang sedang tertidur saat itu langsung membuka hp, dan melihat ada pesan masuk. Ternyata dari temen satu ekskul pramuka ku, aku bales aja pura-pura gak tau ini pesan dari siapa haha. Padahal aku udah save no dia waktu aku megang hp temanku. Sampai akhirnya dia ngasih tau nama dia, padahal sebelum dia ngasih tau, aku pun sudah tau. Percakapan dalam pesan singkat tadi pun berlanjut.

Pesan

Dari : Diego

Ra kamu kok gak ikut Lia nyari bambu tadi?

Ha?nyari bambu kata ku?buat apa ya?Lia juga gak bilang apa-apa tuh sama aku, gak ngajakin aku pula. Aku pun langsung balas pesan tadi.

"Nyari bambu buat apa?Lia loh gak ngajakin, aku mana tau." Kata ku dalam pesan.

Pesan pun semakin berlanjut, hingga akhirnya aku mendengar suara motor memasuki halaman rumahku. Ternyata Lia yang ke rumah ku, aku pun segera menyuruh Lia untuk masuk ke dalam rumahku dan menunggu aku selesai mandi.

Aku dan Lia langsung pergi tanpa aku bertanya dulu mau kemananya. Sepanjang perjalanan aku dan Lia mengobrol dan aku pun baru bertanya mau kemananya. Lia memberitahuku bahwa kita mau pergi ke rumah temen yang satu ekskul pramuka dengan kita untuk mencari bambu di sekitar rumahnya.

"Bambu untuk apa?,"kata ku.

Lia pun menjawab, "buat PSB nanti kan kita butuh banyak bambu tuh."

"Oh ya deng," jawab ku.

Sesampai nya di rumah teman ku tadi, belum sampai aku dan Lia turun dari motor ternyata aku mendengar suara merdu lelaki memanggil namaku. Aku pun mencari-cari ke arah mana suara itu berasal, ternyata suara itu berasal dari rumah Diego yang berhadapan dengan rumah temenku tadi yang bernama Sarah. Bukan Diego yang berteriak melainkan Kak Danu yang merupakan Kakak Kelas di sekolahku. Akhirnya aku dan yang lainnya pun langsung menghampiri Kak Danu, kemudian berjalan menuju kebun untuk memperoleh bambu tadi. Di perjalanan pun kita mengobrol dan sambil bersenda gurau di tengah perjalanan kami duduk di pinggiran jalan karena kelelahan berjalan lumayan jauh untuk menempuh kebun itu. Selama duduk, lagi dan lagi Kak Danu membuat kegaduhan dengan mengatakan bahwa Diego dan aku lagi PDKT. Sontak mereka semua kaget, langsung melihat ke arah aku dan Diego. Tak lama itu mereka mengejek ku dan Diego. Hmmm kesal sekali aku sama Kak Danu, gumamku dalam hati. Aku pun memasang wajah yang muram tanpa melihat bagaimana ekspresi Diego saat di ejek seperti itu.

Sesampainya aku di rumah, pesan ku dengan Diego tetap berlanjut. Entah ada angin apa kala itu, Diego yang terkenal dengan kecuekannya kini malah terus mengirim pesan padaku walaupun cuma sekedar basa-basi. Aku pun belum mengerti apa maksudnya, aku cuma merasa seru aja gitu makanya tetap aku ladenin pesannya walaupun kadang aku ketiduran dan gak bales itu pesan dari Diego.

Keesokan harinya aku pergi sekolah seperti biasa menggunakan sepeda dengan menempuh perjalanan kurang lebih 5km. Saat aku menaruh sepeda di parkiran khusus untuk sepeda di sekolah, ternyata Diego pun baru saja sampai di sekolah dengan sepedanya. Tanpa sengaja pandangan mata kita jatuh di tempat yang sama, namun tanpa kata sapa dan senyuman yang ada malah sesegera mungkin kita saling mengalihkan pandangan tadi.

Kelas ku dan kelas Diego bersebelahan, aku kelas A dan Diego kelas B tak jarang para guru menggabungkan kelas kita. Bahkan saat pelajaran Seni Budaya, kelas Diego digabung di dalam kelas ku. Namun saat itu aku belum kenal sama Diego, jadi ya biasa-biasa aja gitu walaupun kelasnya digabung. "Kalo sekarang sih misalnya digabung kelasnya udah mulai salting kali ya, uhh jangan sampai digabung lah,"kata ku di dalam hati. Baru aja aku ngomong kaya gitu dalam hati, eh pak guru seni budaya dateng tiba-tiba nyuruh sekelas ku untuk gabung dengan kelas B. "Duhh mimpi apa sih aku semalam?"lagi-lagi aku bergumam.

Masih awal yaa😋😋😋
Pengen lanjut kan pastinya?😁
Jangan lupa tinggalkan vote kalian ya😍😍😍
Supaya aku semangat lanjutin ceritanya🤩🤩🤩

Terimakasih untuk kalian yang udah tinggalin votenya😘😘😘

Dear, FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang