2. i know who are you!!!

492 47 5
                                    

Jam menunjukkan pukul 19:00 malam.
Rache baru keluar dari tempat latihannya.

Kring....kring....

Nomor tak di kenal.

"Siapa nih".

Gadis itu menekan tombol hijau di ponselnya.

"Hallo..."

"Hallo rachel, ini marcel, kamu sama tasya?".

Suara Marsel tampak gelisah.

"Nggak kak, kenapa?".

"Duh...aku berantem sama tasya. Dia ngambek dan pergi. Aku telpon dia gak mau angkat . bantu aku cari dia donk hel.. ".

"Ouh ..ydh kak, aku bantu cariin. Nnti aku kabarin kalau aku udah ketemu tasya".

"Ok hel, makasih". Kata marcel.

Rachel menekan nomor tasya di handphonenya, lalu menelpon tasya.

"Halo". Terdengar sautan.

"Halo sya, hallo"...

Suara di sebrang sana sangat berisik.

"Halo sya, kamu dimana? Kok berisik banget".

"Halo hel, hel...untung kamu telp. Aku boring banget disini. Datang donk hel...". Ucap tasya.

"Kamu dimana? Kok suara kamu aneh. Share loc tas, biar aku bisa kesitu". Ucap rachel.

"Ok hel...".

Rachel POV:

Aku mengikuti rute jalan sesuai dengan map yang dikirim oleh tasya. Dan betapa terkejutnya aku, maap itu terhenti di sebuah diskotik.

"Tasya".

Aku geram. Aku baru tau kalau tasya mau main ketempat seperti itu.

Aku masuk, dan ya...kepala ku terasa pusing mencium bau alkohol yang sangat menyengat, di tambah suara berisik dari musik dj yang terus berdentum.

"Dimana sih tasya". Pikirku.

Aku mengirim pesan pada kak marcel agar segera datang ke diskotik itu.

Sibuk mencari, aku tertarik dengan keributan yang terjadi di sudut ruangan itu.

Tampak seorang wanita hendak di bopong paksa oleh lelaki. Lelaki berandalan sepertinya.

Aku mendekat dan ya...itu Tasya.

"Tasya". Kataku, dan reflek aku memutar tangan lelaki berandal itu.

"Hei.... Shit...".

"Guys stop". Lelaki itu tampak memerintah orang sekitar yang hendak mengggangguku.

"Jangan ganggu tasya". Ucapku tanpa melepas tangannya.

"Siapa yang mengganggunya. Sialan kau, kau tau aku siapa!!!".

Lelaki itu terus memaki.

"Aku gak perduli kau siapa, yang jelas jangan ganggu sahabatku". Balasku.

Lelaki itu menghentakkan tangannya, lalu berbalik melihatku.

Waw....lensa biru, tajam, menarik sekali...

lensa biru, tajam, menarik sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PUNK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang