"Happy anniv sayang, semoga kita makin langgeng kedepannya, Aamiin" ,
Secuil pesan singkat darinya yang aku terima via WhatsApp saat ku buka handponeku pagi itu.
Hari ini adalah hari anniv jadian kami yang ke tiga tahun, ya sudah sangat lama. Selama itu kami lalui dengan suka duka, selama tiga tahun itu juga, dua kali terulang kata-kata "putus".
Hampir saja, tapi dapat kami atasi bersama dengan meredam egois masing-masing. Aku mengenalinya sebagai seorang wanita yang rajin, teguh pendirian, ramah dan penyabar. Bagiku Ia juga sholehah. Selalu Melakukan sholat tepat waktu.
Setelah masa SMA berakhir, kami sudah jarang bertemu dan ngobrol bersama secara langsung, Hanya melepas rindu dan canda lewat WhatsApp atau telponan biasa. itulah alternatif yang menghubungi kami dalam asmara rindu.
Masih dalam suasana Anniv, sore itu, aku menelponnya untuk mengucapkan kata-kata puitisku yang ku rangkai spesial di hari spesial itu pula.
Dua jam tiga puluh enam menit, durasi telponan kami sore itu, selama itu kami larut dalam obrolan yang serius dan terkadang dihiasi canda tawa. Setelah telponan berakhir, aku kembali meletakkan handpone di atas kasurku dan kemudian aku tertidur hingga maghrib.
Jam menunjukkan pukul 19.20 wib, aku terbangun karena ku dengar getaran nada dari handponeku, kuraih dan kemudian kubuka pesan darinya, 13 pesan belum di baca dan 2 panggilan video tidak terjawab.
Aku lupa,Ia ingin videocall denganku. Tiba-tiba saja segera aku beranjak dari tempat tidurku, segera mandi dan kemudian ku buka kembali handponeku. ku hubungi ia kembali, tapi sayangnya tak kudapati ia menjawab panggilanku..
Malam pun hampir larut,aku begitu mengantuk dan kembali tertidur dengan mengenggam handpone ditanganku.
Setelah hari-hari berlalu, satu minggu lamanya. Tiba-tiba saja aku begitu jarang memberi kabar dan menelponnya. Ia pun mungkin mulai curiga dan khawatir, beberapa pesan singkat selalu ia kirimkan padaku, tapi tak pernah lagi ku respon dan terkadang jarang ku baca.
Malam itu, sekitar pukul tujuh dia mengirimku pesan singkat penuh tanya,
"Andre, kamu kemana aja sih? Kok kaya menjauh gitu sekarang, kamu udah gak sayang lagi ya sama aku?",
Tiba-tiba saja hatiku tergerak membalas, " Assalammualaikum, aku ada kok, masih dirumah, hehe.",
hanya sesingkat itu untuknya.
Hari demi haripun berganti, pagi itu aku menelponnya ingin memberi kabar sekaligus ingin mengajaknya bertemu, ia pun menyetujuinya.
Siang itu sekitar pukul dua kami bertemu di sebuah taman tempat kami dulu melepas tawa bersama.
Aku tidak memandangnya, kali ini pertemuan itu sedikit berbeda, ia menyapaku dengan senyum termanisnya, aku tahu itu senyumnya yang paling indah. "Andre, aku kangen banget sama kamu,akhirnya kita ketemu juga ya", sambil meraih tanganku dan sektika tiba-tiba ku tepis raihnya.
Raut wajahnya berubah seketika, "andre?? Kenapa? Kok kamu ?", tanyanya menggantung bercampur heran.
"Sa, aku ngajak kamu ketemuan disini,bukan untuk membicarakan perihal rindu", ucapku lirih.
" Maksud kamu?? Gimana sih?, gimana aku gak ngerti? Terus kenapa kamu ngajak ketemu? ",
Sambil ku pandangi wajahnya yang polos dan sedikit teggang,
"Sa, sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, maaf kalau keputusan aku ini buat kamu terluka, aku ngajak kamu ketemuan kali ini, aku mau ngomong langsung sama kamu, aku mau kita sudahi hubungan inu, aku gak mau lagi hubungan kita ini terus berlanjut, terimakasih ya selama ini kamu udah setia dan Sayang sama aku, maafin aku".
Matanya yang tulus, seketika menggenang bening, aku tahu pasti ia sangat kecewa dan patah dengan keputusan ku yang semacam itu.
"Apa ndre?? Kamu mau kita putus? Kenapa?,,andre, kita tu udah lama pacaran, kenapa tiba-tiba kamu mutusin aku gini, apa salah aku ?",
Seketika Derai air mata membasahi pipinya, aku paham betul apa yang dirasakannya, tapi aku juga tidak ingin terlalu larut dalam dosa, sekarang aku menyadari itu, bahwa hubungan yang selama ini kami jalani bukan di jalan Allah,tak ada ridho Allah di dalamnya. Aku begitu menyesal setelah benar-benar tahu bagaimana dosanya.
"Sa, bukannya aku gak cinta lagi sama kamu, Tapi kita harus sadar, bahwa selama ini hubungan yang kita jalani di larang sama agama, aku rasa kamu lebih paham itu. Kamu seorang wanita yang baik, aku rasa kamu juga tahu itu, kamu juga seorang wanita yang selalu menjaga sholatmu, percuma aja, kalo kamu masih mau pacaran. Jadi sekarang aku gak mau kita terlalu larut dalam dosa zina ini".
Ia terdiam membisu dan menepis air mata yang hampir jatuh di pipinya,
"Tapi ndre, aku sayang banget sama kamu, kalau kita putus siapa yang akan mengiisi hatiku dan hari-hari ku yang kosong?, siapa nanti yang akan menjadi jodohku?", ujarnya terisak.
"Aku tau sa kamu sayang sama aku, aku paham. Tapi hubungan kita ini melanggar syariat,haram sa. Dan perihal kekosongan hati dan hari-hari mu, biar Allah yang menyembuhkan. Kamu bisa isi kekosongan itu dengan memperbaiki diri, membaca Quran dan menyibukkan diri dengan ilmu agama, perihal jodoh, Allah sudah dulu mengaturnya".
Seketika jawabanku begitu bijak dan penuh nasehat, aku tak sadar, tiba-tiba spontan rasanya kata-kata itu terucap.
Shasya, hanya terdiam lama mendengar ucapanku, entah sedang memproses atau apa aku tidak bisa menebaknya, ia begitu lama terdiam sambil terisaak.
"Udah sa, Kamu jangan sedih lagi, kalau kita jodoh,pasti kita akan di satukan lagi di jalaan yg Ia ridhoi. Dan ketika kita sudah tidak ada hubungan lagi, aku berharap banget kita bisa sama-sama hijrah memperbaiki diri, tinggalkan hal-hal buruk yang sering kita lakukan, dan semoga istiqomah di jalanNya, aku pamit Assalammualaikum"
Setelah ku akhiri pertemuan itu dengan salam, akupun beranjak dari kursiku, kutinggalkan ia. Sebenarnya begitu berat butiran hatiku untuk mengambil keputusan itu, aku begitu mencintai nya, hanya dia wanita yang selalu mengisi kekosongan hatiku. Tapi aku sadar cintaku kepada makhluk tak boleh melebihi cinta ku kepada Rabb ku. Aku tak ingin mengecewakan Rabbku . walau berat keputusan itu, walau sakit dan patah yang akan ku tanggung setelahnya, aku ikhlas.
Semua patahku ku kembali kan lagi pada Rabbku yang maha kuasa, Aku percaya Ia yang akan mengobati semua patah dan sakit hatiku, Ku tinggalkan dia karena Allah. Dan semua pasti akan baik-baik saja pada tempatnya.
'Tamat~
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAH CINTA KU
Short StoryBagaimana perasaanmu ketika kamu benar-benar sudah sangat mencintai seorang Makhluk tuhan, tetapi tiba-tiba kau harus melepaskan nya demi tuhan pula? apakah kau hancur ? jawabannya : TIDAK !!!..tak ada yang akan hancur dan mengalami patah hati ber...