‼️KALAU ADA TYPO ATAU KETIDAK PAHAMAN, HARAP KOMEN KARENA SAYA JUGA MANUSIA YANG PUNYA SALAH ‼️
‼️JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT
"Hatiku ngajak bertahan, sikapmu ngajak bubaran. Subhanallah luar biasa Allahuakbar"
-Raina Pelangi Amanda-
Rain meremas ujung handuk kecil yang mengalung di lehernya. Ia tengah menunggu Langit yang tak kunjung keluar. Salahnya, ia tak mengabari Langit terlebih dahulu karena handphone nya lowbat dari tadi malam dan ia lupa untuk mengisi ulang.
Tak lama, Langit keluar dari rumahnya dan melewati Rain begitu saja. Dengan cepat Rain mengejar Langit yang sudah jalan menuju alun-alun kota terlebih dahulu.
"Ganggu orang tidur aja" ujar Langit yang memasarkan earphone di telinganya.
Rain tertawa kecil, "Kita tuh harus jaga kesehatan, supaya anak kita dimasa depan juga ikutan sehat."
Rain menoleh kearah Langit dan memajukan bibirnya kesal. Ia segera melepas earphone yang terpasang tak lama di telinga Langit.
Langit berdecak kesal dan memutar bola matanya kemudian menatap Rain. Sedangkan yang di tatap malah menampilkan senyum paksa dengan earphone yang menggantung di tangannya.
Rain mencabut kabel earphone yang masih tersambung dengan ponsel Langit, "Kita itu cuma berdua, kak. Kalau kakak pakai earphone, Rain mau ngobrol sama siapa ?" tanyanya.
"Sama gue mau gak ?"
Samudera datang tiba-tiba dan menumpukan tangannya pada pundak Rain.
"Eh !!"
Rain menoleh kearah si pemilik tangan tersebut, "Loh, kak Samudera ?" tanya Rain.
Samudera menatap Rain dengan senyuman dan kedua alis yang terangkat sekilas.
"Gue lagi gak bawa earphone. Gue temenin ngobrol ya" ujar Samudera.
Rain sedikit berfikir dan membatin, "Sesekali buat kak Langit cemburu sabi kali ya ?"
Ia kemudian tersenyum kearah Samudera dan mengangguk. Sekilas ia menoleh kearah Langit yang baru saja membuang muka dengan decakan kecil yang keluar dari mulutnya.
"Balikin earphone gue" Langit merebut earphone nya yang sedari tadi menggantung di tangan Rain.
"Udah cemburu belum sih ? Kalau cemburu nya kayak gitu serem juga, tapi-- menambah cita rasa cinta Rain sama kak Langit astaga !!!" batin Rain sembari menghentakkan kakinya ke tanah.
"Kenapa Rain ?" tanya Samudera.
"Eh gapapa, kak" ucap Rain dengan senyuman manja yang menghilangkan matanya.
•••
Rain, Langit dan Samudera memutuskan untuk beristirahat sebentar dan duduk di trotoar alun-alun. Ketiganya saling mengelap keringat yang mengalir di pelipis hingga leher masing-masing.
Rain menatap sepasang kekasih yang baru saja lewat didepannya. Saling canda tawa dan merangkul satu sama lain.
Samudera menatap Rain yang sedari tadi memusatkan pandangannya pada sepasang kekasih itu. Ia tersenyum tipis dan melepaskan handuk kecilnya untuk menutupi pemandangan yang sedari tadi Rain lihat.
"Udahan liatnya. Kalau mau, buat" ujar Samudera.
Rain pun menatap Samudera dan tersenyum malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA
Novela Juvenil"Sebagai hadiah karena udah nendang bola ke arah Rain" "Gue gak suka sama intro lo yang 'makasih karna udah kena tendangan gue.' Cuma orang bodoh yang makasih karena udah di sakitin" Raina Pelangi Amanda, gadis ceria yang bersikap selayaknya pelang...