"Papa!"
"Kenapa sayang?" Pria itu langsung berdiri saat anak perempuannya memanggilnya dengan suara yang keras.
Gadis kecil itu menangis, "boneka aku.."
Pria itu menenangkannya, "kenapa sama boneka kamu, sayang?"
Dengan cepat gadis kecil itu menunjukkan boneka cantik yang ia sembunyikan di belakang punggungnya.
"Aku potong rambutnya, tapi malah kaya gini pah.."
Pria itu melihat potongan rambut boneka itu, rasanya ingin tertawa, namun ia tahan karena tentu tak ingin membuat putri kecilnya itu tambah menangis.
"Gak masalah sayang, kita bisa perbaiki." Pria itu mengambil gunting yang digunakan putrinya, "kenapa rambutnya di potong?"
"Karena rambut panjang pasti ngebuat bonekanya kepanasan, jadi aku potong." Jawaban polos Kanaya membuat ayahnya tersenyum.
"Begitu ya?" Pria itu masih sibuk memperbaiki potongan rambut boneka kesayangan putrinya.
"Papa gak pergi kerja?" Gadis kecil itu bertanya sembari memperhatikan ayahnya yang tengah sibuk menyamakan potongan rambut itu.
"Nanti papa pergi, biar papa benerin dulu."
Kanaya melihat ayahnya yang masih sibuk memotong rambut bonekanya, hingga benar-benar pendek, pendek sekali.
"Pah, kok pendek banget sih?"
Pria itu terlihat menyesal, ia tahu seharusnya ia tak melakukan ini, ia tak memiliki keterampilan dalam hal ini dan sekarang ia akan membuat putri kecilnya menangis.
"Yah.." pria itu mengeluarkan ekspresi menyesalnya, "maaf ya sayang?"
Kanaya terlihat kesal namun dengan cepat pria itu mengecup kening anak semata wayangnya itu, "maaf ya, nanti kita beli yang baru, oke?"
"Aku mau yang ini!" Kanaya bersikeras lalu memukul ayahnya, sedangkan pria bernama Ardian Garry Soesanto itu hanya tersenyum melihat tingkah putrinya.
"Maafin papa ya?"
Kanaya membuka matanya, mimpi itu terasa menyakitkan, mengingat kata terakhir yang di ucapkan ayahnya adalah maaf.
Bisakah Kanaya mengutuk dirinya sendiri?
Kanaya menyentuh kepalanya, kepalanya masih terasa berat dan sakit, ia tahu bahwa dirinya pingsan saat pemakaman ayahnya.
Gadis itu mencoba berdiri, namun kepalanya yang berat membuatnya menyerah. Kanaya tak makan ataupun minum yang cukup sejak 3 hari yang lalu.
Gadis itu hanya makan tiga suap dan minum segelas air, lalu setelahnya bisa tak makan lagi hingga keesokan harinya. Jeffrey menatap Kanaya dari jauh, pemakaman hari ini hanya di hadiri orang terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married A Duda || Jung Jaehyun
Fanfiction(Status : ongoing) ᴋᴀɴᴀʏᴀ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ɢᴀᴅɪꜱ ᴍɪʟᴇɴɪᴀʟ, ꜱᴇᴅᴀɴɢᴋᴀɴ ᴊᴇꜰꜰʀᴇʏ (ᴊᴀᴇʜʏᴜɴ) ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴅᴜᴅᴀ ᴀɴᴀᴋ 1. ꜱᴜᴀᴛᴜ ʜᴀʀɪ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ, ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ᴊᴀᴅɪɴʏᴀ? ©ᴅʏʙʙʏɢʀʟ 15.05.2020 •ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ʜᴀɴʏᴀ ꜰɪᴋꜱɪ ʙᴇʟᴀᴋᴀ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇɴʏᴀ ᴊɪᴋᴀ ᴋᴀʟɪᴀɴ ꜱᴜᴋᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ...