bukan aku doang yang terjebak

1.2K 116 11
                                    

Aku berlari pontang-panting menghindari kejaran orang-orang tak waras yang sial nya memegang senjata api semua.

Saat perempuan bergaun itu menembakkan peluru nya ke arah dada ku,aku segera tiarap dan berguling ke arah belakang sebelum bangkit dan bersembunyi di suatu tempat.

Para tentara gila terus saja berteriak kencang dengan penuh emosi dan berlari kuda ke segala penjuru desa.untung nya saat itu,aku tengah berada di dalam drum besar berkarat yang terletak tidak jauh dari kerumunan.sehingga aku dapat mendengar dan melihat lebih jelas apa yang terjadi di luar sana.

Tapi sayang nya,aku ketahuan oleh pria brengsek yang wajah nya sangat rupawan.ia memiliki kepekaan luar biasa dari kawan-kawan nya.dan pada saat ia menemukan diri ku,aku segera menjatuhkan drum beserta diri ku ke samping dan melakukan gerakan berguling-guling untuk mengecoh nya.tepat beberapa saat diri nya terlihat lelah dan geram akan tindakan tolol ku,dan kesempatan itu tak aku buang cuma-cuma.aku segera keluar dari dalam drum dan berlari kencang untuk mencari tempat yang aman,lagi.

"Dasar wanita aneh" umpat seseorang dari arah belakang ku,mungkin terpaut jarak 10 meter dari tempat aku berdiri saat ini.

"Komandan bilang,kita harus segera menangkap wanita itu.dan mengurung nya di penjara untuk kemudian di eksekusi mati"

Aku tersedak air liur ku sendiri,mendengar ucapan horor pria itu,aku jadi ngeri untuk membayangkan nya.

'Ya tuhann,nana gak mau mati muda'

Aku teringat akan hutan,tempat pertama kali aku tiba di tempat aneh ini.pikiran ku melayang untuk memikirkan rencana jenius yang mungkin akan berhasil kali ini.yap,semoga saja.

Tas di belakang punggung ku segara aku turun kan dan mulai mengobok-obok barang-barang yang ada di dalam.

Di mulai dari handphone bercasing hitam polos,payung berwarna bening,buku catatan yang isi nya masih kosong melompong,power bank berbentuk persegi panjang,baju kaos berwarna putih polos,almamater hitam,dan rok selutut.

Hati ku bersyukur tiada henti nya saat melihat barang bawaanku di tas tersebut.inti nya,aku masih punya baju salinan jika harus menetap di negeri orang.memang niat nya aku ingin menginap di rumah karin saat pulang dari museum,sekedar girls time kata nya.tapi,ah sudah lah!

Aku melihat sekali lagi ke arah belakang, dan sudah tidak menemukan pria-pria itu lagi di tempat nya.aku pun segera berlari ke arah hutan dengan kecepatan cahaya.

...

"Idiot! Seharus nya gua tau kalau hutan juga bakalan di jamah oleh mereka.aish! Bego ayna bego" aku menjambak-jambak rambut ku frustasi,dan memikirkan cara lain agar dapat aman dari buronan orang-orang berbaju militer di depan sana.

Astaga,tamat sudah riwayat ku,kalau-kalau otak besar ku tidak dapat menemukan cara nya.berbagai umpatan kotor sudah habis aku ucapkan bulat-bulat di dalam hati,dan pikiran ku masih bekerja cepat di dalam sana.

Poor ayna!

Lari atau ketangkap? Itulah pilihan ku saat ini.tersadar dari keterkejutan,aku pun segera membalikan badan dan berjalan mengendap-endap berlawanan arah dari para tentara gila.

"Tahun 1940?" lirih ku saat sudah seperempat jalan dan kemudian berbelok ke arah berlawanan desa tadi.

Pelajaran sejarah mulai terngiang-ngiang di dalam otak ku,perkataan demi perkataan mulai terangkum menjadi satu kesatuan yang membuat hati ku kacau balau.

"Zaman penjajahan belanda"

Tepat setalah itu,sesuatu yang sangat tajam menusuk kaki kanan ku.membuat darah mengalir deras dan mengotori celana panjang ku satu-satu nya.

perjalanan waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang